Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Empat jenis Batik Palembang yang dipamerkan di Museum Negeri Sriwijaya atau Museum Balaputra Dewa, Palembang. Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Empat jenis Batik Palembang yang dipamerkan di Museum Negeri Sriwijaya atau Museum Balaputra Dewa, Palembang. Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Tak hanya dikenal dengan Kain Songket atau Jumputan, Palembang ternyata juga memiliki ukiran kain batik yang telah ada sejak jaman Kerajaan Palembang hingga awal kemerdekaan Indonesia. Kain-kain itu bahkan dipamerkan di Museum Negeri Sriwijaya atau Museum Balaputra Dewa, Palembang.

Menurut Edukator Museum Balaputra Dewa, Beny Pramana Putra, batik Palembang ini mempunyai dua versi untuk awal mula pembuatannya. Pertama adalah 300 tahun yang lalu, saat Kedipaten Jipang masuk ke Kerajaan Palembang yang saat itu dipimpin oleh Ki Gede Ing Suro.

"Tapi, kalau kata Sejarahwan Muhamad Yamin, batik itu masuk ke kita pada abad ke 9, yang saat itu dipimpin oleh Dinasti Syailendra. Nah, yang pasti, kita meyakini, batik itu sudah ada sejak Kesultanan Palembang Darusalam," kata Beny saat ditemui di museum pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Beny mengatakan, batik Palembang sendiri memiliki 23 jenis, yaitu semage, japri, kembang teh, kembang cengkeh, geribik, biji pare, maskot, bang, betawi, kangkung, kembang bakung, biji timun, pagi sore, keladi, semagean, jakung, kerak mutung, lasem, sisik iwak, encim, selahi, demekan dan kapal.

Dari 23 jenis tersebut, dikenal dengan cerita tersendiri dalam sejarah Kerajaan Palembang. Seperti batik dengan jenis semage yang dipengaruhi oleh dua kerajaan besar di Jawa dan Melayu, di mana batik itu hanya dipakai saat upacara adat saja, seperti upacara kematian dan juga pernikahan.

"Sebab, batik jenis semage itu lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Baik nilai yang terkandung di dalam ukirannya, dan juga nilai materi, yang lebih mahal dari jenis lainnya," kata Beny.

Tak hanya semage, yang memiliki nilai tinggi. Batik pagi sore, ternyata juga menggambarkan cerita krisis ekonomi di Kerajaan Palembang. Di mana, jenis batik ini memiliki dua motif yang bisa dipakai dua kali dalam satu hari.

"Dulu ada krisis moneter, jadi kain batik ini sengaja dibuat dengan dua motif di dalam satu kain. Jadi, orang-orang bisa pakai lebih dari satu kali di satu harinya," kata laki-laki yang mengenakan baju Jumputan itu.

Lalu, juga ada jenis batik encim, yang merupakan akulturasi budaya Melayu dan Cina. Beny mengatakan, batik jenis ini biasanya digunakan oleh kaum Tionghoa. Hal ini merupakan akulturasi budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebetulnya bukan membedakan ras dan suku ya, batik-batik ini emang dibuat dengan menggabungkan cerita sejarah dan juga budaya. Bisa dibilang ini merupakan akulturasi budaya," katanya.

Namun, yang menjadi sorotan, kata Beny, kain batik Palembang tak lagi diproduksi secara massal. Bahkan, tak ada rumah produksi khusus untuk Batik Palembang. "Kalau di Palembang, cuma ada satu pengrajin yang bisa request pembuatan batik, namanya Pak Agus yang punya Toko Rumah Batik 17," kata dia.

Tidak adanya produksi secara khusus, kata Beny, hal itu dikarenakan pengerjaan kain batik yang cukup rumit. Karena, teknik Batik Palembang memang cukup berbeda dengan batik pada umumnya. Sehingga, hal itu menjadi alasan tidak adanya produksi batik di Palembang.

"Tapi, jenis batik kita masih banyak diproduksi di Jawa, khususnya di Gresik, Jawa Timur," jelasnya.

Beny juga menjelaskan, hal lain yang mempengaruhi tidak adanya rumah produksi batik di Palembang, adalah dikarenakan popularitasnya yang minim. Saat ini kata Beny, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sedang memperkenalkan batik khas yang ada di 17 kabupaten/kota. Dimana, setiap kabupaten/kota memiliki batiknya sendiri-sendiri.

"Itu kita buat berdasarkan sejarah, ornamen dan peninggalan yang ada di setiap daerahnya. Ini juga merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan batik daerah kembali," jelasnya.

Pilihan editor: Berusia Jauh Melewati 1 Milenium, Ini 5 Destinasi Wisata Favorit Kota Palembang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

5 jam lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini telah dijual di dalam negeri hingga manca negara. Tempo/Tony Hartawan
Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

Batik impor dari Cina kini membanjiri pasar Indonesia. Kementerian Perindustrian siapkan sejumlah langka proteksi.


Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

5 jam lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini dijual dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 1,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, ekspor batik pada kuartal II-2024 anjlok sebesar 8,39 persen.


Tahapan Mencetak Kain Batik dengan Motif Sesuai Keinginan

15 jam lalu

Proses mendesain batik di Juragan 99 Garment/Juragan 99 Garment
Tahapan Mencetak Kain Batik dengan Motif Sesuai Keinginan

Ada tujuh tahap yang harus disiapkan pelanggan ketika hendak mencetak kain batik dengan motif yang diinginkan.


Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

1 hari lalu

Warga menukarkan uang ke uang baru di salah satu mobil kas keliling di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin 27 Maret 2023. KPwBI Provinsi Jateng bekerja sama dengan sejumlah perbankan menyiapkan uang kartal sebesar Rp28,1 triliun atau meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022 dengan membuka loket layanan penukaran uang di 472 titik yang tersebar di wilayah Jateng-DIY sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil (UPK) pada Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.


Kedai Pastry di Palembang Banjir Orderan Kue Boneka Labubu, Harganya Rp750 Ribu

2 hari lalu

Chef Pipit Permatasari saat selesai membuat pesanan kue karakter Labubu di Kedai Pastry Bake House, Palembang. Kamis, 3 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Kedai Pastry di Palembang Banjir Orderan Kue Boneka Labubu, Harganya Rp750 Ribu

Sebuah kedai pastry di Palembang yaitu Bake House, banjir permintaan untuk membuat sebuah kue dengan boneka Labubu berbagai warna


Hari Batik, Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Meriah Dengan Event Distrik Batik

2 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional dalam event Distrik Batik di Candi Prambanan Yogyakarta Rabu, 3 Oktober 2024. Dok.istimewa
Hari Batik, Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Meriah Dengan Event Distrik Batik

Aktivitas beragam pada Hari Batik Nasional ini untuk mengedukasi generasi muda serta memberikan informasi kepada wisatawan mancanegara.


Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

2 hari lalu

Museum Negeri Sumatera Selatan / Museum Balaputra Dewa (giwang.sumselprov.go.id)
Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

Museum Balaputra Dewa memiliki koleksi sejarah sebanyak 20.709, sebagian di antaranya ditampilkan dalam pameran ini.


Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

3 hari lalu

Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.


Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

3 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

Sebelum memilih warna batik penting untuk memahami undertone kulit dengan tiga jenis yang utama, yakni warm, cool, dan netral.


Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

3 hari lalu

Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.