Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 2 September 2024 13:00 WIB

Journey of the Stone, perjalanan menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Wisata ini menjadi bagian dari Borobudur Trail of Civilization atau BToC. (Dok. BToC)

TEMPO.CO, Magelang - Desa Wisata Sambeng di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, menjadi bagian dari perjalanan wisata Borobudur Trail of Civilization atau BToC pada Rabu sore, 28 Agustus 2024. Tempo dan rombongan dari Atourin diajak mencoba wisata getek balong menyusuri Sungai Progo di Dusun Gleyoran.

Wisata ini merupakan bagian dari Journey of the Stone, salah satu paket wisata BToC di beberapa desa wisata di sekitar Borobudur yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur.

Wisatawan diajak naik getek atau rakit bambu menuju batu-batuan besar yang membentuk pulau di tengah Sungai Progo, sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam. Tapi yang tak kalah menariknya, pengunjung juga dapat cerita tentang asal muasal batuan Candi Borobudur yang konon sebagian diambil dari sungai ini.

Sungai Progo yang lebarnya sekitar 20-25 meter itu melintasi beberapa desa di sekitar Borobudur. Afifa, pemandu wisata dari Desa Sambeng, mengatakan bahwa sungai ini merupakan pertemuan beberapa sungai lain, di antaranya Sungai Sileng dan Sungai Elo. Selain tempat mencari ikan, sungai ini masih digunakan sebagai jalur transportasi dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk sekitar, seperti mandi dan mencuci.

Matahari sudah makin turun ketika pengunjung diajak diajak bersiap-siap naik getek. Pelampung sudah disiapkan, satu orang satu. Tas dan ponsel diminta ditinggal karena khawatir terkena air.

Getek Wisata

Advertising
Advertising

Ada dua getek yang disiapkan. Masing-masing getek sepanjang lima meter dengan lebar dua meter ini cukup nyaman dinaiki oleh delapang orang. Di bagian depan getek dibuat meruncing ke atas dan dipasangi bendera. Terdapat beberapa tempat duduk dari bambu yang membuat pengunjung nyaman berada di atasnya.

Afifa ikut naik sambil membawa pengeras suara. Tali getek yang diikatkan di salah satu tiang mulai dilepaskan dan pelan-pelan meninggalkan daratan. Getek ini dibawa menuju hulu sungai yang berarti melawan arus.

"Kita bisa lihat di sana, ada penduduk sedang naik getek untuk menyeberang," kata Afifa dengan pengeras suara.

Jenis getek penduduk ini berbeda dengan yang digunakan wisatawan karena bentuknya datar tanpa ujung lancip dan tanpa tempat duduk.

<!--more-->

Trimo yang akrab disapa Pak Jenggot, pengemudi getek wisata, mengatakan bahwa pada zaman dulu, getek digunakan sebagai transportasi utama di desa ini untuk mengangkut orang menyeberang dari desa ini ke desa sebelah yang berada di kecamatan lain. Getek ini juga digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan membawanya ke pasar di kecamatan sebelah.

"Dulu penduduk menyeberang pakai getek, sebelum ada Jembatan Kulon Progo," kata dia.

Journey of The Stone

Perjalanan dengan getek ini diisi dengan cerita tentang batu-batuan Candi Borobudur. Afifa mengatakan bahwa Candi Borobudur dibuat dari batu-batuan andesit yang sebagian diambil dari Sungai Progo.

Di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga disebutkan bahwa batu-bati Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter kubik, setara dengan sekitar 2.000.000 batu.

"Dulu batu-batu itu diangkut dengan getek, lalu dikerek ke atas. Makanya di sini ada Desa Kerekan. Dari situ kemudian dipahat sebelum disusun di candi," ujar Afifa.

Sepanjang perjalanan getek ini terlihat beberapa penduduk lokal memancing dan menyebar jala dari atas getek. Ada juga yang menjemur buah asam di tepi sungai. Anak-anak melompat dari pinggri kali dan berenang sambil membawa keranjang. Di salah satu cerukan, terlihat beberapa ibu mandi dan mencuci pakaian.

Journey of the Stone, perjalanan menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Wisata ini menjadi bagian dari Borobudur Trail of Civilization atau BToC. (Dok. BToC)

Menikmati Matahari Terbenam

Perjalanan berakhir di tumpukan batu-batuan andesit di tengah sungai. Batu-batuan ini berukuran besar-besar sehingga tak bisa terbawa arus sungai. Getek menepi ke batu-batuan itu untuk menunrunkan pengunjung. Pak Jenggot tak ikut turun, dia memilih tetap di getek dan mencoba peruntungannya menangkap ikan dengan jala.

Matahari semakin turun. Sinarnya yang keemasan menjadikan momen ini pas untuk sesi pemotretan dengan latar bebatuan, sungai, dan pohon-pohon hijau di pinggir kali.

Momen ini tak lama karena matahari semakin rendah. Pengunjung pun diajak kembali menaiki getek untuk kembali ke tepi sungai. Perjalanan pulang lebih cepat karena getek mengikuti arus sungai.

Journey of the Stone menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur ini berakhir menjelang magrib. Namun, sebelum pulang, pengunjung masih sempat menikmati es kelapa muda ditemani jagung rebus dan tempe mendoan di tepi sungai.

Pilihan Editor: Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

Berita terkait

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

7 hari lalu

Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

Pengunjung tak hanya membeli oleh-oleh, tetapi juga mencoba membuat rengginang bersama para pekerja.

Baca Selengkapnya

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

7 hari lalu

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.

Baca Selengkapnya

Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

12 hari lalu

Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

Desa Keciput Belitung dulu dikenal dengan wisata bahari, kini menunjukkan perkembangan yang baik

Baca Selengkapnya

Hari Pelanggan Nasional, Ada Promo Beli 2 Dapat 4 Tiket di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

15 hari lalu

Hari Pelanggan Nasional, Ada Promo Beli 2 Dapat 4 Tiket di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

Promosi Geden ini berlaku untuk berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Keraton Ratu Boko pada 5 hingga 8 September 2024.

Baca Selengkapnya

Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

16 hari lalu

Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Di Desa Sambeng, pengunjung diajak membuat jala dan menebarnya di Sungai Progo. Ini merupakan bagian dari wisata Borobudur Trail of Civilization.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

18 hari lalu

Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

Perjalanan wisata kali ini akan melalui lima desa wisata di Borobudur, singgah ke UMKM untuk belajar membatik dan membuat gerabah.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

19 hari lalu

Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

Borobudur Trail of Civilization menawarkan beberapa paket wisata dari pertanian, kerajinan tangan, hingga kuliner.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Desa Wisata Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, Ini Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan

27 hari lalu

Liburan ke Desa Wisata Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, Ini Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan

Pulau Pramuka yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 ini hanya berjarak 2,5 jam perjalanan dari dermaga Ancol, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Penghasil Kerajinan Batik Kayu Ini Raih Juara Pertama Lomba Desa Wisata di Yogyakarta

28 hari lalu

Penghasil Kerajinan Batik Kayu Ini Raih Juara Pertama Lomba Desa Wisata di Yogyakarta

Desa Wisata Krebet dikenal sebagai penghasil kerajinan batik kayu, produknya menjangkau pasar internasional.

Baca Selengkapnya