Menilik Kedai Kopi di Palembang yang Berdayakan Bekas Gudang Kopi Berusia Hampir 70 Tahun

Reporter

Yuni Rohmawati

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 8 Juli 2024 15:50 WIB

Suasana Kedai Kopi Agam Pisan yang menggunakan bekas gudang kopi yang berusia hampir 70 tahun di kawasan 13 Ilir Kota Palembang. Sabtu, 6 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati

TEMPO.CO, Palembang - Kedai kopi memang tak pernah habis dengan ide dan konsep untuk menarik perhatian pengunjung. Salah satunya, kedai kopi Agam Pisan, yang menggunakan bekas bangunan gudang kopi tua bergaya tempo dulu. Lokasi ini termasuk hidden gem yang berada di pinggiran Sungai Musi, Kota Paembang.

Diketahui, gudang itu terletak di kawasan 13 Ilir Kota Palembang yang telah dibangun sejak 1960, atau hampir berusia 70 tahun. Kawasan 13 Ilir juga dikenal sebagai Pusat Kota Palembang dulu, dan juga dikenal sebagai kawasan perdagangan jalur air sejak Kerajaan Sriwijaya masih berdiri. Sebab itu, Palembang juga mendapatkan julukan sebagai Venice of The East atau Vanesia dari Timur.

Pemilik Agam Pisan Coffee, Iyan Muhazan menjelaskan alasannya, mengapa memilih tempat yang terbilang tersembunyi di tengah hiruk-pikuk Kota Palembang. Menurutnya, historis yang ada di kedainya itu, membuat pengunjung akan bernostalgia. Sebab, ambience-nya seperti berada di zaman Palembang tempo dulu.

"Kita tahu, kedai kopi di Palembang cukup menjamur. Hal yang paling utama yang kita pikirkan adalah, bagaimana menyajikan kopi dengan cara yang berbeda. Makanya kita pikir ini adalah paket komplit," kata Iyan, kepada Tempo saat ditemui pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Jika dilihat, kedai kopi ini memiliki tiga sekat. Di area depan, ada sebuah dinding tua yang dijadikan sebagai parkiran dan pintu masuk. Pengunjung juga akan langsung disuguhkan dengan ornamen-ornamen tua, seperti pintu plat besi yang sudah berkarat yang menambah kesan klasik, ditambah dengan kursi dan meja.

Advertising
Advertising

Suasana Kedai Kopi Agam Pisan yang menggunakan bekas gudang kopi yang berusia hampir 70 tahun di kawasan 13 Ilir Kota Palembang. Sabtu, 6 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati

Tak banyak yang berubah kata Iyan, mulai dari dinding dan pintu-pintu yang memang sudah ada sejak sebelum digunakan sebagai kedai. Hanya saja, ada penambahan seperti dapur, bar dan juga tempat duduk yang dibuat dari batu-batu.

"Dari kita datang kesini, kita memang ingin mempertahankan bangunan ini, dengan sedikit penambahan dan pemeliharaan," kata Iyan.

Menariknya, di dinding-dinding kedai itu, terdapat mural-mural berwarna merah, putih dan juga hitam. Tulisannya juga cukup unik, yaitu "Jaga Sungai Bersama", "Kopi Sumatera Mendunia" dan tulisan lainnya yang berisi tentang kampanye lingkungan yang membuat kedai ini tak hanya klasik tapi juga instagramable.

"Mural ini juga sengaja kita buat, agar pengunjung yang datang kesini tidak hanya menikmati kopi saja, tapi juga terdistraksi untuk sama-sama menjaga lingkungan, terutama sungai ya, karena kita berdampingan dengan Sungai Musi," jelas dia.

Penggunaan historis ini kata Iyan, menjadi daya tarik dan berkah tersendiri. Sebab, sebelumnya Iyan pernah membuka kedai kopi di Pasar Tradisional 16 Ilir. Kedai itu mampu menarik anak-anak muda untuk kembali ke pasar tradisional dan meraih penghargaan sebagai Kedai Kopi Terlaris dalam Festival Sriwijaya pada 2017 lalu.

Namun, kedainya terpaksa pindah karena alasan revitalisasi bangunan. Dia pun sedikit kecewa dengan aturan pemerintah setempat. Sebab menurutnya, kepda kopinya membuat kawasan tersebut menjadi ramai dikunjungi anak-anak muda.

"Kita disana juga ga sendirian, ada kedai kopi juga yang buka setelah tahu kalau ngopi di pasar juga asik. Karena kita tahu, bangunan Pasar 16 Ilir juga termasuk bangunan sejarah yang harusnya diketahui oleh banyak anak muda," kata dia.

Hingga akhirnya, Duta Kopi Indonesia 2019 itu membuka kedai dengan lokasi barunya, yang sudah berjalan hampir satu tahun. Diketahui, usaha kopinya itu sudah ditekuni sejak 2015 lalu. Kini hampir masuk tahun ke-10, telah memiliki cabang kedua di pinggrian kawasan Musi Icon, yang merupakan sebuah kedai kopi terapung di Palembang.

Suasana Kedai Kopi Agam Pisan yang menggunakan bekas gudang kopi yang berusia hampir 70 tahun di kawasan 13 Ilir Kota Palembang. Sabtu, 6 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati

Tak hanya apik memilih tempat-tempat bersejarah untuk menuntun anak muda, dia juga memiliki dua program dalam agenda bulanannya, yaitu Ngopi di Ketek (Perahu) dan Musik Tepi Sungai. Konsepnya juga cukup unik, untuk Ngopi di Ketek bekerjasama dengan komunitas guide lokal, yang akan menuntun wisatawan untuk mengelilingi Sungai Musi dengan konsep sambil ngopi.

"Kalau Ngopi di Ketek itu kita sajikan untuk wisatawan lokal dan juga dari luar kota. Jadi satu bulan sekali atau mungkin bisa juga dalam satu bulan lebih dari satu kali. Nanti, kita ngopi sambil cerita sejarah dan wisata," katanya.

Kalau Musik Tepi Sungai adalah wadah bagi band dan pemusik indie di Sumatera Selatan untuk menampilkan karya-karyanya. Konsepnya sendiri hampir sama dengan Ngopi d Ketek, dengan jadwal agenda satu bulan sekali. "Kita bakal buat mini konser di tepian sungai untuk memfasilitasi teman-teman musik indie di Sumsel," kataya.

Iyan berharap, nantinya Agam Pisan bisa menjadi sebuah wadah kreativitas bagi anak-anak muda di Sumsel, khususnya Palembang. Dan juga menjadikan Agam Pisan sebagai pusat pemeberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM.

"Harapannya Agam Pisan nantinya bisa dikenal sebagai Blok M nya Palembang. Karena disana kan banyak memberdayakan UMKM, tak lepas juga menjadi tempat kreativitas anak muda juga," kata Iyan.

Pilihan editor: Harga Kopi Naik, Kedai Kopi di Palembang Ini Padukan Kopi dan Rempah-rempah

Berita terkait

Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

7 jam lalu

Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.

Baca Selengkapnya

Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

23 jam lalu

Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

Batik Palembang memiliki 23 jenis yang dikenal dengan cerita tersendiri dalam sejarah Kerajaan Palembang

Baca Selengkapnya

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

1 hari lalu

Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Jenis Minuman yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

2 hari lalu

Peneliti Ungkap Jenis Minuman yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Penelitian terbaru mengungkapkan sering menenggak minuman bersoda, jus buah, dan kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca Selengkapnya

Kedai Pastry di Palembang Banjir Orderan Kue Boneka Labubu, Harganya Rp750 Ribu

2 hari lalu

Kedai Pastry di Palembang Banjir Orderan Kue Boneka Labubu, Harganya Rp750 Ribu

Sebuah kedai pastry di Palembang yaitu Bake House, banjir permintaan untuk membuat sebuah kue dengan boneka Labubu berbagai warna

Baca Selengkapnya

Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

3 hari lalu

Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

Museum Balaputra Dewa memiliki koleksi sejarah sebanyak 20.709, sebagian di antaranya ditampilkan dalam pameran ini.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi untuk Rayakan Hari Kopi Internasional

4 hari lalu

6 Destinasi untuk Rayakan Hari Kopi Internasional

Hari Kopi Internasional juga bisa menjadi momen untuk menjelajahi keunikan berbagai jenis kopi dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Anak yang Berhadapan dengan Hukum Mengikuti Sidang Pembunuhan Siswi SMP di Palembang

4 hari lalu

4 Anak yang Berhadapan dengan Hukum Mengikuti Sidang Pembunuhan Siswi SMP di Palembang

Pengadilan Negeri Klas I A Palembang, Sumatera Selatan, menggelar sidang lanjutan perkara pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP berinisial AA.

Baca Selengkapnya

Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

4 hari lalu

Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

Kalau traveling ke London, temukan hidden gem kafe unik yang berada di dalam gereja abad ke-17

Baca Selengkapnya

10 Varian Kopi Lokal Terkenal

9 hari lalu

10 Varian Kopi Lokal Terkenal

Indonesia punya beragam karakter kopi.

Baca Selengkapnya