Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Sabtu, 27 Juli 2024 07:43 WIB

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkenal dengan berbagai spot alam menarik dan wahana buatannya. Belum banyak yang tahu bahwa di lereng Merapi itu ada kawasan seluas 1,7 hektare yang menjadi pusat budi daya ratusan sapi perah berkualitas bernama Koperasi Samesta atau kependekan dari Sapi Merapi Sejahtera.

Lokasi persis koperasi ini ada di Dusun Plosokarep, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa ini dikenal juga sebagai kampung kelahiran almarhum juru kunci Merapi Mbah Marijan yang wafat saat erupsi tahun 2010. Di desa ini setiap harinya lebih dari 500 unit jip wisata wira-wiri mengangkut tur wisatawan.

"Kami sedang siapkan paket eduwisata peternakan sapi perah sembari merampungkan sejumlah sarana, nanti bekerja sama dengan pengelola jip wisata lava tour," kata Ketua Koperasi Samesta Ruslan, Jumat, 26 Juli 2024.

Budi Daya Sapi Perah

Ruslan menuturkan, di koperasi itu terdapat populasi sekitar 600 ekor sapi baik anakan maupun dewasa. Jenis yang dibudidayakan adalah sapi holstein atau frisia asal Australia yang dikenal sebagai trah sapi perah paling banyak memproduksi susu. Selain itu, saat ini koperasi tersebut juga merintis budi daya sapi Jersey asal Inggris, yang juga dikenal sebagai sapi perah berkualitas.

Ruslan mengungkap nantinya pengunjung yang datang bisa belajar langsung dari para peternak dan ahlinya segala hal tentang peternakan sapi sambil mempraktikkannya.

Advertising
Advertising

"Misalnya cara merawat anak sapi, memberi makan sapi, memerah dan mengolah susu, produksi konsentrat untuk gizi pakan sapi, hingga minum susu sapi hasil perahan yang sudah diolah dan siap disajikan," kata dia.

Tak hanya soal teknik budi daya sapi, wisatawan juga akan diajak mengenal bagaimana limbah kotoran sapi diolah sampai mendapat pengetahuan hasil olahan susu seperti yogurt dan kefir.

Bagian Paket Lava Tour

Untuk menuju lokasi koperasi itu, wisatawan pun nantinya bisa sekalian memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour.

Ruslan menuturkan eduwisata ini bisa menjadi media transfer pengetahuan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sapi perah sembari menikmati sejuknya udara lereng Merapi.

Setiap harinya, koperasi itu memproduksi sedikitnya 2.700 liter susu sapi. Susu itu lantas disalurkan ke produsen untuk diolah menjadi produk konsumsi. "Untuk produksi susu di sini kami supply ke Sari Husada-Danone," kata Ruslan.

Ruslan menuturkan, produksi susu sapi di koperasi itu sebelum tahun 2022 sebenarnya sempat mencapai 4 ribu liter perhari. Namun pasca terjadi wabah penyakit kuku dan mulut pada April-September 2022 yang menerjang berbagai wilayah Indonesia, produksi susu koperasi itu menurun separuhnya.

Baru mulai 2023, koperasi itu mulai bangkit menggenjot produksi susu sapinya kembali dengan melibatkan sejumlah mitra, seperti Yayasan Rumah Energi, Sari Husada Generasi Mahardhika, dan Danone Ecosystem, serta Prisma. Selain itu, koperasi mulai menyiapkan diversifikasi usaha agar tetap bertahan.

"Sembari meningkatkan kembali produksi susu kami juga siapkan paket eduwisata sehingga bisa makin kuat dan semangat budidaya sapi di masyarakat ikut tumbuh," kata dia.

Pendampingan dari Pemerintah dan Swasta

Rachmat Hidayat selaku Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia menuturkan, pihaknya melihat peternakan sapi di koperasi itu layak mendapat pendampingan baik dari pemerintah dan swasta.

"Jadi, koperasi ini tak hanya bisa meningkatkan pasokan serta kualitas susu, tapi juga bisa mulai melakukan diversifikasi bisnis salah satunya eduwisata," kata dia.

Adapun Ketua Kelompok Ruminansia Perah Kementerian Pertanian Argi Argiris menuturkan saat ini Indonesia baru bisa memenuhi 20 persen dari total kebutuhan susu dalam negeri sedangkan 80 persennya mengandalkan impor.

"Tumbuhnya koperasi peternakan yang didampingi sejumlah mitra untuk berkembang menjadi sangat penting agar kita tidak lagi mengalami defisit kebutuhan susu," kata dia.

Pilihan Editor: Sebagian Kawasan Gardu Pandang Kaliurang Lereng Merapi Ditutup sampai Oktober, Ini Alasannya

Berita terkait

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

13 jam lalu

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

19 jam lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

23 jam lalu

Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.

Baca Selengkapnya

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

2 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

4 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

5 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya