Mengenal Suku Awyu dan Moi yang Dijuluki Si Penjaga Hutan Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 6 Juni 2024 14:00 WIB

Perwakilan masyarakat suku Awyu Papua dan suku Moi menggelar doa dan ritual adat di depan Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, 27 Mei 2024. Mereka menuntut Mahkamah Agung menjatuhkan putusan hukum dan membatalkan izin perusahaan sawit untuk melindungi hutan adat di Papua. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Papua menjadi sorotan setelah kisah perjuangan masyarakatnya untuk menolak pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel menjadi viral di Internet. Unggahan dengan tema All Eyes On Papua pun bermunculan di media sosial.

Pekan lalu, masyarakat adat Suku Awyu di Boven Digoel, Papua Selatan, dan Suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya, mengajukan gugatan hukum melawan pemerintah dan perusahaan sawit demi mempertahankan hutan adat mereka. Gugatan ini telah mencapai tahap kasasi di Mahkamah Agung.

Suku Awyu menuntut PT IAL yang mengantongi izin lingkungan seluas 36.094 hektare, menurut laman Perkumpulan HuMa. Lahan seluas lebih dari setengah DKI Jakarta itu berada di hutan adat marga Woro, bagian dari suku Awyu.

Adapun sub suku Moi Sigin melawan PT Sorong Agro Sawitindo (SAS) yang diberikan izin untuk menggunakan 18.160 hektare hutan adat suku tersebut untuk perkebunan sawit. PT SAS sebelumnya memegang konsesi seluas 40 ribu hektare di Kabupaten Sorong yang sebagian telah dicabut pemerintah pusat pada 2022.

Suku Awyu

Menurut buku Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia (1997) oleh Dr. Zulyani Hidayah, suku Awyu mendiami daerah pesisir selatan Papua terutama di daerah aliran Sungai Digul. Letaknya kira-kira di sebelah barat tanah merah di Kabupaten Merauke. Mereka mendiami beberapa desa di Kecamatan Edera, Kabupaten Mappi, kini di Papua Selatan. Di sebelah selatan daerah itu berdiam orang Yahrai dan di sebelah baratnya orang Muyu.

Advertising
Advertising

Jumlah populasi mereka sekitar 20-an ribu jiwa. Masyarakat adat Awyu umumnya hidup sebagai peramu dan pemburu. Makanan utama masyarakat Awyu adalah sagu serta ikan dan udang yang ditangkap langsung dari sungai.

Tidak heran hutan menjadi begitu penting bagi masyarakat adat suku Awyu. Henrikus Woro, pejuang lingkungan hidup Suku Awyu menyebut hutan sebagai rekening abadi karena menjadi ruang hidup yang memenuhi kebutuhan masyarakat Awyu dari generasi ke generasi.

Masyarakat Awyu bergantung pada hutan dan sungai untuk memenuhi kebutuhan dasar. Hampir setiap hari mereka mengambil sagu, berburu, dan mencari obat-obatan di hutan. Perempuan-perempuan di Kampung Yare bahkan menganggap hutan mempererat persaudaraan mereka.

Suku Moi

Suku Moi tak kalah dekatnya dengan alam. Dilansir dari Antara, awalnya suku itu hanya mendiami satu tempat, yaitu di Kampung Maladofok, kampung kuno yang terletak sekitar dua kilometer di barat Desa Malaumkarta, Distrik Makbon, Sorong, Papua Barat Daya. Namun, setelah bencana alam, suku Moi mengungsi ke sejumlah daerah, seperti ke Desa Malaumkarta, Suatolo, Sawatut, Malagufuk, dan Mibi yang tergabung dalam Malaumkarta Raya.

Seperti Suku Awyu, masyarakat adat Moi juga bergantung pada hutan untuk mencari penghidupan. Makanan pokok suku ini adalah sagu sehingga mereka melestarikan hutan sagu. Pohon sagu tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber makanan pokok, tetapi juga untuk membuat rumah. Bahkan ketika membusuk, pohon saku pun masih memberikan kehidupan bagi masyarakat dengan ulat sagunya. Hutan juga menjadi area berburu hewan dan mencari sayur-sayuran yang tumbuh liar.

Selain hutan, sejak dulu masyarakat Moi dekat dengan laut. Masyarakat mengambil bahan kebutuhan hidup dari laut, tetapi tradisi egek. Tradisi ini memiliki prinsip menjaga alam dengan mengambil secukupnya dari alam. Bahkan dalam penggunaan perahu pun mereka begitu berhati-hati. Daripada memakai perahu bermesin, masyarakat Moi memiih menggunakan kama, perahu tradisional yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Suku Awyu dan Suku Moi kini dijuluki penjaga hutan Papua. Masyarakat kedua suku ini ingin hutan tetap menjadi sumber penghidupan dan mengambil secukupnya dari sana.

Pilihan Editor: Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

2 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

Kepala Satgas Damai Cartenz menyatakan hingga saat ini belum ada laporan apa-apa di Ilaga soal baku tembak anatar TPNPB dan TNI di Ilaga.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

6 jam lalu

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

TPNPB mengklaim kelompoknya terlibat baku tembak dengan TNI di Kabupaten Puncak, Papua sejak 27 hingga 29 Juni 2024. Seorang anggota KKB disebut tewas

Baca Selengkapnya

Penduduk Miskin Indonesia Mencapai 25 Juta Jiwa, Ini Kriteria dan Batasan Garis Kemiskinan

1 hari lalu

Penduduk Miskin Indonesia Mencapai 25 Juta Jiwa, Ini Kriteria dan Batasan Garis Kemiskinan

BPS sebut penduduk miskin Indonesia mencapai 25,22 juta jiwa. Apa kriteria penduduk miskin dan garis kemiskinan?

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

2 hari lalu

HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International: Polri Gagal Tegakkan HAM

Pada perayaan HUT Bhayangkara ke-78, Amnesty International Indonesia beberkan dosa-dosa Polri terkait pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

3 hari lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

Mahkamah Rakyat Permanen menyatakan, bahwa Indonesia telah secara paksa mengambil tanah adat Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

6 hari lalu

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Saksi Ahli Bambang Hero Ungkap Temuan Menara BTS Fiktif

6 hari lalu

Sidang Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Saksi Ahli Bambang Hero Ungkap Temuan Menara BTS Fiktif

Salam sidang korupsi BTS, saksi ahli sebut menara BTS Kominfo dipasang di wilayah jauh dari pemukiman, ada yang berada di tengah hutan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Sipil dan Adat Tolak Pengesahan RUU KSDAHE pada 11 Juli

7 hari lalu

Masyarakat Sipil dan Adat Tolak Pengesahan RUU KSDAHE pada 11 Juli

Masyarakat sipil sebelumnya telah menyampaikan masukan substansi RUU KSDAHE dalam bentuk policy brief dan daftar inventarisasi masalah (DIM).

Baca Selengkapnya

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

11 hari lalu

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

Setelah operasi pengakan hukum kepada TPNPB-OPM di Paniai rampung, personil Satgas Damai Cartenz mendapat supervisi.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Puzzlewood Hutan Kuno Lokasi Syuting Film dan Ramah untuk Keluarga

11 hari lalu

Menyusuri Puzzlewood Hutan Kuno Lokasi Syuting Film dan Ramah untuk Keluarga

Kalau travelig ke Inggris sempatkan ke Puzzlewood, destinasi alam yang ramah anak-anak

Baca Selengkapnya