Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Selasa, 23 April 2024 08:15 WIB

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Bromo akan ditutup sementara pada 25 sampai dengan 26 April 2024. Penutupan ini dilakukan untuk membersihkan gunung bromo dari sampah-sampah yang dihasilkan pengunjung selama libur lebaran kemarin. Penutupan ini juga sebelumnya sudah berlaku pada 4 sampai dengan 5 April 2024 sebelum libur lebaran 2024.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani menyampaikan bahwa penutupan dan pembersihan ini sudah disetujui oleh para mitra seperti para pelaku jasa wisata seperti paguyuban jip, paguyuban kuda, dan paguyuban pedagang, serta komunitas masyarakat setempat dalam rapat koordinasi atau rakor.

“(Penutupan sementara) itu kami lakukan berdasarkan hasil rakor pada 28 Maret kemarin. Rakornya di visitor center di Cemorolawang (Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo),” kata Septi pada Selasa sore, 2 April 2024.

Seperti diketahui, Gunung Bromo merupakan destinasi wisata yang selalu ramai pengunjung. Setiap hari libur, seperti libur lebaran, akhir pekan atau libur nasional lainnya, gunung ini dipadati turis dari berbagai daerah. Namun tak jarang, padatnya pengunjung berbanding lurus dengan volume sampah di gunung tersebut. Alhasil perlu momen khusus untuk membersihkan gunung dari sampah yang berserakan.

Membersihkan sampah di wilayah wisata yang luas seperti gunung perlu waktu yang cukup. Seperti di gunung-gunung lain, operasi pembersihan sampah perlu momentum khusus. Momentum di mana gunung sepi dari turis sehingga operasi bersih-bersih sampah bisa dilakukan dengan fokus. Alhasil penutupan sementara jadi pilihan yang tepat.

Advertising
Advertising

Keunikan Gunung Bromo kerap membuat wisatawan selalu penasaran untuk mengunjunginya. Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa fakta menarik tentang Gunung Bromo:

Sempat Viral Terkait Tarif Foto

Pada Juni 2022, kawasan wisata gunung bromo sempat viral karena telah tersebar berita yang menunjukan tarif berfoto dengan harga fantastis yaitu satu juta rupiah. Namun, hal ini sudah mendapatkan klarifikasi oleh Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat yang mengatakan tarif tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014.

Peraturan pemerintah tersebut menjelaskan beberapa tarif yang harus dibayarkan jika melakukan sesi foto secara komersial. Dalam aturannya paket video komersial bernilai Rp10 juta, paket handycam bernilai Rp1 juta, dan paket foto bernilai Rp250.000.

Bagian dari gunung Tengger

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa gunung Bromo berasal dari erupsi gunung tengger yang akhirnya menciptakan lembah baru yang besar dan dalam. Kemudian, hal tersebut memicu kaldera beserta lorong magma di dalamnya. Gunung Bromo juga masih bersaudara dengan Gunung Kursi, Gunung Widodaren, dan Gunung Watangan yang merupakan hasil erupsi gunung Tengger.

Memiliki Upacara Rutin

Upacara Rutin yang dilakukan penduduk asli gunung Bromo atau suku Tengger dinamakan upacara Kasada. Upacara ini dilakukan setiap hari ke-14 bulan Kasada dalam penanggalan Jawa yang dimaksudkan sebagai ucapan rasa syukur kepada Sang Hyan Widhi dan juga memanjatkan doa agar terhindar dari malapetaka.

Aktivitas upacara ini juga berkaitan dengan nama Bromo itu sendiri yang artinya Brahma dalam bahasa sansekerta. Brahma merupakan seorang dewa yang diyakini oleh agama Hindu sehingga masyarakat percaya atas kesucian gunung tersebut.

Gunung Berapi Aktif

Meskipun menjadi tempat wisata terlaris di Indonesia, Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif. Sejak 1775, gunung bromo sudah mengalami 50 kali erupsi dan sudah pernah meletus pada 1974. Letusannya tersebut sangat dahsyat dan menelan banyak korban jiwa. Erupsi terakhirnya terjadi pada 2019 yang terjadi karena erupsi freatik akibat magma yang memanaskan air tanah atau air permukaan.

Suhu Dingin

Gunung Bromo hanya memiliki ketinggian 2.392 mdpl dan tidak masuk dalam daftar gunung terdingin di Indonesia namun suhu sekitaran gunung Bromo bisa mencapai 8 - 0 derajat celcius. Dengan kondisi tersebut, setiap pergantian musim dari hujan ke kemarau selalu terjadi fenomena embun es karena perubahan suhu yang ekstrim.

ADINDA ALYA IZDIHAR | ABDI PURMONO

Pilihan Editor: Sambut Lebaran, 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

5 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

5 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

9 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

10 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

10 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

13 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

21 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

22 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya