Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Minggu, 1 September 2024 16:16 WIB

Tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Batam - Beredar kabar kapal kuno yang ditemukan di Bintan diduga kapal lancang kuning kerajaan Riau-Lingga. Informasi itu tersebar melalui media sosial.

Namun, dalam siaran persnya Peneliti Arkeologi, BRIN Agni Mochtar dan Associate Professor, Università di Napoli L’Orientale Chiara Zazzaro yang sedang melakukan penelitian terhadap kapal mengatakan, penelitian arkeologi yang sedang dilakukan mereka tidak melakukan analisa soal kapal lancang kuning atau tidak.

"Terkait dengan penyebutan masyarakat sekitar tentang kapal kuno di kompleks Nirwana Gardens Resort Bintan tersebut sebagai “Lancang Kuning”, penelitian arkeologi ini tidak akan melakukan analisis terkait hal tersebut," tulis mereka dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 30 Agustus 2024.

Menurut Agni diperlukan pendekatan disiplin ilmu lain untuk memastikan apakah kapal tersebut kapal yang disebut-sebut sebagai kapal lancang kuning. "Tentunya diperlukan pendekatan disiplin ilmu lain untuk menjawab pertanyaan tersebut," katanya.

Ditemukan Keunikan Teknik Pembuatan Kapal

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup unik. Peneliti menemukan ada perbedaan teknik pembuatan kapal dibandingkan penemuan kapal kuno lainnya di Asia Tenggara.

Advertising
Advertising

Masih dalam keterangan yang sama, Peneliti Arkeologi BRIN Agni Mochtar menjelaskan, setelah dilakukan penelitian, kapal kuno yang ditemukan di Bintan pada 2016 ini dibangun sesuai dengan sistem pembuatan kapal kuno khas Asia Tenggara. "Sistemnya disebut lashed-lugs (Tambuku-terikat)," kata Agni.

Namun yang berbeda, tim peneliti juga menemukan penggunaan paku logam dan variasi sistem tanggam-duri yang sebelumnya belum pernah ditemukan pada kapal atau perahu kuno dari tradisi pembuatan yang sama. Sampai saat ini penelitian terus berlangsung.

Penelitian situs kapal kuno berjudul “Land shipwrecks and their environmental context” antara Università di Napoli "L'Orientale" dan Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan – OR Abastra, BRIN ini juga mendapatkan beberapa temuan lain.

Terutama, hasil analisa peneliti, kapal kuno ini ditemukan pada masa Abad ke 12-13 Masehi. "Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kapal kuno di Lagoi berasal dari abad 12–13 Masehi," kata Agni.

Penelitian lanjutan yang dilakukan sejak Agustus 2023 itu, berhasil menampakkan bagian atas kapal untuk mengetahui ukuran panjangnya yaitu 23,4 meter dan lebar sekitar 6 meter. Selama proses ekskavasi tahun 2023, tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci.

"Analisis awal menunjukkan bahwa fragmen keramik adalah bagian dari Fujian atau Guangdong ware. Selain itu, tim juga mengambil beberapa sampel kayu untuk pengujian pertanggalan dan tingkat kerusakan kayu kapal," katanya. Saat ini kondisi kapal terawetkan dengan baik karena terendam di lapisan pasir sehingga tingkat kerusakan kayu terbilang cukup rendah.

Pilihan editor: Menteri Sandiaga Uno Sambut Wisman Pertama di Lagoi Bintan

Berita terkait

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

14 jam lalu

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi bela Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Kenapa ia bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Baca Selengkapnya

Kapal Jerman Berlabuh di Jakarta Peringati Indo-Pacific Deployment 2024

19 jam lalu

Kapal Jerman Berlabuh di Jakarta Peringati Indo-Pacific Deployment 2024

Dalam rangka IPD24, dua kapal Jerman yaitu fregat FGS Baden-Wrttemberg dan FGS Frankfurt am Main melayari Samudra Pasifik dan Hindia.

Baca Selengkapnya

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

20 jam lalu

Supermoon Bisa Picu Banjir Rob, Bagaimana Faktanya?

Kenali fakta mengenai supermoon yang ilmuwan katakan dapat memicu terjadinya banjir rob di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

21 jam lalu

Setelah Pulasan Kini Soulik, Siklon Tropis Sebabkan Cuaca di Jawa Kering Lagi

Di sisi lain, Siklon Tropis Soulik sebabkan pola konfluensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau yang dapat tingkatkan cuaca hujan.

Baca Selengkapnya

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

1 hari lalu

Tim Unpad Usung Sensor Gelatin Babi dari Limbah Kulit Jeruk ke Pimnas 2024

Sensor memanfaatkan limbah kulit jeruk siam ini ditujukan tim mahasiswa Unpad untuk mengantisipasi pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi.

Baca Selengkapnya

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

2 hari lalu

Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024

Supermoon terbesar 2024 terjadi pada Rabu malam sampai Kamis pagi ini, 18-19 September 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

2 hari lalu

BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

3 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

3 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya