Kena Teko Panas saat Pesawat Turbulensi, Penumpang Gugat Maskapai Penerbangan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 10 September 2024 11:05 WIB

Ilustrasi turbulensi pesawat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penumpang pesawat menggugat maskapai penerbangan American Airlines karena mengaku terbakar oleh teko kopi saat turbulensi. Penumpang itu mengajukan gugatan pertamanya di pengadilan negara bagian bulan lalu, tetapi diajukan kembali Kamis, 5 September 2024, di Pengadilan Distrik Michigan, Amerika Serikat.

Dilansir dari Insider, dalam gugatan tersebut, disebutkan bahwa dia terbang dari Baltimore ke Detroit pada bulan Februari. Tiba-tiba pesawat mengalami turbulensi. Saat itu seorang pramugari menghentikan troli servis di lorong sebelum duduk. Namun, saat pesawat dilanda turbulensi, teko kopi di troli terlepas dan jatuh ke pangkuan penumpang bernama Gina Mason.

Mason mengaku mengalami luka bakar tingkat pertama dan kedua di kaki, paha, dan area genitalnya. Dia mengatakan bahwa insiden tersebut juga menyebabkan ia menderita kecemasan dan depresi.

Atas penderitaannya, ia meminta jumlah ganti rugi yang komprehensif dan terbuka lebih dari $75.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.

American Airlines belum memberikan tanggapan atas kasus ini.

Insiden serupa

Advertising
Advertising

Gugatan serupa pernah terjadi bulan Juli lalu. Seorang penumpang JetBlue mengatakan bahwa ia tersiram teh panas selama turbulensi. Ia meminta ganti rugi sebesar $1,5 juta atau sekitar Rp2,3 miliar.

Turbulensi menjadi perhatian akhir-akhir ini setelah seorang penumpang Singapore Airlines meninggal dalam penerbangan pada Mei. Setelah itu, turbulensi lebih sering terjadi dan menjadi pemberitaan di banyak media internasional.

Korean Air Hentikan Sajikan Mi Instan

Mengindari bahaya yang ditimbulkan turbulensi, bulan lalu, Korean Air berhenti menyajikan mi instan kepada penumpang kelas ekonomi karena khawatir ada penumpang yang tersiram air panas

"Keputusan ini merupakan bagian dari langkah-langkah keselamatan proaktif sebagai respons terhadap peningkatan turbulensi, yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan akibat luka bakar," kata maskapai tersebut.

Korean Air juga mengatakan bahwa jumlah insiden turbulensi meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Dalam sebuah studi tahun 2023, para peneliti di University of Reading menemukan bahwa turbulensi semakin umum terjadi di Atlantik Utara. Dikatakan bahwa pada titik tertentu, jenis turbulensi udara jernih yang paling parah meningkat sebesar 55 persen antara 1979 dan 2020.

Pilihan Editor: Korean Air akan Setop Sajikan Mi Instan dalam Penerbangan, Ini Alasannya

Berita terkait

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

20 jam lalu

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

Menurut studi, lebih dari 80 persen penerbangan yang berangkat dari pukul 6 pagi hingga 9 pagi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

1 hari lalu

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

Penawaran gratis ini diharapkan dapat membantu mengurangi overtourism atau pariwisata berlebihan di beberapa destinasi terpopuler di Jepang.

Baca Selengkapnya

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

1 hari lalu

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

Tercatat KAI melayani 112.834 pengguna LRT Jabodebek dalam rentang waktu 14 hingga 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Jumlah Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta saat Libur Panjang Melonjak 33 Persen

2 hari lalu

KAI Sebut Jumlah Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta saat Libur Panjang Melonjak 33 Persen

PT KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 100.166 penumpang kereta api jarak jauh berangkat dari seluruh stasiun di wilayah itu saat libur panjang akhir pekan Maulid Nabi Muhammad SAW 13-16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Penumpang Whoosh dari Bandung Alami Peningkatan saat Arus Balik Libur Panjang Maulid Nabi

2 hari lalu

Penumpang Whoosh dari Bandung Alami Peningkatan saat Arus Balik Libur Panjang Maulid Nabi

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan ada peningkatan penumpang Whoosh yang kembali ke Jakarta dari arah Bandung pada hari ini

Baca Selengkapnya

KAI Daop 1 Jakarta Catat Kenaikan Jumlah Penumpang Menuju Jakarta Hari Ini

2 hari lalu

KAI Daop 1 Jakarta Catat Kenaikan Jumlah Penumpang Menuju Jakarta Hari Ini

Manager Humas KAI Daerah Operasi 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan jumlah penumpang yang menuju Jakarta meningkat.

Baca Selengkapnya

Jelang Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang KAI Jakarta Meningkat 51 Persen Dibanding Sabtu Pekan Lalu

4 hari lalu

Jelang Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang KAI Jakarta Meningkat 51 Persen Dibanding Sabtu Pekan Lalu

Volume penumpang dari wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta meningkat sebanyak 51 persen dari Sabtu pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Pengidap klaustrofobia Sebaiknya Hindari Kursi Ini di Pesawat

5 hari lalu

Pengidap klaustrofobia Sebaiknya Hindari Kursi Ini di Pesawat

Kedua kursi pesawat ini berada di dekat jendela, jadi tampak menarik. Namun, kursi ini memiliki kekurangan yang tidak disadari banyak penumpang.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan Kereta Api Taksaka Tambahan saat Libur Panjang

6 hari lalu

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan Kereta Api Taksaka Tambahan saat Libur Panjang

KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mengoperasikan KA Taksaka tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya

Kritisi Rencana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, Pengamat Transportasi: Angkutan Umum, Tarifnya Umum

6 hari lalu

Kritisi Rencana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, Pengamat Transportasi: Angkutan Umum, Tarifnya Umum

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang mengkritisi rencana pemerintah menaikkan tarif KRL berbasis NIK.

Baca Selengkapnya