Kian Coreng Kota Wisata, Yogyakarta Minta Bantuan Pusat Atasi Darurat Sampah

Senin, 10 Juni 2024 19:23 WIB

Tumpukam sampah di tengah pembatas jalan Affandi atau Gejayan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Persoalan darurat sampah di Yogyakarta tak kunjung usai pasca kebijakan desentralisasi dilakukan sejak awal Mei atau bertepatan penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir atau TPA Piyungan pada awal Mei 2024.

Setiap hari, tumpukan sampah di jalan-jalan justru semakin menggila terutama di pusat perkotaan Kota Yogyakarta. Berdekatan ring satu kawasan Jalan Malioboro, seperi Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Mataram, juga Jalan Bhayangkara, tumpukan sampah terus bermunculan di berbagai titik sejak pekan lalu. Kondisi ini kian mencoreng Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang nyaman dan bersih.

Gandeng pemerintah pusat

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan akan bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan untuk penanganan sampah di Yogyakarta.

"Jika beban (penanganan sampah) ini hanya ditanggung pemerintah daerah, persoalannya (pada) anggaran, jadi kami usulkan Kementerian Keuangan bisa turut membantu," kata Sultan, di Yogyakarta Senin 10 Juni 2024.

Sultan khawatir, jika soal sampah ini hanya ditangani provinsi maupun kabupaten/kota, maka dikhawatirkan anggaran daerah habis tersedot untuk penanganan sampah saja. Pelayanan publik lainnya bisa terganggu, melihat peliknya persoalan sampah di lapangan.

Advertising
Advertising

"Kalau ini semua hanya tanggung jawabnya kabupaten dan provinsi, nanti bebannya terlalu berat. Kami tak ingin persoalan sampah ini menghabiskan semua bagian anggaran daerah yang semestinya bisa untuk kepentingan publik lainnya. Harapan kami ada subsidi atau bantuan dari situ untuk menyelesaikan semuanya," kata Sultan.

Kerja sama dengan daerah lain

Lebih lanjut, kata Sultan, pemerintah daerah bersama Kementerian Keuangan juga akan bekerja sama dengan menjadikan penanganan sampah ini sebagai percontohan. "Dengan kerja sama penanganan sampah di Yogya ini bisa menjadi bagian percontohan yang bisa dilakukan oleh Kementerian Keuangan," kata dia.

Sembari menunggu bantuan dari pusat itu terealisasi, Sultan juga mendorong kerjasama lebih intens antar wilayah kabupaten/kota di DIY untuk mengatasi masalah sampah ini.

Contohnya kerja sama dengan Kabupaten Bantul untuk pengelolaan sampah yang akan diolah menjadi dua jenis produk. Sampah anorganik akan diolah menjadi produk daur ulang industri, sedangkan sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk di kawasan Lumbung Mataram Bantul yang memiliki luas 21 hektar.

Hanya saja, untuk kerjasama ini masih menunggu pemasangan mesin pengolah sampah di kabupaten dan kota yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun anggaran 2024 ini.

Sekretaris DIY Beny Suharsono mengatakan saat ini Pemda DIY diberi waktu Kementerian Keuangan selama kurang lebih satu bulan untuk membuat kajian soal kondisi sampah dan penanganan yang akan dilakukan. Dalam kajian itu juga dijabarkan soal kebutuhan penanganan sampah di kabupaten dan kota yang ada di DIY." Kebutuhan (anggaran penanganan sampah) di kabupaten kota seperti apa, agar bisa segera ditangani," katanya.

Pilihan editor: Tumpukan Sampah Kembali Hiasi Kota Wisata Yogyakarta, Pembatas Jalan Jadi Sasaran

Berita terkait

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

2 jam lalu

Penyelenggara Event di Yogyakarta Harus Bisa Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah mandiri menjadi satu syarat yang mesti dipenuhi penyelenggara event di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

5 jam lalu

Empat Event Seru di Yogyakarta pada Juli yang Bisa Disambangi Mumpung Libur Sekolah

Dari Pasar Kangen hingga Keroncong Plesiran, nikmati event wisata yang digelar di Yogyakarta selama Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

7 jam lalu

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

Keberadaan SPKLU di sejumlah daerah dinilai kalangan produsen otomotif turut mempengaruhi sasaran target pasar mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

8 jam lalu

Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta

Sejumlah zona di Taman Pintar seperti Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi menjadi favorit wisatawan.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78 Belum Usai, Petugas Kebersihan Sudah Angkut Lebih dari 100 Kantong Sampah

17 jam lalu

HUT Bhayangkara ke-78 Belum Usai, Petugas Kebersihan Sudah Angkut Lebih dari 100 Kantong Sampah

Hamparan sampah memenuhi area lapangan Monas, Jakarta Pusat, di acara pesta rakyat HUT Bhayangkara ke-78, pada Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

21 jam lalu

Yayasan Pendidikan Amien Rais Siapkan Kampus AI Pertama di Yogyakarta, Punya Tiga Prodi

Kampus Politeknik AI di Sleman, Yogyakarta, itu ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2025 dengan tiga program studi.

Baca Selengkapnya

Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

1 hari lalu

Mandiri Jogja Marathon 2024 Diharapkan Tingkatkan Pariwisata Indonesia

Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Bank Mandiri berkolaborasi untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya serta produk lokal

Baca Selengkapnya

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

1 hari lalu

Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

Alfira Oktaviani berhasil memberdayakan produk lokal dari Bengkulu menggunakan ecoprint sampai mendunia. Begini kendala dan upayanya hingga sukses.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

2 hari lalu

39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?

Baca Selengkapnya

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

3 hari lalu

ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

Festival seni kontemporer ArtJog kembali digelar mulai 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya