Ikut Lari di Desa Wisata Kukuh Tabanan, Sandiaga Uno Kagum pada Keindahan Alas Kedaton

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 9 September 2024 20:26 WIB

Alas Kedaton Fun Run 2024 (Kemenparekraf.go.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memuji keindahan alam destinasi wisata Alas Kedaton di Tabanan, Bali, saat mengikuti Alas Kedaton Fun Run 2024, Ahad, 8 September 2024. Alas Kedaton merupakan kawasan hutan lindung yang luasnya sekitar 12 hektare. Area ini terkenal sebagai tempat tinggal kera ekor panjang yang populasinya mencapai 2.000 ekor.

"Saya hampir menempuh 11 kilometer, saya melihat alamnya sangat indah dan boleh dibilang treknya sangat menantang," kata Menparekraf Sandiaga usai lari, dikutip dari keterangan persnya.

Alas Kedaton Fun Run 2024 merupakan acara hasil kolaborasi dengan Desa Kukuh dan Desa Tegaljadi Kabupaten Tabanan dengan RIOT Indonesia (Chapter Bali). Ajang lari ini mengambil titik start dan finish di destinasi wisata Alas Kedaton.

Desa Wisata Kukuh

Para peserta lari diajak menelusuri keindahan Desa Wisata Kukuh dengan lanskap berupa persawahan yang membentang luas. Para pelari juga melewati desa-desa dan disambut dengan keramahan warga lokal.

"Bukan hanya pemandangannya yang indah tapi masyarakatnya juga welcome. Partisipasi mereka juga luar biasa," kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf pun optimistis Alas Kedaton Fun Run dapat menghidupkan pariwisata di Tabanan dengan objek utama Alas Kedaton. Menurut Sandi, Alas Kedaton merupakan destinasi wisata yang sangat berpotensi dan dulu sempat menjadi andalan Tabanan, namun seiring waktu dengan lebih banyak kegiatan di Bali bagian selatan juga COVID-19, kunjungan ke Alas Kedaton jadi menurun.

"Padahal saya melihat dengan sendirinya ada peluang untuk menciptakan ruang untuk sports tourism atau pariwisata berbasis olahraga," ujar Sandiaga.

Mengenal Alas Kedaton

Daya tarik utama Alas Kedaton adalah kera-keranya. Ketika memasuki kawasan hutan lindung di Desa Kukuh ini, wisatawan akan disambut kera ekor panjang. Kerat-kera itu sudah biasa dikunjungi turis sehingga cenderung tidak mengganggu asalkan tidak diperlalukan kasar.

Selain kera, di hutan ini juga terdapat Pura Dalem Kayangan Kedaton yang tersembunyi. Menurut laman Kemendikbud, pura ini tergolong peninggalan purbakala yang mula-mula hanya merupakan tempat pemujaan prasejarah atau prahindu yang sederhana pada masa megalitik. Awalnya ini hanya berupa beberapa buah menhir kecil, susunan batu kali dan arca berciri megalitik yang sampai sekarang masih berfungsi sakral bagi masyarakat setempat.

Sekda Kabupaten Tabanan, Dewa Made Indra, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Tabanan.

Pilihan Editor: Youtuber Skotlandia Temukan Banyak Sampah di Air Terjun Pengempu Bali, Tak Seindah di Medsos

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

1 jam lalu

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

Daya tarik utama Pantai Kelingking tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga perjalanan menuju pantai yang penuh tantangan.

Baca Selengkapnya

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

14 jam lalu

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

Aktris Korea Selatan Han Hyo Joo diketahui sedang berada di Bali untuk syuting drama baru dan membagikan foto nasi tumpeng yang didapatnya.

Baca Selengkapnya

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

19 jam lalu

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

Selain karena tingginya daya tarik Bali di mata internasional, kemudahan pengajuan visa melalui platform online evisa.imigrasi.go.id juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tren peningkatan kedatangan WNA.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

1 hari lalu

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno klaim bahwa tidak akan ada destinasi wisata yang terusik oleh program ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

1 hari lalu

Sandiaga Uno Dorong Kota Palembang Jadi Kota Kreatif untuk Sokong Kemajuan UMKM

Kota kreatif merupakan salah satu terobosan yang akan dilakukan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

2 hari lalu

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

Aeroflot meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (direct flight) untuk rute Moskow (SVO) - Denpasar (DPS) mulai 3 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

4 hari lalu

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

KPU Bali menilai tepat penggunaan seni rupa sebagai media sosialisasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

4 hari lalu

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

I Nyoman Sukena, 38 tahun, warga Bali dituntut bebas dalam kasus kepemilikan landak Jawa, salah satu satwa dilindungi tanpa izin

Baca Selengkapnya

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

4 hari lalu

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

Gempa terkini telah menggetarkan sebagian Bali dan Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pagi, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

5 hari lalu

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

Kasus Nyoman Sukena diproses hukum karena memelihara Landak Jawa viral di media sosial. Jaksa akhirnya menuntut bebas.

Baca Selengkapnya