Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

Jumat, 1 November 2024 08:23 WIB

Seorang pengalih media menyelesaikan pengalihwahanaan naskah kuno di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Salemba, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. Sebanyak 6.700 dari total 12.700 naskah kuno yang ada di Perpusnas telah selesai dialihwahanakan dari konvensional menjadi digital sebagai upaya optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, serta meningkatkan resolusi gambar dan file menjadi lebih stabil. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warganya yang memiliki koleksi naskah kuno didaftarkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Naskah kuno itu salah satunya literasi-literasi yang pernah diciptakan atau dibuat pada masa masa kerajaan nusantara.

"Ada begitu banyak kerajaan-kerajaan di Indonesia, saat ini saja ada 58 kerajaan yang ada rajanya, ada istananya, dan ada wilayahnya," ujar GKBRAA Paku Alam, permaisuri Raja Pura Pakualaman Yogyakarta Paku Alam X di Yogyakarta, Kamis 31 Oktober 2024.

Di Yogyakarta sendiri ada dua kerajaan yaitu Kraton Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Puro Pakualaman. Sedangkan di Surakarta memiliki Kesunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran. Di mana setiap kerajaan biasanya hidup tradisi literasi.

Gusti Putri, panggilan GKBRAA Paku Alam menuturkan dua kerajaan yang ada di Yogyakarta saja sudah memiliki banyak naskah kuno. "Para leluhur dulu menorehkan buah pikirnya dengan menggunakan berbagai wahana antara lain daun lontar, kulit kayu dan kertas," kata dia.

Gusti Putri menjelaskan, salah satu contoh manuskrip yang ditulis pada media kertas adalah Manuskrip Piwulang Hamengku Buwono I. Sementara, manuskrip yang ditulis dengan media kulit kayu adalah Manuskrip Pawukon.

Penulisan manuskrip bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang peristiwa, kondisi dan situasi pada saat teks ditulis, maupun masa sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan harapan, pemikiran dan berbagai pendapat. Oleh sebab itu, dengan membaca manuskrip, seseorang memperoleh informasi tentang sejarah, hukum, ekonomi, politik, arsitektur, kesehatan, seni dan budaya, filsafat, sastra dan lain-lain.

Advertising
Advertising

Gusti Putri mengaku sudah memanfaatkan manuskrip yang ada di perpustakaan Pura Pakualaman sebagai inspirasi dalam menciptakan motif Batik Pakualaman. Contohnya, motif Batik Indra Widagda, yang merupakan sebuah interprestasi, atas teks dan renggan tentang Batara Indra pada naskah Sestradisuhul, yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Sedangkan pemanfaatan manuskrip tersebut tersaji pada Batik Naskah Pakualaman. Setiap lembar kain Batik Pakualaman diberi nama sesuai dengan teks dan renggan pada naskah yang diacu.

Nama-nama motif Batik Naskah Pakualaman juga mengandung makna tertentu. Hal itu, merupakan salah satu upaya dan pengembangan manuskrip kuno agar, pesan leluhur dapat tersampaikan kepada khalayak luas.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan naskah kuno atau nusantara dinilai bisa menjadi sumber informasi yang berharga. "Terutama untuk memahami peradaban, budaya dan sejarah nusantara. Tidak hanya mencerminkan cara berpikir pada sejarah masa lalu, tapi juga merekam peristiwa penting yang membentuk identitas dan tradisi budaya," kata dia.

Pemerintah daerah, kata Sugaeng, juga mulai mendorong warga yang memiliki koleksi naskah kuno dapat mendaftarkannya ke perpustakaan daerah.

Pemkot Yogyakarta telah menetapkan Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2022 tentang perpustakaan dan Peraturan Wali kota nomor 24 tahun 2024 tentang petunjuk pelaksanaan Perda nomor 11 tahun 2022. Termasuk Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 306 tahun 2024 tentang penetapan petunjuk teknis pendaftaran, pemberian penghargaan, perlindungan dan pendayagunaan naskah kuno.

“Naskah kuno harus dilindungi dan dilestarikan, masyarakat yang memiliki wajib mendaftarkan kepada pemerintah sebagai upaya melestarikan dan mendayagunakan untuk kepentingan bersama,” tuturnya.

Pilihan editor: Mengenal Naskah Kuno dan Manuskrip Melalui Pameran The Story of Centhini

Berita terkait

Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

42 menit lalu

Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

Meski tak memiliki destinasi alam, Kota Yogyakarta tiap tahun sukses menjadi tujuan wisata utama.

Baca Selengkapnya

Thailand Winter Festival Gaet Wisatawan Mancanegara dengan Beragam Acara Tradisional

2 jam lalu

Thailand Winter Festival Gaet Wisatawan Mancanegara dengan Beragam Acara Tradisional

Thailand Winter Festival selama November hingga Desember 2024, bertujuan untuk memperkuat Thailand sebagai destinasi global terkemuka.

Baca Selengkapnya

Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

6 jam lalu

Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

Sejumlah kafe outlet, hingga toko yang menjual minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di Yogyakarta mulai ditutup satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kamis 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

21 jam lalu

Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

Upaya Yogyakarta mewujudkan kenyamanan dan keamanan sebagai Kota Wisata, Kota Budaya, dan Kota Pelajar dari pengaruh buruk minuman keras atau miras kian ditindaklanjuti serius

Baca Selengkapnya

Catat 5 Agenda Menarik November di Yogyakarta, mulai Ngayogjazz hingga Tour de Menoreh

1 hari lalu

Catat 5 Agenda Menarik November di Yogyakarta, mulai Ngayogjazz hingga Tour de Menoreh

Event jazz ikonik asal Yogyakarta, Ngayogjazz, akan kembali dihelat 16 November 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

PNM dan PIP Berdayakan Petani Perempuan untuk Kemandirian Ekonomi

1 hari lalu

PNM dan PIP Berdayakan Petani Perempuan untuk Kemandirian Ekonomi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Padang, bersama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), menggelar acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar untuk mendukung literasi keuangan dan pengembangan kompetensi petani perempuan di Lubuk Sikaping, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

1 hari lalu

Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

Produk BBM jenis solar dari hasil Bank Sampah Go-Green di Dusun Cupuwatu II mengolah sampah plastik mengalir sampai ke kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Republik Cek dan Yogyakarta Kerja Sama Siapkan Festival Film

2 hari lalu

Republik Cek dan Yogyakarta Kerja Sama Siapkan Festival Film

Kedutaan Besar Republik Cek menyiapkan kerja sama kebudayaan dengan Indonesia dalam bentuk festival film di Yogyakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Perintahkan Kepala Daerah se-DIY Atasi Peredaran dan Penjualan Miras Daring

2 hari lalu

Sultan HB X Perintahkan Kepala Daerah se-DIY Atasi Peredaran dan Penjualan Miras Daring

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memerintahkan bupati/wali kota di wilayah itu membuat regulasi yang lebih efektif dan relevan untuk memberantas peredaran minuman keras atau miras.

Baca Selengkapnya

Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

2 hari lalu

Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

Aksi solidaritas itu dipicu kekerasan yang dilakukan sekelompok orang di kawasan kampung turis Prawirotaman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya