Kampung Wisata di Yogyakarta Dapat Bantuan Alat Pengelolaan Sampah

Jumat, 21 Juni 2024 20:41 WIB

Dinas Pariwisata DI Yogyakarta mulai salurkan bantuan alat pengelolaan sampah di kampung wisata. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan alat-alat pengelolaan sampah ke kampung wisata di tengah situasi darurat sampah pasca-penutupan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan.

Salah satu kampung wisata yang mendapat bantuan alat pengelolaan sampah tahap pertama akhir pekan ini adalah Kampung Wisata Prenggan, Kotagede, Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menilai, sebagai kota pariwisata, Yogyakarta juga harus bisa menyediakan destinasi wisata yang bersih.

"Kampung wisata kan saat ini sedang kami angkat potensi-potensinya, maka harus bersih dari sampah dan bisa mengelola sampahnya sendiri," kata Singgih pada Jumat, 21 Juni 2024.

Sampah Hasilkan Pupuk Cair

Singgih menuturkan, Kampung Wisata Prenggan diberi bantuan berupa tujuh drum plastik dengan volume 120 liter sebagai wadah pengolahan sampah berbasis teknologi bio konversi. Ketujuh drum ini dapat digunakan untuk pengolahan sampah selama tujuh hari, dengan produk yang dihasilkan berupa pupuk cair.

Advertising
Advertising

“Jadi sampah yang diolah di drum pertama dapat dipanen di hari ketujuh, begitu seterusnya," kata dia.

Teknologi pengolahan sampah bio konversi ini diadopsi setelah praktik serupa yang dilakukan kalangan perhotelan di Yogyakarta cukup berhasil.

"Keberhasilan hotel seperti jaringan Accor Hotels Group di Yogyakarta dalam mengolah sampah organiknya dengan teknologi ini kami terapkan di kampung wisata," kata dia.

Ketua RW 04 Prenggan Kotagede Ariawan Dwi Nugroho mengungkapkan bantuan alat pengolahan sampah ini diharapkan dapat membantu memaksimalkan upaya pengolahan sampah oleh warga yang selama ini juga sudah berjalan.

“Sebenarnya, bank sampah di kampung kami sudah beroperasional cukup lama, termasuk dalam pengolahan sampah organik," kata dia. "Namun memang harus diakui penerapan itu belum maksimal karena kapasitas alat di kampung wisata ini juga masih kecil."

Dengan bantuan alat olah sampah itu, Ariawan berharap volume sampah yang bisa diolah warga lebih banyak lagi.

"Perhitungan kami dengan alat ini sampah yang diolah mungkin bisa lima kali lipat dari sebelumnya,” ungkapnya.

Memilah Sampah dari Rumah

Menurut Ariawan, selama ini warga Kampung Wisata Prenggan sudah terbiasa untuk memilah sampah sejak di rumah. Sampah yang terkumpul kemudian diserahkan ke bank sampah, meski dari segi jarak, lokasi kampung ini juga cukup dekat dengan tempat pembuangan sampah sementara.

“Yang paling penting menurut saya memang menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mau memilah sampahnya sejak awal," kata dia.

Ha yang masih menjadi tantangan bagi warga di kampung wisata itu, kata dia, masih banyak warga dari luar kampung yang membuang sampah sekadar lempar di pinggir jalan.

Pascalibur Idul Adha, pekan ini tumpukan sampah di sejumlah depo Kota Yogyakarta kembali menggunung. Salah satunya Depo Mandala Krida. Tumpukan sampah itu bahkan tampak meluber hingga ke badan jalan dan menimbulkan aroma tak sedap serta pemandangan mengganggu.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Berita terkait

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

4 jam lalu

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

Alfira Oktaviani berhasil memberdayakan produk lokal dari Bengkulu menggunakan ecoprint sampai mendunia. Begini kendala dan upayanya hingga sukses.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

1 hari lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

2 hari lalu

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

Festival seni kontemporer ArtJog kembali digelar mulai 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

2 hari lalu

Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

Puluhan bus pariwisata ditilang petugas gabungan saat memasuki Kota Yogyakarta karena masa uji KIR habis

Baca Selengkapnya

Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

2 hari lalu

Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

Kabupaten Sleman, tempat penemuan arca ganesha ini, dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak situs candi bersejarah.

Baca Selengkapnya

Luhut Dorong Pembangunan Fisik TPPAS Legok Nangka Senilai Rp 4 Triliun Dipercepat

2 hari lalu

Luhut Dorong Pembangunan Fisik TPPAS Legok Nangka Senilai Rp 4 Triliun Dipercepat

Menteri Luhut mendorong pembangunan TPPAS Legok Nangka untuk wilayah Bandung Raya dengan nilai investasi Rp 4 triliun agar bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Komitmen Pemerintah Daerah Atasi Masalah Sampah

2 hari lalu

Komitmen Pemerintah Daerah Atasi Masalah Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon Sabri Mahyudin, mengatakan bahkan pihaknya telah berdiskusi dengan Jepang dan Korea terkait sampah.

Baca Selengkapnya

ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

2 hari lalu

ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

Salah satu yang menarik dalam gelaran ArtJog tahun ini adalah adanya program ArtJog Kids yang menjaring talenta kalangan seniman anak-anak.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

3 hari lalu

Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

Kawasan karst di Gunungkidul menjadi bagian penting untuk menjaga ekosistem pesisir tetap lestari. Bagaimana jika proyek beach club itu jadi?

Baca Selengkapnya

Tempo Sustainability Dialog Bahas Penanganan Sampah Secara Holistik

3 hari lalu

Tempo Sustainability Dialog Bahas Penanganan Sampah Secara Holistik

Targetnya 100 persen sampah terkelola di 2025.

Baca Selengkapnya