PKL Malioboro Bakal Direlokasi Lagi, Ini Harapan Terakhir Pedagang
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Mila Novita
Jumat, 19 Juli 2024 20:04 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana Teras Malioboro 2 agak berbeda pada Rabu siang, 17 Juli 2024. Keramaian di lokasi itu bukan karena kunjungan wisata, melainkan para pedagang yang menggelar aksi demonstrasi
Ratusan pedagang menggelar aksi demonstrasi di halaman Teras Malioboro 2. Sesaat meninggalkan lapak, mereka membawa berbagai poster berisi seruan, seperti "Celana Merosot Pendapatan Melorot", "Libatkan Dalam Proses Relokasi", "Relokasi Bikin Putus Sekolah, Patah Semangat, Pusing Kepala", hingga "Kembalikan Kami ke Selasar".
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi berujung ricuh pasca penutupan pagar Teras Malioboro 2 pada Sabtu, 13 Juli 2024 lalu ketika pedagang akan berjualan ke selasar pedestrian atau trotoar Malioboro yang dilarang.
Aksi berjualan di selasar itu merupakan bentuk protes pedagang kaki lima (PKL) terkait rencana relokasi tahap kedua pada 2025 yang dianggap tak manusiawi dan tanpa melibatkan mereka.
Dipindahkan ke Kampung Beskalan dan Ketandan
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan sebanyak 800 lebih pedagang yang kini di Teras Malioboro 2 akan dipindahkan di dua titik pada 2025. Kedua titik itu masih di ruas jalan Malioboro, yakni Kampung Beskalan dan Ketandan, dengan lokasi lebih menjorok ke dalam menjauhi Jalan Malioboro.
"Kami tidak pernah dilibatkan dalam rencana relokasi, yang dilibatkan hanya pihak tertentu yang bukan dari kami para pedagang," kata Ketua Koperasi Tri Dharma Arif Usman.
Pedagang, kata Arif, justru mengetahui rencana relokasi itu media sosial. Padahal mereka yang akan menanggung dampak relokasi itu, seperti yang terjadi saat relokasi tahap pertama 2022 lalu.