Festival Sangrai Kopi Massal Digelar di Banyuwangi  

Reporter

Editor

Sabtu, 10 Desember 2011 12:29 WIB

REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Sambil mengunyah sirih, Sonah membolak-balikkan satu kilogram biji kopi robusta di atas penggorengan. Kepulan asap dari tungku membuat matanya setengah berair.

Setelah 30 menit, perempuan berusia 50 tahun itu mengangkat biji kopi yang telah berwarna hitam legam. Aroma gosong khas kopi menusuk hidung.

Menurut Sonah, setiap sepekan sekali, dirinya memang menyangrai kopi. Sebab, minum kopi tiga kali sudah jadi tradisi di keluarganya. "Pagi, siang, dan malam harus minum kopi," katanya.

Tidak hanya Sonah, ada 270 orang yang juga sibuk menyangrai kopi secara tradisional. Mereka memang sedang mengikuti Festival Sangrai Kopi Massal yang digelar pemerintah Banyuwangi di Desa Kemiren, Sabtu, 10 Desember 2011.

Sangrai kopi massal itu menggunakan peralatan tradisional, yang terdiri dari tungku batu bata, kayu bakar, serta penggorengan dari gerabah. Ratusan tungku yang dipakai peserta dijajar di sepanjang jalan desa.

Peserta merupakan perwakilan dari setiap kecamatan di Banyuwangi. Setelah mengambil nomor, setiap peserta diberi satu kilogram kopi robusta hasil produksi perkebunan rakyat Banyuwangi. Mereka harus menyangrai kopi dalam waktu 2x20 menit.

Penguji cita rasa kopi tingkat dunia sekaligus penggagas acara, Setiawan Subekti, mengatakan, Festival Sangrai Kopi tersebut bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang cara menyangrai kopi yang benar.

Menurut dia, selama ini kebanyakan warga menyangrai kopi melewati batas kehitamannya sehingga menghasilkan kopi yang gosong dan berasa pahit. "Padahal kopi tidak harus hitam dan pahit," kata Setiawan.

Dia menjelaskan, idealnya menyangrai kopi hanya dalam waktu 20 menit dengan temperatur 180-200 derajat Celsius. Dengan proses ini, kata dia, akan dihasilkan biji kopi berwarna cokelat tua. "Kalau warna hitam, cita rasa kopi akan hilang," tegasnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Festival Sangrai Kopi ini akan memperkenalkan Banyuwangi sebagai daerah penghasil kopi. "Tahun 2012 akan ditindaklanjuti dengan mengekspor kopi rakyat," kata dia.

Festival Sangrai Kopi Massal tersebut akhirnya memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai penyangrai kopi terbanyak di Indonesia. Senior Manager MURI, Paulus Pangka, mengatakan, kegiatan ini merupakan rekor baru yang tercatat oleh MURI. "Sebelumnya, belum ada Festival Sangrai Kopi di Indonesia," kata Paulus di Banyuwangi.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya