Surga Pecinta Alam di Swedia Ini Mau Bayar Orang yang Ingin Pindah ke Sana

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 13 September 2024 08:09 WIB

Kota kecil di Lapland Swedia (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Glommerstrask, sebuah kota kecil di Swedia utara, akan memberikan insentif finansial bagi siapa pun orang yang mau pindah dan tinggal di sana. Tawaran ini berlaku untuk warga non-Uni Eropa, dengan syarat harus memiliki izin tinggal di Swedia terlebih dahulu.

Glommerstrask di Lapland adalah surga bagi pecinta alam dan penggemar olahraga luar ruangan. Kota ini menawarkan banyak hal bagi para wisatawan yang suka aktivitas alam terbuka, tempat berenang di musim panas, jalur mobil salju dan rute ski di musim dingin, dan alam Norrland yang cantik. Glommersträsk juga memiliki bandara kecil yang terhubung dengan beberapa negara Uni Eropa, seperti Jerman dan Prancis.

Namun, populasi kota kecil telah menurun tajam dalam beberapa dekade terakhir sehingga jumlah anak usia sekolah yang sangat rendah. Jika jumlah anak terus menurun, sekolah dasar setempat akan ditutup.

Pihak berwenang pun mencoba skema repopulasi yang telah banyak digunakan di negara-negara Eropa lainnya seperti Italia dan Spanyol. Kota kecil di Lapland ini akan membayar keluarga €875 atau sekitar Rp15 juta untuk pindah ke sana.

Jumlah Penduduk 200

Pada 1950, Glommerstrask memiliki populasi sekitar 1.000 jiwa. Namun, jumlah orang yang tinggal di sana sekarang hanya 200 orang. Dari jumlah itu, hanya 23 yang cukup umur untuk bersekolah di sekolah dasar.

Advertising
Advertising

Dewan setempat menetapkan bahwa jika jumlah siswa di sekolah tersebut turun hingga di bawah 25, sekolah tersebut mungkin terpaksa ditutup. Siswa akan dipindahkan ke sekolah terdekat di Arvidsjaur, sekitar 40 kilometer jauhnya.

Sekolah menengah Glommerstrask ditutup pada 2009 setelah jumlah siswa turun menjadi hanya 18 pada 2007.

Skema Insentif

Sebuah organisasi lokal berusaha menyelamatkan sekolah dasar dan mengisi kembali kota tersebut dengan memberikan insentif finansial. Glommersbygdens Framtid, yang diterjemahkan sebagai "Masa depan Glommersbygden" menawarkan bantuan tunai sebesar 10.000 kronor (sekitar Rp15 juta) kepada lima keluarga pertama yang pindah ke sana. Saat ini baru ada satu keluarga yang mengajukan diri.

Syaratnya, keluarga harus memiliki anak yang berusia sekolah dasar antara 6 hingga 15 tahun, dan bersedia bersekolah di Parkskolan setempat minimal selama satu tahun ajaran.

Kelompok Glommersbygdens Framtid mengatakan akan membantu keluarga dalam mencari perumahan dan membuat daftar peluang kerja di daerah terpencil Swedia tersebut.

EURONEWS | TEH LOCAL SE

Pilihan Editor: Uniknya Hotel di Swedia, Semua Terbuat dari Es dan Hanya Ada pada Musim Dingin

Berita terkait

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

10 jam lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

1 hari lalu

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.

Baca Selengkapnya

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

1 hari lalu

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Eropa Tengah menghadapi bencana banjir, antara lain di Polandia, Austria, Ceko. Banyak korban berjatuhan dalam bencana alam ini.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

1 hari lalu

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

Indonesia House Amsterdam akan menyediakan informasi lengkap tentang Indonesia di Eropa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

2 hari lalu

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

Apple Intelligence belum bisa digunakan di China dan Eropa karena regulasi privasi ketat di kedua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

3 hari lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara Muslim dan Eropa Bertemu di Spanyol Bahas Palestina

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara Muslim dan Eropa Bertemu di Spanyol Bahas Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 14 September 2024 diawali pertemuan negara Muslim dan Eropa untuk membahas cara mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Negara Termiskin hingga Reaksi Dunia Soal Sekolah UNRWA Diserang Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Negara Termiskin hingga Reaksi Dunia Soal Sekolah UNRWA Diserang Israel

Top 3 dunia adalah daftar negara termiskin di dunia hingga reaksi internasional atas serangan sekolah UNRWA di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

6 hari lalu

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Setidaknya ada 10 negara yang diketahui tidak pernah dijajah bangsa Eropa berdasarkan World Atlas

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

6 hari lalu

Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar Genjot Ekspor, Kemenperin: Bidik Pasar Eropa

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional masih berpeluang besar meningkatkan lagi ekspor. Salah satu kawasan yang bisa dibidik khususnya adalah pasar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya