Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Selasa, 16 April 2024 06:38 WIB

Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Gunungkidul berhasil menyelamatkan wisatawan asal Sragen yang terseret arus balik di Pantai Drini Gunungkidul Senin 15 April 2024. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gelombang laut di perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang. Namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.

Sebab selain memiliki sejumlah palung, pantai selatan juga dikenal memiliki rip current atau arus balikan yang cukup kuat.

Seorang wisatawan asal Sragen Jawa Tengah, Zn, 15 tahun, nyaris hilang terseret rip current ini saat bermain air bersama rombongannya di Pantai Drini Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, pada Senin siang, 15 April 2024.

Beruntung, pada saat kejadian, petugas Satuan Perlindungan Masyarakat atau Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron berhasil menyelamatkan remaja itu.

"Korban saat itu bermain air terlalu ke tengah lalu terseret rip current, petugas yang mengetahui langsung berenang mengejar dan berhasil membawa korban ke pinggir pantai," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, Senin 15 April 2024.

Advertising
Advertising

Korban lantas dievakuasi ke posko Satlinmas setempat untuk diberikan pertolongan. "Setelah kondisinya membaik, korban kembali bergabung dengan rombongannya," kata dia.

Waspada potensi rip current

Surisdiyanto kembali mengingatkan, agar wisatawan yang masih berlibur dan menghabiskan waktu bermain di pantai selatan terutama di Gunungkidul tetap waspada pada potensi rip current di wilayah itu.

"Sebab hampir semua pantai di Gunungkidul memiliki (rip current) itu. Hanya bedanya kalau di (pantai) Gunungkidul (titik lokasi rip current) cenderung tetap, tidak seperti (pantai) di Bantul yang bisa bergeser (titik lokasinya)," ujar dia.

Perbedaan karakteristik rip current di pantai-pantai Gunungkidul disebabkan lebih pada karakteristik pantainya yang berbatu karang. Berbeda dengan pantai di Bantul maupun Kulon Progo Yogyakarta.

Karakteristik ini membuat arus balik di pantai Gunungkidul lebih banyak terkonsentrasi pada jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah. "Untuk Pantai Drini dan sekitarnya lokasi rip current banyak berada di jalur lintasan kapal," kata dia.

Korban tewas di Pantai Glagah

Sebelumnya, di penghujung ramadhan 31 Maret 2024 lalu, seorang pelajar berusia 15 tahun asal Kulon Progo tewas setelah hilang terseret ombak ketika menyambangi Pantai Glagah Kulon Progo bersama dua rekannya.

Korban saat itu bersama rombongannya mencoba menyeberangi muara Pantai Glagah hingga tiba tiba ombak besar datang menghempas mereka. Dua rekan korban yang ikut terseret saat itu berhasil diselamatkan petugas sementara korban menghilang ke tengah laut hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono menuturkan, selama tiga hari ke depan, 16-18 April 2024 gelombang di perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta masih dalam kategori sedang atau zona kuning. "Ketinggian gelombang rata rata berkisar 2,5 hingga 4 meter," kata dia.

Pilihan editor: 25 Pantai di Yogyakarta yang Terkenal Eksotis dan Keren, Cocok untuk Liburan

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

6 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

9 jam lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

1 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar

Baca Selengkapnya

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

1 hari lalu

Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

2 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya