Yogyakarta Kian Padat Wisatawan, Ribuan Ojol Dilatih Bantuan Hidup Dasar Tolong Korban Kecelakaan
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Mila Novita
Jumat, 19 Juli 2024 21:00 WIB
Dapat Reward dari Polda
Bukan kerja sia-sia. Kalangan pengemudi ojol yang bersedia membantu penanganan kasus kasus kecelakaan itu akan mendapatkan reward dari Polda DIY.
"Mereka (driver ojol) yang bersedia meluangkan waktu dan membuka hatinya membantu penanganan kecelakaan yang diketahui, dari yang mungkin sebenarnya kasus itu fatal bagi korbannya tapi jadi terselematkan berkat driver ini, tentu ada reward," kata dia.
Reward yang bisa diperoleh pun bukan sekadar ukuran materi seperti uang dan penghargaan. Anak atau kerabat keluarga driver yang menolong korban kecelakaan itu bisa mendapatkan kesempatan mengikuti test masuk kepolisian dan diprioritaskan.
"Tujuan kami melibatkan semua pihak menjaga Yogya tetap nyaman dan aman, orang tua yang anaknya bersekolah di sini juga nyaman karena berbagai pihak memonitor dan wisatawan yang mengalami musibah di jalanan bisa mendapatkan pertolongan lebih cepat," kata Alfian.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menuturkan pelibatan lebih banyak kalangan masyarakat seperti driver ojol ini krusial untuk pertolongan pertama korban kecelakaan.
"BHD (Bantuan Hidup Dasar) ini menjadi jembatan penting sebelum tenaga kesehatan datang," kata Pembajun.
BHD ini penting karena kondisi-kondisi darurat kecelakaan lalu lintas bisa terjadi kapan saja di mana saja.
Diatih Menangani Henti Jantung
Kepolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan menuturkan pelatihan bantuan hidup dasar itu menjadi ruang berbagi ilmu dengan pengendara ojek online, termasuk keamanan mereka saat berkendara.
Suwondo menjelaskan kasus henti jantung selama ini masih menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di Indonesia, yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Penyebabnya beragam, mulai dari kelelahan, penyakit bawaan, hingga kecelakaan lalu lintas.
"Dalam menangani henti jantung terdapat istilah golden time (waktu emas) yaitu 4 hingga 10 menit pertama yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa seseorang sebelum bantuan medis profesional tiba," kata dia.
Bantuan hidup dasar yang dilatihkan kepada para pengendara ojol menjadi langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas atau henti jantung.
Suwondo mengatakan, jika para pengemudi ojol ini menemukan kecelakaan di jalan raya di Yogyakarta, mereka bisa memberikan pertolongan pertama dengan baik dan benar. Para ojol juga akan dibekali bantuan penyangga leher misalnya ketika harus mengangkat korban kecelakaaan ke area aman.
Pilihan Editor: Jogja International Kite Festival 2024 Segera Digelar, Catat Lokasi dan Tanggalnya