Yogyakarta Menuju Puncak Kemarau, Waspada Potensi Kebakaran di Perbukitan dan Pegunungan

Selasa, 25 Juni 2024 09:38 WIB

Bukit Klangon lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat juga wisatawan yang gemar menyambangi destinasi di wilayah perbukitan atau pegunungan di Yogyakarta diimbau berhati-hati. Sebab akhir Juni ini, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang menuju masa puncak kemarau kering atau hampir tak ada selingan hujan yang meningkatkan potensi terjadinya kebakaran lahan.

"Kami mengimbau makin mewaspadai potensi kebakaran lahan saat puncak kemarau ini terutama di wilayah perbukitan - pegunungan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad Senin, 24 Juni 2024.

Noviar menuturkan wilayah DIY memang rentan terhadap kebakaran lahan saat musim kemarau. Hampir semua wilayah di kabupaten DIY, memiliki area perbukitan - pegunungan, yang rentan terjadi kebakaran lahan.

"Kami juga minta masyarakat tidak membakar sampah terutama di hutan atau tempat mudah terbakar lainnya, karena saat ini api mudah sekali menjalar apalagi ketika ada angin," kata dia.

Kasus Kebakaran Musim Kemarau

BPBD DIY membeberkan, tahun 2023 terdapat sedikitnya 530 kasus kebakaran lahan yang mayoritas terjadi pada musim kemarau.

Advertising
Advertising

"Kasus paling banyak berupa kebakaran hutan meskipun skalanya kecil-kecil, faktor dominan penyebabnya karena kelalaian dan aktivitas pembakaran sampah yang ditinggal," kata dia.

Merujuk catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geifisika (BMKG) Yogyakarta, masa kemarau kering mulai terjadi pada dasarian dua dan tiga pada Juli mendatang.

"Kami sudah siagakan tim pemadam kebakaran di tiap kabupaten/kota agar saling mendukung jika insiden kebakaran terjadi di suatu titik agar cepat dilakukan pemadaman dan tak meluas," kata dia.

Peringatan Kekeringan Meteorologis

Sebelumnya Stasiun Klimatologi BMKG DIY telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada Juni ini yang ditandai berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dalam jangka waktu panjang.

Kepala Stasiun Klimatologi DIY Reni Kraningtyas mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan terakhir pada 20 Juni 2024 dan prakiraan peluang curah hujan dua dasarian ke depan, terdapat potensi kekeringan meteorologis dengan status Siaga.

"Status Siaga artinya daerah itu telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari dan curah hujan rendah," kata dia.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini di Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Taman Aglaonema yang Diklaim Terbesar di Dunia Diresmikan di Puri Mataram Yogyakarta

Berita terkait

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

20 jam lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

1 hari lalu

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

Festival seni kontemporer ArtJog kembali digelar mulai 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

1 hari lalu

Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

Puluhan bus pariwisata ditilang petugas gabungan saat memasuki Kota Yogyakarta karena masa uji KIR habis

Baca Selengkapnya

Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

1 hari lalu

Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

Kabupaten Sleman, tempat penemuan arca ganesha ini, dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak situs candi bersejarah.

Baca Selengkapnya

ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

2 hari lalu

ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

Salah satu yang menarik dalam gelaran ArtJog tahun ini adalah adanya program ArtJog Kids yang menjaring talenta kalangan seniman anak-anak.

Baca Selengkapnya

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

2 hari lalu

Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

2 hari lalu

Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

Kawasan karst di Gunungkidul menjadi bagian penting untuk menjaga ekosistem pesisir tetap lestari. Bagaimana jika proyek beach club itu jadi?

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah Tiba, Yogya Keluarkan Edaran Memilih Angkutan Pariwisata Berkeselamatan

3 hari lalu

Libur Sekolah Tiba, Yogya Keluarkan Edaran Memilih Angkutan Pariwisata Berkeselamatan

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta telah mengeluarkan surat edaran pemilihan angkutan pariwisata sebagai panduan masyarakat memilih moda angkutan memasuki masa libur sekolah ini.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan, Ada Pameran Patung Terakota Unik yang Bisa Bicara di Jogja National Museum

3 hari lalu

Libur Akhir Pekan, Ada Pameran Patung Terakota Unik yang Bisa Bicara di Jogja National Museum

Sebuah pameran seni unik di Jogja National Museum bisa menjadi referensi saat wisatawan berlibur ke Yogyakarta pekan ini.

Baca Selengkapnya

Melihat Keindahan Kulon Progo dari Ketinggian Puncak Widosari dan Kebun Teh Tritis

4 hari lalu

Melihat Keindahan Kulon Progo dari Ketinggian Puncak Widosari dan Kebun Teh Tritis

Di Puncak Widosari Kulon Progo, ada batu besar yang jika dilihat dari barat tampak seperti wajah manusia.

Baca Selengkapnya