5 Fakta Aokigahara, Hutan Angker di Kaki Gunung Fuji Jepang

Jumat, 31 Mei 2024 20:01 WIB

Hutan Aokigahara. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang memiliki tradisi bunuh diri terhormat yang disebut harakiri dengan menusukkan samurai ke tubuhnya sendiri. Salah satu tempat yang sering digunakan untuk bunuh diri di Jepang adalah Hutan Aokigahara yang terletak di kaki Gunung Fuji. Tercatat rata-rata mayat ditemukan di hutan subur ini sekitar 100 manusia per tahun.

Berikut 5 fakta tentang Hutan Aokigahara yang akan dikulik dilansir dari mentalfloss.com.

1. Pemerintah Melakukan Berbagai Upaya Penyelamatan di Hutan Aokigahara

Pemerintah Jepang pada 2017 telah mengupayakan untuk mengurangi angka bunuh diri di tempat tersebut dengan berbagai upaya. Mulai dari memasang kamera CCTV di pintu keamanan, patroli petugas secara berkala, memasang pesan berbunyi: 'Pikirkan dengan hati-hati tentang anak-anak Anda, keluarga Anda' atau kalimat lain, 'Hidup Anda adalah hadiah berharga dari orang tua Anda'. Upaya ini pun menargetkan dapat menurunkan angka bunuh diri sebesar 30 persen pengunjung Hutan Aokigahara.

2. Aokigahara Dipopulerkan oleh Buku yang Ditulis oleh Wataru Tsurumi

Advertising
Advertising

Asal hutan ini dijadikan sebagai tempat bunuh diri bukan tanpa sebab karena sebelumnya telah termuat dalam buku penulis kontroversial bernama Wataru Tsurumi. Buku tersebut bertajuk 'The Complate Manual of Suicide' atau dalam bahasa Indonesia bermakna 'Buku Panduan Lengkap Tentang Bunuh Diri'. Di dalamnya menyebut bahwa Hutan Aokigahara merupakan tempat sempurna untuk mati. Seorang petugas patroli menemukan buku tersebut yang dibawa oleh masyarakat Jepang untuk bunuh diri di sana.

3. Mitos Ubasute

Ubasute dalam bahasa Jepang menjurus pada tindakan meninggalkan orang tua sendirian di tempat terpencil hingga orang tersebut meninggal karena tak mendapat asupan makanan dan minuman. Di Aokigahara tak jarang petugas juga menemukan mayat orang tua yang terkapar tanpa tanda-tanda bunuh diri.

Praktik Ubasute di Jepang dilakukan karena keluarga bersangkutan enggan mengurus dan mengeluarkan biaya untuk memberi makan orang tua di keluarganya. Tetapi ini hanya dibilang mitos dan hanya karangan cerita rakyat agar anak di Jepang berbakti kepada orang tua, dan orang tua mendidik anaknya dengan baik.

4. Jangan Membawa Tenda Camping ke Aokigahara

Bagi wisatawan yang kurang pengetahuan, baiknya menanyakan apa saja yang boleh dibawa masuk ke dalam hutan rimbun tersebut. Mungkin niat camping adalah kegiatan bagus untuk menyatu di alam, tetapi jangan dilakukan ketika masuk ke hutan Aokigahara jika tidak ingin diusir. Petugas yang berpatroli mengartikan tenda camping sebagai salah satu rencana bunuh diri pengunjung. Mereka tak segan akan memanggil pengunjung yang mendirikan tenda, dan secara aturan pengunjung diminta meninggalkan tempat Aokigahara sesegera mungkin.

5. Sinyal di Hutan Aokigahara Sangat Sulit Terdeteksi

Jika pengunjung berpikir untuk mengandalkan ponsel dan internet untuk mendapatkan GPS atau bahkan kompas digital maka jangan masuk ke dalam hutan. Segala akses sinyal sangat sulit di dalamnya, pun jika tersesat akan sulit menghubungi petugas patroli jika beruntung bertemu di sana. Sehingga, baiknya mengajak orang yang sudah paham betul jalur Hutan Aokigahara. Biasanya orang akan mengikatkan tali pita di sekitar pepohonan untuk menandai jalur yang telah mereka lewati agar tidak tersesat.

Pilihan Editor: Inilah 5 Alasan Mengapa Anda Harus Berlibur ke Jepang

Catatan Redaksi:

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:

Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580. Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454, dan
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293

Berita terkait

Sebab Tahanan Mati di Kamar Mandi Diselidiki, Ini Kronologi Versi Kalapas Bekasi

2 jam lalu

Sebab Tahanan Mati di Kamar Mandi Diselidiki, Ini Kronologi Versi Kalapas Bekasi

Keluarga menduga tahanan mendapat penganiayaan di Lapas Bulak Kapal Bekasi sebelum kematiannya. Ada luka memar dan sempat kirim WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Tahanan Tewas di Lapas Bekasi, Keluarga Temukan Ada Kejanggalan

11 jam lalu

Polisi Selidiki Kasus Tahanan Tewas di Lapas Bekasi, Keluarga Temukan Ada Kejanggalan

Polres Metro Bekasi Kota telah mengeluarkan surat permohonan ekshumasi dari keluarga tahanan tewas itu dan membongkar makam pada 23 Juni lalu.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

12 jam lalu

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

Belum ada vaksin khusus untuk menangani wabah bakteri pemakan daging di Jepang

Baca Selengkapnya

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

17 jam lalu

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

Revi Cahya Windi Sulihatun adalah seorang WNI yang ditahan begitu tiba di Bandara Internasional Kansai Osaka Jepang.

Baca Selengkapnya

Jepang Serahkan Bantuan Mobil Unit Donor Darah dan Peralatan Medis ke Pemerintah Nusa Tenggara Timur

1 hari lalu

Jepang Serahkan Bantuan Mobil Unit Donor Darah dan Peralatan Medis ke Pemerintah Nusa Tenggara Timur

Jepang melakukan serah terima bantuan pengadaan mobil unit donor darah dan peralatan medis di Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Promosikan IKN ke Investor Jepang, Bambang Brodjonegoro: PDB per Kapita Kalimantan Timur Tertinggi Kedua di Indonesia

1 hari lalu

Promosikan IKN ke Investor Jepang, Bambang Brodjonegoro: PDB per Kapita Kalimantan Timur Tertinggi Kedua di Indonesia

Bambang Brodjonegoro mengatakan telah ada investasi dan pembangunan dari BUMN yang akan mendukung partisipasi sektor privat di IKN.

Baca Selengkapnya

WNI Revi Cahya yang sempat hilang di Osaka Jepang Diduga Hapus Stamp Banned, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

WNI Revi Cahya yang sempat hilang di Osaka Jepang Diduga Hapus Stamp Banned, Ini Penjelasannya

WNI Revi Cahya diduga menghapus stamp banned sehingga bisa terbang dari Malaysia ke Osaka, Jepang. Apa itu stamp banned?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Indonesia Darurat Judi Online, Picu Banyak Tindak Kriminalitas

1 hari lalu

Anggota DPR Sebut Indonesia Darurat Judi Online, Picu Banyak Tindak Kriminalitas

Anggota Komisi VIII DPR Wisnu Wijaya Adiputra menilai saat ini Indonesia sudah memasuki keadaan darurat judi online. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Senang Indonesia Posisi ke-27 Peringkat Daya Saing Global, Ini Daftar Lengkapnya

3 hari lalu

Jokowi Senang Indonesia Posisi ke-27 Peringkat Daya Saing Global, Ini Daftar Lengkapnya

Presiden Jokowi senang ketika mengetahui bahwa peringkat daya saing Indonesia secara global meningkat ke posisi 27, mengalahkan Inggris dan Jepang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 22 Juni 2024 diawali Cina yang menolak mengomentari kesepakatan Rusia-Korea Utara

Baca Selengkapnya