Magnet Lain Lombok: Ayam Taliwang

Reporter

Editor

Kamis, 12 Januari 2012 10:48 WIB

TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Jakarta - Selain panorama alamnya yang menarik dan menggetarkan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, mempunyai magnet lainnya. Salah satunya menu masakan Ayam Taliwang. Setidaknya begitulah menurut almarhum Haji Muhibin Murad suatu ketika kepada Tempo. Salah seorang pewaris pengusaha rumah makan Ayam Taliwang di Kelurahan Taliwang, Kota Mataram, itu menjelaskan bahwa menu masakan ini berasal dari keturunan juru masak Sultan Sumbawa yang ditempatkan di Lombok pada zaman raja Karangasem berkuasa.

Masakan Ayam Taliwang tidak menggunakan ayam ras, tetapi ayam kampung. Ukuran ayamnya pun tanggung, yang baru beranjak dewasa atau baru dipisah dari induknya pada usia tiga-empat bulan. Itu sebabnya Ayam Taliwang terasa lebih manis tanpa bumbu bergula atau tidak perlu diproses agar jadi empuk.

Pilihannya ada yang digoreng, dipanggang, atau dibakar. Yang digoreng atau dibakar, utuh tidak dipotong-potong. Bumbunya dua rupa, pelecingan dan pelalah. Untuk pelecingan, bumbunya agak pedas dibuat dari cabai besar merah dan kecil, garam, sedikit terasi, kemiri. Ciri khas dari menu Lombok tersebut adalah pedasnya. Kalau tidak pakai cabai, tidak khas Lombok. Bumbu sambalnya bisa dikurangi pedasnya. Tapi bukan menghilangkan campuran cabainya.

Adapun pelalah menggunakan santan dan sedikit terasi, digoreng bersama ayam yang sudah dipotong-potong. Rasanya tidak terlalu pedas. Pendampingnya, beberoq--sejenis lalapan terung, mentimun, dan bawang merah yang dirajang serta dicampur bumbu sambal tomat.

Untuk menggoreng atau membakar, pantang menggunakan alat modern seperti kompor gas. Yang dipakai adalah kayu bakar kelas satu seperti kayu kopi atau kayu nangka. Api yang digunakan pun besar dan menggorengnya menggunakan minyak kelapa asli buatan rakyat dalam jumlah banyak. Untuk ayam bakar, terlebih dahulu dibakar menggunakan api dari sabut kelapa. Kemudian baru dibakar dengan arang. Kalau dibakar langsung dengan arang, tidak baik. Aromanya berbeda.

Penggunaan kayu bakar kelas satu tadi sebagai cara untuk memperoleh aroma yang enak. Kalau bukan kayu kelas satu, menyalanya lama, cepat habis jadi debu, tidak jadi arang yang menimbulkan aroma berbeda. Apalagi dengan menggunakan kompor gas, masakannya jadi berbeda nikmatnya.

Gandengannya, sebagai makanan khas Lombok, yaitu Pelecing Kangkung. Yang namanya kangkung Lombok memang dikenal enak hingga sering dibawa sebagai oleh-oleh ke luar daerah. Pelecing adalah kangkung rebus dicampur bumbu yang sama dengan beberoq.

Yang tidak ada di tempat lain, barangkali, Pelecing Kangkung ini. Untuk membuatnya, kangkung yang dipergunakan ini dibuang batangnya. Potongan ujung kangkung tersebut disiram air panas--bukan direbus. Pelecing kangkung ini terdiri dari kangkung ditambah tauge (kecambah), kacang panjang, dan sambal tomat atau sambal terasi.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

21 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

23 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

31 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

33 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya