Kewalahan Dikunjungi Wisatawan, Swiss akan Terapkan Biaya Masuk ke Lauterbrunnen

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 26 Mei 2024 12:04 WIB

Lauterbrunnen Valley, Bern, Swiss. Unsplash.com/Michael Lammli

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin populer sebuah destinasi justru menyebabkan overtourism. Di mana jumlah pengunjung terlalu banyak dan melebihi kapasitas. Baru-baru sebuah desa di Swiss mulai kewalahan menerima pengunjung, dan berencana menerapkan biaya masuk.

Desa tersebut adalah Lauterbrunnen, desa pegunungan pedesaan yang terletak di tengah kemegahan pemandangan alam Pegunungan Alpen. Daya tarik desa ini tentu saja pemandangan yang menakjubkan dan sangat Instagrammable, dari lembah hijau yang terlihat seperti beludru, tebing-tebing menjulang tinggi, serta pesona Air Terjun Staubbach setinggi 300 meter.

Pemandangan Instagrammable

Air Terjun Staubbach pun menjadi viral di media sosial. Tentu saja mengundang wisatawan berbondong-bondong melihat pemandangan sensasional itu. Sayangnya, desa berpenduduk 2.400 jiwa ini mulai kesulitan mengatasinya.

Kesibukan wisatawan mendapat konten Instagrammable berupa pemandangan sensasional justru membuat warga lokal kewalahan. Tempat parkir mobil dan angkutan umum dipenuhi wisatawan, banyak sampah berserakan di jalanan. Harga sewa pun meningkat demi mengambil keuntungan dari wisatawan.

“Kami merasa seperti pegawai di taman hiburan,” kata pendeta desa Markus Tschanz kepada radio publik Swiss SRF tahun lalu, seperti dikutip dari laman Euronews.

Biaya masuk seperti Venesia

Advertising
Advertising

Sebab itu, pemerintah daerah berencana untuk menerapkan biaya masuk pengunjung harian. Pemerintah juga telah membentuk kelompok kerja untuk menerapkan cara masuk wisatawan. Seperti yang dilakukan Venesia untuk mengatasi overtourism.

Biaya masuk yang diusulkan sebesar 5 hingga 10 euro atau sekitar Rp 87 ribu hingga Rp 175 ribu. Wisatatan harian yang mengunju Lauterbrunnen harus membayar melalui aplikasi ponsel pintar. Biaya ini untuk wisatawan yang datang dengan mobil. Sedangkan yang datang dengan kendaraan umum tidak perlu membayar. Begitu juga wisatawan yang sudah memesan akomdodasi untuk menginap selama di sana tidak perlu membayar.

Kalau rencana biaya masuk tersebut disetujui, peraturan itu belum akan berlaku pada musim panas tahun ini. Sebab ada beberapa detail yang masih harus dipertimbangkan, seperti cara memperkenalkan biaya untuk kawasan alami dan cara melakukan pemeriksaan. Beberapa pengamat menilai biaya masuk tidak banyak membantu overtourism. Menurut data terbaru biaya masuk harian Venesia selama masa percobaan ini tidak mengurangi jumlah wisatawan yang masuk.

Pilihan editor: 5 Destinasi Wisata Wajib Kunjung di Swiss

Berita terkait

6 Tempat Wisata yang Rusak karena Overtourism, dari Angkor Wat hingga Gua Kuno di Prancis

19 jam lalu

6 Tempat Wisata yang Rusak karena Overtourism, dari Angkor Wat hingga Gua Kuno di Prancis

Overtourism membuat tempat-tempat tersebut rusak, bahkan ada yang ditutup untuk wisatawan.

Baca Selengkapnya

Venesia Dilanda Overtourism, 6 Tips Mengindari Keramaian Menurut Warga Lokal

3 hari lalu

Venesia Dilanda Overtourism, 6 Tips Mengindari Keramaian Menurut Warga Lokal

Namun terlepas dari keramaian sehingga membuat wisatawan kecewa, Venesia tetap menyimpan banyak hal untuk dijelajahi.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asing Dapat Tiket Domestik Gratis di Jepang, Pelaku Pariwisata Khawatir Overtourism

5 hari lalu

Wisatawan Asing Dapat Tiket Domestik Gratis di Jepang, Pelaku Pariwisata Khawatir Overtourism

Maskapai itu mengatakan bahwa tujuan promosi tersebut adalah untuk mempromosikan lokasi-lokasi Jepang yang kurang dikenal.

Baca Selengkapnya

Swiss Punya Sederet Destinasi Impian: Bentang Alam Indah hingga Nomor 3 Negara Paling Bahagia

5 hari lalu

Swiss Punya Sederet Destinasi Impian: Bentang Alam Indah hingga Nomor 3 Negara Paling Bahagia

Swiss adalah negara pegunungan yang terkurung daratan di Eropa Tengah-Selatan, letak geografisnya ini menjadikan Swiss punya panorama alam memesona.

Baca Selengkapnya

Anatomi Otoritas Swiss Ancam Sita Rekening Bank Hashim: Diduga Ada Masalah Pajak

6 hari lalu

Anatomi Otoritas Swiss Ancam Sita Rekening Bank Hashim: Diduga Ada Masalah Pajak

Ketika dimintai konfirmasi, Hashim enggan banyak berkomentar banyak. "Itu lagu lama," ucapnya.

Baca Selengkapnya

13 Destinasi Tiruan untuk Menghindari Keramaiann

6 hari lalu

13 Destinasi Tiruan untuk Menghindari Keramaiann

Untuk menghindari keramaian bisa memilih destinasi tiruan yang tak kalah menariknya.

Baca Selengkapnya

Banyak Konglomerat Dunia Simpan Uang di Bank-bank di Swiss

7 hari lalu

Banyak Konglomerat Dunia Simpan Uang di Bank-bank di Swiss

Hal ini karena Swiss menjamin keamanan privasi nasabah serta punya tingkat inflasi yang rendah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

7 hari lalu

Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut memegang data ratusan perusahaan nakal yang membuat penerimaan negara mengalami kebocoran hingga Rp 300 T.

Baca Selengkapnya

Disebut Ada Masalah Pajak di Swiss, Hashim: Itu Lagu Lama

8 hari lalu

Disebut Ada Masalah Pajak di Swiss, Hashim: Itu Lagu Lama

Hashim Djojohadikusumo, menanggapi santai kabar ia diduga bermasalah dengan Pemerintah Swiss terkait perpajakan. "Itu lagu lama," katanya

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan ASN pindah ke IKN Januari 2025.

Baca Selengkapnya