Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Rabu, 1 Mei 2024 19:00 WIB
Di dalam musem ini juga terdapat deretan foto para pendiri negara ini dalam ukuran besar. Masing-masing foto dilengkapi dengan sebuah meja kaca yang memuat benda-benda pribadi seperti uang, senjata, paspor, jam tangan, kaca mata, dan banyak lagi.
"Ini barang-barang pribadi milik para founding fathers," kata Hassa menunjuk benda-benda di dalamnya. "Dulu paspor kami seperti itu, berbeda-beda, tetapi sekarang satu," dia menambahkan.
Bagian lain yang menarik perhatian kami adalah area yang berdinding emas. Samar-samar terlihat tulisan Arab yang ternyata merupakan kalimat-kalimat di dalam konstitusi. Tak jauh dari dinding, ada sebuah meja kaca yang berisi sebuah buku terbuka. "Ini salinan konstitusi kami," kata Hassa menunjuk buku itu.
Jika ingin mendengar sejarah, di museum ini terdapat sebuah meja besar dengan perangkat audio canggih yang dimainkan dengan cara disentuh. Di sini juga terdapat bioskop mini yang memutar video saat peristiwa bersejarah 2 Desember 1971 itu.
Union House
Mengunjungi Etihad Museum belum tuntas tanpa ke Union House. Terletak di luar museum, Union House yang dibangun pada 1965 ini dulunya dikenal sebagai al-Diyafah Palace. Bangunannya berbetuk bundar dengan dinding cokelat dan jendela kaca besar. Dari luar, kami bisa melihat bagian dalam rumah yang hanya berisi meja bundar dengan kursi-kursinya.
"Di sinilah mereka mendirikan UAE dan menandatangani perjanjian negara ini," Hassa menjelaskan.
Di depan Union House terdapat dua tiang bendera. Satu bendera setinggi 123 meter tadi, menurut Hassa dimiliki setiap negara bagian UAE, dan satu lagi tiang dengan bendera kecil yang bersejarah. Hassa mengatakan, di bawah bendera inilah para pendiri negara ini berfoto untuk pertama kalinya setelah menandatangani perjanjian.
Tak jauh dari Union House terdapat bangunan bersejarah lainnya, Guest Palace atau Jumeirah Guesthouse. Bangunan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Union House.
"Bangunan ini menggabungkan gaya Arab dan Eropa karena dulu Inggris pernah di sini," Hassa menjelaskan.
Terdapat beberapa ruangan di dalamnya, salah satunya adalah ruang makan dengan kapasitas lebih dari 300 tempat duduk. Ruangan ini, kata Hassa, dulunya digunakan untuk mengadakan resepsi kenegaraan. Di istana ini juga terdapat ruang kerja Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum yang masih seperti bentuk aslinya.
Tertarik melihat sejarah pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai? Pengunjung bisa datang museum ini dengan membeli tiket seharga 25 dirham atau sekitar Rp406 ribu untuk dewasa dan 10 dirham atau Rp163 ribu untuk anak-anak. Museum ini buka dari pukul 10.00 hingga 20.00. Jika ingin tur berpemandu, datanglah pukul 12.00 dan 17.00.
Pilihan Editor: Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik