Biaya Evakuasi Jenazah dari Gunung Everest sampai Miliaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 4 Juni 2024 13:22 WIB

Foto ini diambil pada 22 Mei 2019 dan dirilis oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan lalu lintas padat para pendaki gunung yang berdiri untuk mencapai puncak Everest.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah pendaki asal Kenya Joshua Cheruiyot Kirui yang meninggal di Gunung Everest akan dibiarkan gunung tersebut, menurut keluarganya. Kirui yang disebut berusaha mendaki tanpa oksigen tambahan meninggal di Gunung Everest pekan lalu setelah jatuh ke dalam jurang 48 meter di bawah puncak setinggi 8.849 meter. Kirui bercita-cita menjadi orang Afrika pertama yang mencapai puncak tanpa oksigen tambahan.

Keluarga mengatakan, membawa kembali jenazah Kirui dari ketinggian akan terlalu berisiko bagi tim penyelamat. Selain itu, biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Jenazah Kirui hanyalah satu dari banyak mayat yang dibiarkan membeku di ketinggian puncak Everest. Musim pendakian kali ini, yang biasanya berlangsung April-Mei setiap tahun, terdapat empat pendaki tewas di gunung tertinggi dunia tersebut.

Pendakian Everest Penuh Risiko

Banyak pendaki bermimpi untuk menaklukkan Everest dan melihat dunia dari atas. Namun risikonya sangat besar karena nyawa menjadi taruhannya. Ketinggiannya yang ekstrem dan medan yang menantang membuat tempat ini penuh bahaya dan ketidakpastian. Sejumlah orang telah kehilangan nyawa mereka. Kadang-kadang jenazah ditemukan tetapi sejumlah pendaki gunung juga hilang.

Berdasarkan catatan, hampir 330 orang telah kehilangan nyawa di Everest sejak 1920-an. Pada tahun 2023 saja, belasan pendaki meninggal. Sebagian besar jenazah dibiarkan di sana karena biaya pengembalian yang begitu tinggi.

Biaya Mengembalikan Jenazah

Advertising
Advertising

Untuk evakuasi satu jenazah saja, ada tim yang terdiri dari 18 Sherpa, menurut Times of India. Misi pengambilannya sangat menantang. Separuh dari anggota kelompok fokus pada pengangkutan peralatan penting ke atas dan ke bawah, sementara separuh lainnya menangani tugas mengangkut jenazah ke bawah menuju orang yang mereka cintai.

Tidak heran jika biaya yang dikeluarkan jadi sangat mahal. Menurut laporan, misi untuk membawa kembali jenazah dari Everest sekitar USD190.000 atau sekitar Rp3 miliar, bahkan ada yang lebih dari USD600,000 atau Rp9,7 miliar.

Tim pengambil jenazah ini harus melewati medan ekstrem dan udara yang tipis. Selain itu, yurisdiksi penanganan korban jiwa di Everest bersifat kompleks dan melibatkan beberapa negara dan otoritas yang menjadi tantangan tersendiri.
Jenazah hilang dan suhu di bawah nol derajat di Everest dapat dengan cepat membekukan jenazah, sehingga mengawetkannya selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Tidak semua korban meninggal bisa dibawa pulang. Namun, para sherpa yang berdedikasi dan anggota tentara Nepal berkomitmen untuk memulangkan semua pendaki yang gugur ke keluarga mereka tapi entah kapan.

AFRICA NEWS | TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Berita terkait

Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

1 jam lalu

Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

1 hari lalu

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.

Baca Selengkapnya

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

3 hari lalu

Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.

Baca Selengkapnya

Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

5 hari lalu

Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

Di luar musim pendakian musim panas, Gunung Fuji mengalami embusan angin kencang dan badai salju yang berisiko bagi pendaki.

Baca Selengkapnya

Sherpa Sebut Tak Ada Lagi Pemandu Pendakian Gunung Everest 10 Tahun Mendatang, Kenapa?

31 hari lalu

Sherpa Sebut Tak Ada Lagi Pemandu Pendakian Gunung Everest 10 Tahun Mendatang, Kenapa?

Sherpa, masyarakat adat yang menjadi mayoritas pemandu pendakian Gunung Everest, juga tidak kebal terhadap banyak bahaya pendakian.

Baca Selengkapnya

Mengenang Persahabatan Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Para Penakluk Gunung Everest

33 hari lalu

Mengenang Persahabatan Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Para Penakluk Gunung Everest

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dua sahabat yang berhasil menuntaskan puncak tertinggi Gunung Everest pada 29 Mei 1953.

Baca Selengkapnya

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Orang Pertama Menjejak Puncak Gunung Everest 71 Tahun Lalu

34 hari lalu

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Orang Pertama Menjejak Puncak Gunung Everest 71 Tahun Lalu

71 tahun lalu, Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay mencapai puncak Gunung Everest setinggi 8.850 meter pada 29 Mei 1953.

Baca Selengkapnya

Yang Harus Dilakukan Pendaki Jika Bertemu Macan Tutul di Gunung Gede Pangrango

36 hari lalu

Yang Harus Dilakukan Pendaki Jika Bertemu Macan Tutul di Gunung Gede Pangrango

Para pendaki diminta tak mencemaskan ataupun mempermasalahkan keberadaan macan tutul jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Baca Selengkapnya

2 Macan Tutul Terekam Kamera di Hutan Gunung Gede Pangrango, Begini Peringatan untuk Pendaki

37 hari lalu

2 Macan Tutul Terekam Kamera di Hutan Gunung Gede Pangrango, Begini Peringatan untuk Pendaki

Sepasang macan tutul tertangkap kamera pemantau (CCTV) sedang berjalan beriringan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGPP).

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

45 hari lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya