Gunung Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Sleman Terapkan Upaya Kesiapsiagaan

Senin, 8 Juli 2024 14:00 WIB

Luncuran lava pijar keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 23 April 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 23 April 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 18 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi masih intens mengeluarkan guguran lava dan juga awan panas pada bulan Juli ini. Terbaru, awan panas guguran Gunung Merapi kembali terjadi pada Senin 8 Juli 2024 pada pukul 08.51 WIB dengan estimasi jarak luncur 1300 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Sepekan sebelummya pada 1 Juli 2024, Merapi juga memuntahkan awan panas dengan jarak luncur 1000 meter ke arah yang sama. "Masyarakat kami imbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Senin, 8 Juli 2024.

Status Gunung Merapi masih belum turun dari Level III atau Siaga sejak 5 November 2020 silam akibat akitivitas vulkaniknya. Selain awan panas, Senin pagi ini mulai pukul 00.00- 06.00 WIB juga terjadi 10 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1600 meter.

Meski demikian radius bahaya yang ditetapkan BPPTKG masih belum ada perubahan. Yakni area potensi bahaya pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 5 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 5 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Dengan status Siaga Gunung Merapi yang masih diperpanjang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sleman, Yogyakarta, masih intens melakukan kegiatan simulasi penanganan bencana Gunung Merapi. Terutama di barak-barak pengungsian.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, simulasi tersebut sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait ancaman dan risiko bencana erupsi.

Bambang mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 27.21 Kep. KDH I A / 2024 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Erupsi Gunung Api Merapi.

"Sehingga sampai saat ini kami juga masih menerapkan berbagai upaya kesiapsiagaan yang dilakukan bersama sejumlah instansi terkait," kata dia.

BPBD Kabupaten Sleman menjalankan beberapa upaya mitigasi seperti memasang perangkat early warning system atau EWS sebanyak 35 dan jalur evakuasi yang dilengkapi dengan rambu-rambu serta titik kumpul di daerah potensi bahaya. "Kami juga tetap menyiapkan 12 barak pengungsian bagi warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Merapi," kata dia.

Pilihan editor: Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

Berita terkait

Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

4 hari lalu

Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

Gunung Ibu erupsi dua kali pada Senin malam, 30 September 2024 Jarak waktu kedua letusan hanya satu jam.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

7 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu erupsi pada Jumat malam sekitar pukul 20.10 WIT dengan ketinggian kolom abu hingga 700 meter.

Baca Selengkapnya

Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

10 hari lalu

Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

16 hari lalu

Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

17 hari lalu

Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

17 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

Gunung Semeru, Jawa Timur, mengalami erupsi delapan kali pada Selasa pagi. Tinggi letusan abu hingga mencapai 500 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

18 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

20 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

23 hari lalu

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

24 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.

Baca Selengkapnya