September, Ada Festival 1001 Lampion dan Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Bantul Yogyakarta

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Jumat, 30 Agustus 2024 09:44 WIB

Pengunjung berwisata di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu 4 Mei 2022. Gumuk Pasir yang berada di pesisir selatan Yogyakarta tersebut merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit di Kabupaten Bantul. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - September akan menjadi waktu yang tepat bagi pecinta pantai untuk mengunjungi pesisir Kabupatem Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul menyiapkan dua event, masing-masing di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi di Bantul, Kamis, 29 Agustus 2024, mengatakan bahwa dua event wisata itu antara lain Festival 1001 Lampion di Laguna View Pantai Depok pada 7 September, dan Simfoni Gumuk Pasir di kawasan Pantai Parangtritis pada 14 September 2024.

Di Festival 1001 Lampion, pengunjung dapat menerbangkan lampion, sambil menyaksikan kesenian tradisional berupa Tari Montro dan fire dance, serta penampilan musikus lokal.

Adapun Simfoni Gumuk Pasir menyajikan sebuah repertoar musik-musik dibalut dengan unsur orkestra dari musisi daerah, SMM Orchestra Yogyakarta.

"Kegiatan di kawasan Pantai Parangtritis itu bertujuan untuk meningkatkan citra positif kepariwisataan daerah Bantul, khususnya kawasan pesisir sebagai tujuan wisata unggulan daerah yang berkelas kepada masyarakat luas sebagai bentuk dukungan pembangunan potensi daerah," katanya, seperti dilansir dari Antara.

Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Bantul yang secara langsung sekaligus meningkatkan angka pendapatan daerah.

Mengenal Gumuk Pasir

Kabupaten Bantul dikenal dengan potensi kekayaan alam pesisir selatan yang sangat kental keterikatannya dengan Keraton Mataram. Salah satunya adalah Gumuk Pasir Parangtritis yang merupakan salah satu ekosistem unik di DIY.

"Gumuk pasir di kawasan Parangtritis ini bertipe barchan yang merupakan satu-satunya gumuk pasir bertipe barchan di Asia Tenggara. Karena keunikannya ini, gumuk pasir Parangtritis sangat penting untuk dilestarikan," katanya.

Gumuk pasir ini terbentuk oleh sistem proses geologi modern pada masa Gunungapi Merapi. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh angin, material Gunung Merapi, patahan graben Bantul, serta Sungai Opak dan Sungai Progo yang membawa material dari Gunung Merapi. Selain peristiwa geologi itu, di wilayah ini juga terdapat sistem hidrotermal aktif yang salah satunya tercermin dari terdapatnya mata air panas di pemandian air panas Parang Wedang yang dekat dengan gumuk pasir.

Saryadi memandang hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan dan dikenalkan kepada masyarakat luas. Salah satunya dengan Simfoni Gumuk Pasir September ini.

Berita terkait

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

12 jam lalu

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

18 jam lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

2 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

4 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

5 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

5 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya