TEMPO.CO , Sebuah tikungan Rhee berada di antara jalan negara sekitar 30 kilometer dari Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Orang menyebut Simpangan Rhee. Puluhan warung berjajar di sepanjang jalan tikungan tersebut. Dagangan jagung rebus yang putih dan berasa manis itu mereka jajakan.
Tikungan Rhee dikenal sebagai lokasi pengembangan sentra kuliner serta persinggahan untuk perjalanan jauh Mataram-Lombok. Tepatnya di Kecamatan Rhee, Pulau Sumbawa. Rhee dikenal juga dengan julukan Punti Kla (pisang rebus), sekarang dikenal dengan Baso Kla (jagung rebus).
Jagung rebus hangat itu diambil langsung dari dandang besar yang berapi sepanjang waktu. Pedagang menyiapkan cobek berisi air dingin yang diberi garam. ‘’Direndam dulu, biar dingin,’’ kata Haeriah, 25 tahun, salah satu pedagang.
Harganya Rp 5 ribu untuk empat jagung. Haeriah menyiapkan minuman kopi lokal Lombok. Ada juga kopi-kopi pabrikan dari berbagai merek. Penghasilan Haeriah lumayan untuk menghidupi keluarganya. Ia menghabiskan sekarung jagung berisi 300 buah yang dibelinya dengan harga Rp 200 ribu. "Jika semua laku, Haeriah bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp 375 ribu. Penduduk asal Sakra, Lombok Timur, itu mengaku sudah sejak empat tahun berjualan.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat Husnanidiaty mengatakan, jenis jagung ini seperti jagung ketan varietas lokal asal Bima. ‘’Tidak hanya pakai air garam, dioles mentega juga sedap dan gurih,’’ kata dia.
Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Nusa Tenggara Barat, Hamzah menambahkan, wilayah Rhee potensial untuk tanaman jagung dan semangka. "Tanaman jagung Kumala ini harus selalu menggunakan bibit baru,’’ kata dia sembari mengatakan setiap tiga bulan ada panen jagung.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita terkait
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
2 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
5 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
14 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
16 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
17 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
18 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
20 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
22 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
30 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
32 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya