Branding Sumbu Filosofi, Yogya Gelar Kompetisi Ulik Keunikan Panggung Krapyak hingga Jalan Malioboro

Rabu, 23 Oktober 2024 06:00 WIB

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kompetisi terbuka untuk mengangkat nilai kesejarahan kawasan Sumbu Filosofi yang pada 2023 lalu telah ditetapkan lembaga UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Ajang yang digelar mulai 2 Oktober hingga 8 November 2024 itu terbagi menjadi dua kategori, yaitu kompetisi foto dan video.

Objek kompetisi meliputi kawasan yang membentang di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, mulai Panggung Krapyak, Alun-alun Selatan, Keraton Yogyakarta, Alun-alun Utara, sepanjang kawasan Jalan Malioboro dan Tugu Yogyakarta yang membentang sepanjang enam kilometer.

Peserta yang karyanya terpilih sebagai pemenang bisa mendapatkan total hadiag Rp 30 juta.

"Sumbu Filosofi Yogyakarta merujuk hasil karya tata ruang dari Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I pada 1755," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Selasa, 22 Oktober 2024.

Nilai Universal Sumbu Filosofi

Nilai universal Sumbu Filosofi itu terwujud dalam beberapa bangunan di sepanjang axis yang melambangkan filosofi Jawa mengenai siklus kehidupan atau yang disebut sebagai Sangkan Paraning Dumadi, kehidupan harmoni dan ideal atau Hamemayu Hayuning Bawono dan hubungan antara manusia dan Tuhan atau Manunggaling Kawula Gusti.

Advertising
Advertising

"Penanda ini terhubung melalui desain, ritual dan sistem pengelolaan tradisional dari Keraton Yogyakarta," kata Dian.

Dian menambahkan, tetenger atau penanda Sumbu Filosofi menegaskan harmonisasi antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Dari ruas Sumbu Filosofi dan titik-titik kunci penghubung, Kota Yogyakarta berkembang sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan sosial. Tradisi kebudayaan juga lestari dan menjadi identitas masyarakat.

Ruang-ruang di dalamnya membangkitkan denyut nadi ekonomi dan mata pencaharian banyak orang.

Warisan Budaya Jawa

Penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta menjadi warisan dunia merupakan keinginan untuk ikut melestarikan warisan budaya umat manusia.

Sumbu Filosofi Yogyakarta disebut Dian menjadi bukti kebudayaan dan peradaban Jawa yang menunjukkan pertukaran penting atas nilai-nilai dan sistem kepercayaan yang terwujud dalam tradisi dan masih berlangsung hingga saat ini

"Kami berharap penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta oleh UNESCO mampu dimaknai dan memaknai seluruh sendi hidup, kehidupan dan penghidupan," kata dia.

Dari kompetisi ini, Dian mengatakan ingin menyebarkan semangat edukasi nilai penting filosofi khususnya Yogyakarta.

Pilihan Editor: Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Berita terkait

Walhi Pertanyakan Amdal Proyek Jalan di Gunungkidul yang Temukan Gua Bawah Tanah

11 jam lalu

Walhi Pertanyakan Amdal Proyek Jalan di Gunungkidul yang Temukan Gua Bawah Tanah

Kabupaten Gunungkidul merupakan pegunungan karst dan gunung purba yang disinyalir banyak gua, bahkan sungai bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Wajah Baru Stasiun Yogyakarta setelah Beautifikasi

15 jam lalu

Wajah Baru Stasiun Yogyakarta setelah Beautifikasi

KAI melakukan upaya beautifikasi Stasiun Yogyakarta untuk melestarikan unsur heritage seperti penonjolan bangunan utama dan penggantian granit.

Baca Selengkapnya

Teras Malioboro Yogyakarta Benahi Layanan dengan Pengawasan Harga hingga Sistem Pembayaran

17 jam lalu

Teras Malioboro Yogyakarta Benahi Layanan dengan Pengawasan Harga hingga Sistem Pembayaran

Ada tiga aspek yang menjadi perhatian pedagang di Teras Malioboro, yakni harga, bahasa, dan sistem pembayaran.

Baca Selengkapnya

Event Seru Yogyakarta Akhir Oktober 2024, Ada Pesta Boneka hingga Festival Musik Energi Sampah

21 jam lalu

Event Seru Yogyakarta Akhir Oktober 2024, Ada Pesta Boneka hingga Festival Musik Energi Sampah

Wisatawan yang berencana menyambangi Yogyakarta akhir pekan ini, bakal hadir sederet event menarik yang sayang jika dilewatkan.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

1 hari lalu

Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

Sering kali hujan lebat kawasan puncak Gunung Merapi itu diikuti aktivitas luncuran awan panas.

Baca Selengkapnya

Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

2 hari lalu

Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

Bregada merupakan seni budaya diadaptasi dari prajurit Keraton Yogyakarta yang pada zaman dahulu bertugas melindungi dari serangan musuh.

Baca Selengkapnya

Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

5 hari lalu

Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta dikenal memiliki basis massa besar dari kalangan Muhammadiyah. Bagaimana peluang Hasto Wardoyo di Pilkada Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

5 hari lalu

BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

Peluang gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter memungkinkan terjadi di sejumlah wilayah perairan, termasuk Samudra Hindia di selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

6 hari lalu

Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

Hingga September 2024 sebanyak 5,95 juta orang berwisata ke berbagai destinasi di Sleman, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pantai Gesing Gunungkidul Dibangun jadi Pelabuhan Pendaratan Ikan Berbasis Pariwisata

6 hari lalu

Pantai Gesing Gunungkidul Dibangun jadi Pelabuhan Pendaratan Ikan Berbasis Pariwisata

PPI Pantai Gesing telah selesai dibangun dan diproyeksikan menjadi Tourism Fishing Port atau pelabuhan perikanan berbasis pariwisata.

Baca Selengkapnya