TEMPO.CO - Suryani bergegas membasuh kepala, tangan, dan kakinya dengan air pancuran begitu ia tiba di halaman Candi Mandala Hati Kudus, Ganjuran. Peziarah asal Jakarta ini bersama dua putri dan suaminya lalu bersimpuh di pelataran candi yang di dalamnya bersemayam patung Yesus Kristus. Tiga botol air mineral ukuran satu liter berisi air tegak di samping Suryani duduk. “Ini air untuk kesejahteraan dan kebahagiaan,” kata Suryani saat berziarah ke Ganjuran, Senin, 26 Desember 2011. Air itu diambil dari mata air Perwitasari yang tak jauh dari candi.
Sejak perayaan Natal malam akhir pekan kemarin, banyak peziarah seperti Suryani memadati kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus di Dusun Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Mereka bersuci–-mirip wudu dalam Islam-–terlebih dahulu sebelum khusyuk berdoa di depan patung Yesus. Ada pula yang hanya bersimpuh di pekarangan candi, agak jauh dari patung Yesus, tapi tetap mendaras doa. Lima kali ke Ganjuran sepanjang hidupnya, Suryani selalu antusias. “ Biasanya datang tiap Natal,” katanya.
Menurut Agustinus Suryo Nugroho, pastor pembantu paroki di gereja itu, peziarah Ganjuran tak melulu pemeluk Katolik, tapi juga Khonghucu dan Islam. Peziarah lintas iman makin berbondong-bondong datang setelah belasan tahun lalu ada pengunjung yang semula tak bisa bicara karena lehernya baru dioperasi sembuh berkat basuhan air Perwitasari. “Kini para peziarah ingin cari berkah dari air Perwitasari,” ujar Romo Suryo.
Kompleks Gereja Ganjuran betul-betul kental nuansa Jawa. Selain arsitektur candi yang mirip Candi Sewu, bangunan utama gerejanya berbentuk joglo. Patung Yesus di dalam candi juga unik. Yesus mengenakan mahkota dan busana Jawa. Tangan kanannya menunjuk ke arah hatinya yang bersinar. Di atasnya, terpacak aksara Jawa: Sampeyan Dalem Maha Prabu Yesus Kristus Pangeraning Bangsa. Kaki Yesus dikelilingi melati.
Menurut Romo Suryo, candi di kompleks gereja mula-mula dibangun oleh keluarga Joseph Smutzer dan Julius Smutzer pada 1924. Smutzer bersaudara membangun candi lengkap dengan altar dan patung Yesus. Mereka memperluas kompleks gereja dengan sokongan pastor Belanda, Van Driessche S.J., yang memimpin Gereja Ganjuran pada 1924-1934. Sempat runtuh akibat gempa pada 2006, gereja kini seperti sediakala.
Keluarga Smutzer adalah pemilik pabrik gula Gondang Lipuro di kawasan Bambanglipuro yang mulai beroperasi pada 1912. Gondang Lipuro merupakan satu-satunya pabrik gula saat itu yang menolak ikut Sindikasi Gula Hindia Belanda. Di zaman malaise 1929, pabrik ini tetap bertahan. Selain pabrik gula dan gereja, Smutzer membangun 12 sekolah rakyat, asrama putri Stella Duce, dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait
VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan
1 hari lalu
Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri
Baca SelengkapnyaASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata
1 hari lalu
Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia
Baca SelengkapnyaRiset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif
1 hari lalu
Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.
Baca SelengkapnyaBanjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama
4 hari lalu
Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?
5 hari lalu
Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.
Baca SelengkapnyaJepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji
5 hari lalu
Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang
Baca SelengkapnyaPertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri
5 hari lalu
Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.
Baca SelengkapnyaBupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan
5 hari lalu
Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaDongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya
6 hari lalu
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.
Baca Selengkapnya11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan
6 hari lalu
Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya