Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

Reporter

Editor

Mila Novita

Minggu, 6 Oktober 2024 18:00 WIB

Ilustrasi otak. medicalnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - India memiliki museum otak di Institut Nasional Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf (NIMHANS) di Bangalore. Brain Museum ini menjanjikan pengalaman unik karena pengunjung bisa melihat apa yang ada di dalam otak hewan, bahkan manusia. Jika melihat saja masih kurang, memegangnya secara langsung pun dibolehkan.

Museum ini diinisiasi Profesor dan Kepala Departemen Neuropatologi di NIMHANS SK Shankar. Dokter India itu sudah 30 tahun memfasilitasi donasi otak dan melakukan otopsi. Selama otopsi, dia mendapat izin untuk menyimpan bagian-bagian otak untuk penelitian, yang mengarah pada penemuan-penemuan menarik yang sering kali luput dari pemindaian MRI.

Awalnya, otak-otak ini hanya digunakan untuk pengajaran medis, tetapi Shankar dan timnya memilih untuk berbagi dengan publik. Langkah ini ditujukan untuk mengungkap misteri penyakit neuropsikiatri dan mempromosikan donasi organ.

400 Otak Manusia

Pengunjung museum ini dapat menyaksikan berbagai macam pameran, termasuk 400 otak manusia yang diawetkan dalam toples plastik bening. Pameran dipisahkan berdasarkan penyakit dan cedera dari glioma hingga infeksi sistem saraf pusat.

Menurut catatan, otak-otak ini dikumpulkan selama 35 tahun. Masing-masing menunjukkan berbagai penyakit, termasuk cedera kepala, penyakit serebrovaskular, infeksi otak, gangguan neurodegeneratif, dan tumor. Koleksi tersebut juga mencakup otak dari banyak spesies hewan, yang meningkatkan keragaman dan nilai edukasi museum.

Advertising
Advertising

Koleksi yang menonjol termasuk otak yang terinfeksi cacing, otak yang terkena penyakit Parkinson dan Alzheimer, paru-paru perokok, dan mikrograf elektron yang menggambarkan kompleksitas sistem saraf.

Elemen paling menarik dari museum ini adalah kemungkinan untuk menyentuh dan merasakan otak manusia asli.

Menguji Keberanian

Museum ini tidak hanya menambah pengetahuan tentang ilmu kedokteran tetapi juga menguji keberanian. Siapa yang berani melihat otak sungguhan di dalam toples? Itu bukan pemandangan yang indah, beberapa orang akan gugup. Namun, itu akan menawarkan pengalaman yang tak tertandingi.

Museum ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan otak, menghilangkan stigma seputar penyakit neuropsikiatri, dan mendorong donasi organ.

TIMES OF INDIA | DECCAN HERALD

Pilihan Editor: Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

Berita terkait

Hindari Keramaian di Paris Ini Hidden Gems Buat Pecinta Seni dan Sejarah

1 hari lalu

Hindari Keramaian di Paris Ini Hidden Gems Buat Pecinta Seni dan Sejarah

Paris memiliki banyak destinasi wisata tersembunyi, termasuk museum khusus dan seni

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

3 hari lalu

5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

Bagi pelancong solo perempuan keamanan dan keselamatan sangat penting

Baca Selengkapnya

Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

3 hari lalu

Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

Museum Balaputra Dewa memiliki koleksi sejarah sebanyak 20.709, sebagian di antaranya ditampilkan dalam pameran ini.

Baca Selengkapnya

Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

4 hari lalu

Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

Tim junior bulu tangkis Indonesia bakal menghadapi India pada babak perempat final Piala Suhandinata 2024 pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

4 hari lalu

Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

Museum ini menyimpan banyak artefak penting, di antaranya adalah sarkofagus mumi Tutu dari Mesir berusia 2.346 tahun

Baca Selengkapnya

Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

7 hari lalu

Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.

Baca Selengkapnya

Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

8 hari lalu

Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

Clifftown Telephone Museum di Southend-on-Sea, Essex, Pengunjung dapat menikmati sejarah lokal secara intim dan unik.

Baca Selengkapnya

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

9 hari lalu

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

10 hari lalu

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

Museum Nasional Kamboja menyesalkan perilaku buruk sekelompok pemuda yang menerobos gerbang dan melompati pagar saat IShowSpeed siaran langsung.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

10 hari lalu

Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.

Baca Selengkapnya