Apa Penyebab Turbulensi seperti yang Dialami Singapore Airlines?
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Kamis, 23 Mei 2024 10:21 WIB
Penyebab turbulensi
Udara berombak yang dirasakan sebagai turbulensi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Birch menjelaskan, turbulensi dapat disebabkan oleh fenomena alam seperti pola angin normal di atmosfer, atau karena hentakan pesawat lain di dekatnya.
Salah satu penyebab paling umum dari turbulensi parah adalah turbulensi mekanis, yang sangat umum terjadi di sekitar pegunungan dan penghalang fisik lainnya. Ketika angin menerpa pegunungan, maka akan terbentuk seperti gelombang. Arus udara yang pecah ini menciptakan udara bergejolak yang mengguncang pesawat saat mencoba melewatinya.
Namun, beberapa turbulensi dahsyat disebabkan oleh badai petir yang menciptakan arus vertikal besar dari udara yang ganas.
Menurut Layanan Cuaca Nasional, arus ini dapat menyebabkan pesawat naik atau turun antara 600 dan 1.830 meter sekaligus.
Selain itu, turbulensi pesawat komersial juga bisa karena arus kuat yang disebut aliran jet.
Paul Williams, profesor ilmu atmosfer di Universitas Reading, mengatakan bahwa ini juga disebut turbulensi udara jernih.
"Hal ini mungkin sulit untuk dihindari karena tidak muncul pada radar cuaca di dek penerbangan," kata dia.
Kronologi Singapore Airlines Turbulensi Parah
Singapore Airlines meninggalkan Bandara Heathrow Inggris pada Senin malam pukul 22.17 waktu setempat dengan 211 penumpang dan 18 awak.
Namun, penerbangan tersebut mengalami turbulensi ekstrem saat berada di dekat ruang angkasa Myanmar, wilayah yang saat ini sedang dilanda badai petir tropis ekstrem.
Laporan cuaca penerbangan menunjukkan bahwa badai petir yang mencapai ketinggian 51.000 kaki saat ini tersebar di wilayah barat Thailand.
Menurut laporan, pesawat tersebut diyakini turun mendadak selama beberapa menit dalam turbulensi ekstrem di ketinggian 31.000 kaki.
Ada kemungkinan bahwa meningkatnya arus udara akibat badai tropis menyebabkan turbulensi hebat yang memaksa pesawat jatuh.
Inilah salah satu alasan mengapa penumpang diminta untuk menyimpan semua tas di loker di atas atau di bawah kursi. "Benda-benda ini berpotensi berbahaya jika kabin terguncang," kata Birch. "Demikian pula, jika Anda tidak mengenakan sabuk pengaman, Anda bisa terluka sama seperti saat Anda berada di dalam mobil bahkan dalam tabrakan kecil," dia menambahkan.
Menurut Otoritas Penerbangan Federal (FAA), terdapat 163 orang cedera serius akibat turbulensi antara 2009 dan 2022.
Pilihan Editor: Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki