Kisah Gua Pawon di Bandung Barat, Tempat Temuan Jejak Manusia Purba

Kamis, 30 Mei 2024 05:41 WIB

Seorang pengunjung di Goa Pawon, di Cipatat, Padalarang, Bandung, (23/11). Gua yang luasnya 300 meter persegi lebih itu terdiri dari beberapa rongga seperti kamar, juga beberapa jendela alami yang besar. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Gua Pawon di Kabupaten Bandung Barat menyimpan sejarah manusia purba yang telah digali lewat riset. Lokasi wisata edukasi bersejarah itu telah dihuni manusia prasejarah sejak ribuan tahun silam. Pengunjung bisa melihat lokasi temuan kerangkanya di bagian gua yang terbuka.

Menurut juru pelihara Gua Pawon, Suhendar, rombongan anak sekolah, warga umum, hingga peneliti berdatangan untuk studi. Jumlah pengunjung sekarang berkisar 50-100 orang per minggu saat ramai.

“Sebulan sekitar 200-an orang yang datang,” ujarnya, Sabtu 25 Mei 2024.

Rombongan terbanyak biasanya anak-anak sekolah yang berkunjung per tiga atau enam bulan.

Peneliti dari Balai Arkeologi Jawa Barat menempatkan replika manusia prasejarah di Goa Pawon, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 7 Mei 2018. Penelitian tersebut juga merupakan upaya mengurangi aktivitas penambangan yang merusak kawasan goa dengan menjaga aset budaya bangsa. TEMPO/Prima Mulia

Temuan di Gua Pawon

Advertising
Advertising

Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset Inovasi Nasional, Lutfi Yondri mengatakan, penelitian di lokasi terhenti sejak 2021 setelah dimulai pada 2000. Temuan jejak manusia Gua Pawon berawal dari survei dan pemetaan geologi oleh Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) pada Mei 1999.

Sebanyak lima bagian rangka dari individu berbeda ditemukan, seperti bagian tengkorak, rahang bawah dan atas, serta dua rangka yang ditemukan terkubur dengan posisi terlipat. “Temuan pertama manusia Pawon yang umurnya 5.600 tahun,” kata Lutfi, di lokasi acara Cerita Citarum, Sabtu, 25 Mei 2024.

Di Gua Pawon menurut Lutfi, lokasi aktivitas manusia purba berada di bagian yang lebih rendah. Sementara tempat pemakaman yang digali tim peneliti bertempat di bagian lain gua yang posisinya lebih tinggi.

Selain di Gua Pawon, di beberapa gua sekitar ditemukan juga jejak sisa kehidupan prasejarah di kawasan kars Rajamandala.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian di situs Gua Pawon terdiri dari beragam artefak yang terbuat dari bahan batuan, tulang, kulit kerang, dan gigi binatang yang dijadikan sebagai perhiasan oleh manusia purba, serta temuan sisa makanan berupa tulang binatang dan moluska. Batuan yang dipakai sebagai alat seperti andesit, serta obsidian, rijang, kalsedon berasal dari luar daerah. “Dari analisis laboratorium batu obsidiannya dari Nagrek dan Garut,” ujar Lutfi.

Temuan budaya prasejarah dari penelitian itu kemudian dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan salah satu objek wisata unggulan Provinsi Jawa Barat. Menurut Suhendar yang juga menjadi pemandu di Gua Pawon, harga tiket masuk Rp 10.500 per orang. Sementara biaya parkir kendaraan berkisar Rp1.000 – 3.000.

ANWAR SISWADI

Pilihan Editor: Bukit Yomokho, Menikmati Sunset di Perkampungan Manusia Purba

Berita terkait

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

11 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

12 hari lalu

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina

Baca Selengkapnya

Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

20 hari lalu

Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

Gerbang kehormatan di Roma itu didirikan pada 315 M untuk merayakan kemenangan Kaisar Konstantinus dari Romawi atas Maxentius.

Baca Selengkapnya

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

27 hari lalu

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni

Baca Selengkapnya

IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

36 hari lalu

IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka lowongan untuk lulusan Diploma IV, S-1 dan S-2 berbagai disiplin ilmu dari Arkeologi sampai Rekayasa Komputer

Baca Selengkapnya

Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

39 hari lalu

Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

Sebagai negara dengan sejarah panjang, Saudi menjadi tempat berkembangnya peradaban kuno yang masih berpengaruh hingga kini, salah satunya Al-Faw

Baca Selengkapnya

Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

40 hari lalu

Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

Teknologi itu dikembangkan BRIN dan tercipta dari hasil riset proses pengkajian nuklir di berbagai keilmuan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Manusia Purba dari Replika Tengkoraknya, Ada yang Sebesar Jeruk Bali

47 hari lalu

Mengenal Manusia Purba dari Replika Tengkoraknya, Ada yang Sebesar Jeruk Bali

Di antara artefak itu adalah replika manusia purba tengkorak Homo Erectus Sangiran 17 dan Homo Floresiensis.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

47 hari lalu

Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

Sedikitnya ada 24 lembaga dan pemerhati budaya Papua menolak rencana pemindahan benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pesan dalam USB di Penemuan Kerangka Ibu dan Anak

57 hari lalu

Polisi Ungkap Pesan dalam USB di Penemuan Kerangka Ibu dan Anak

Polres Cimahi masih mendalami temuan sejumlah pesan dalam kasus penemuan kerangka ibu dan anak

Baca Selengkapnya