Mengintip Terowongan Silaturahmi yang Dikunjungi Paus Fransiskus, Seluk-beluk, Fasilitas dan Akses Umum

Minggu, 8 September 2024 18:31 WIB

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis, 5 September 2024, Paus Fransiskus mengunjungi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Pemimpin Gereja Katolik sedunia ini menyatakan bahwa bangunan tersebut menjadi simbol solidaritas dan persatuan antarumat beragama, karena berfungsi sebagai ruang dialog dan pertemuan.

“Terowongan ini menunjukkan bahwa dua tempat ibadah tidak hanya berhadapan satu sama lain, tapi juga menghubungkan satu sama lain,” kata Paus Fransiskus saat memberikan sambutan dalam kunjungannya di Masjid Istiqlal, Kamis.

Paus Fransiskus juga menganggap bahwa terowongan tersebut memungkinkan terjadinya perjumpaan antar umat, dialog, serta berbagi pengalaman spiritual. Hal ini bertujuan untuk saling berbaur, meningkatkan toleransi, dan hidup bersama. “Dapat menjadi pengalaman nyata persaudaraan dalam iring-iringan solidaritas, peziarahan suci,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan asal-usul Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus dan siapa pengusulnya? Berikut ini penjelasannya.

Melansir dari laman Kementerian Agama, wujud lambang kerukunan umat beragama dihasilkan melalui pembangunan terowongan ini. Selain itu, simbol peradaban yang berkelanjutan juga direpresentasikan oleh pembangunan Terowongan Silaturahmi melalui penggabungan bangunan masa lalu dan masa kini. Hal tersebut tercermin dalam arsitektur Gereja Katedral yang bergaya neo-gotik khas Eropa dan Masjid Istiqlal yang bernuansa kemodernan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, beberapa pilihan konstruksi untuk menghubungkan kedua rumah ibadah tersebut telah dipertimbangkan, salah satunya adalah jembatan penyeberangan yang diusulkan oleh mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Namun, desain terowongan bawah tanah telah dipilih oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono karena faktor keamanan dan keselamatan.

Selain faktor keamanan pengguna, Terowongan Silaturahmi juga dibangun dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan bangunan. Ini karena Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral merupakan bangunan cagar budaya yang harus dijaga.

Usul mengenai bentuk terowongan ini juga datang dari Presiden Jokowi setelah menerima masukan dari berbagai kalangan. Kepala negara memilih dan memberi nama simbol penghubung antara dua rumah ibadah tersebut sebagai Terowongan Silaturahmi.

Hingga kini, Terowongan Silaturahmi belum dibuka untuk umum. Meskipun pembangunannya selesai pada 2021, terowongan ini baru akan dibuka secara terbatas menjelang hari Natal, pada Ahad, 24 Desember 2023.

"Pada hari ini terowongan silaturahmi dibuka khusus untuk akses pejabat tinggi yang akan memantau kegiatan misa," kata Koordinator Pembuatan Instalasi Karya Seni dan Narasi Terowongan Silaturahim Her Pramtama saat dikonfirmasi Tempo, Ahad, 24 Desember 2023.

Meski terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral itu dibuka, Her menjelaskan, pejabat yang berkunjung ke Gereja Katedral tidak jadi melintas. "Karena mobil rombongan langsung berhenti di depan Gereja Katedral," kata dia.

Berdasarkan pantauan Tempo, pejabat yang mengunjungi Gereja Katedral selama misa berlangsung di antaranya Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Mahfud Md.

Menurut pu.go.id, Terowongan Silaturahmi memiliki panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter, dengan total luas 339,97 m². Jarak terdekat terowongan dari pintu masuk Gereja Katedral adalah 32 meter, sedangkan jaraknya dari gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.

Kementerian PUPR memulai pembangunan terowongan bawah tanah ini pada 15 Desember 2020 dan menyelesaikannya pada 20 September 2021, bersamaan dengan renovasi Masjid Istiqlal. Terowongan ini dibangun dengan biaya Rp 37,3 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk., manajemen konstruksi PT Virama Karya (Persero), serta perencana PT Yodya Karya (Persero).

MYESHA FATINA RACHMAN I RADEN PUTRI A G I SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Terowongan Silaturahmi Hubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Berita terkait

Kesiapan Infrastruktur PON 2024 Buruk, Menteri PUPR Terima Undangan Menko PMK untuk Evaluasi

5 jam lalu

Kesiapan Infrastruktur PON 2024 Buruk, Menteri PUPR Terima Undangan Menko PMK untuk Evaluasi

Selain Menteri PUPR dan Menko PMK, agenda rapat evaluasi kesiapan infrastuktur PON 2024 juga mengundang Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo

Baca Selengkapnya

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

17 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

18 jam lalu

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

PUPR menyediakan anggaran sebesar Rp 9,11 triliun untuk melanjutkan pembangunan IKN dari tambahan anggaran 2025.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

1 hari lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

1 hari lalu

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

Ridwan Kamil mengatakan bahwa salah satu upaya penyelesaian pemukiman kumuh di Jakarta ialah dengan membangun perumahan vertikal.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Negara Hukum Lemah Karena Oligarki dan Kleptokrasi, Apa Maksudnya?

2 hari lalu

Mahfud MD Sebut Negara Hukum Lemah Karena Oligarki dan Kleptokrasi, Apa Maksudnya?

Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebut negara hukum lemah karena oligarki dan kleptokrasi. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

2 hari lalu

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

2 hari lalu

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

4 hari lalu

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

4 hari lalu

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

Penyanyi Lyodra Ginting mengalami momen bersejarah pada Kamis, 5 September lalu kala diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Agung di GBK, Jakarta

Baca Selengkapnya