Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Jumat, 29 Maret 2024 09:21 WIB

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama ini terkenal dengan sejumlah destinasi di ketinggian. Destinasi itu tersebar di sisi utara seperti lereng Gunung Merapi sampai di sisi timur seperti Tebing Breksi hingga Candi Ratu Boko.

Namun, sejumlah jalur di daerah Sleman terbilang rawan. Karena itu, Dinas Perhubungan Sleman mengimbau pemudik dan wisatawan cermat memilih jalur yang aman dilalui, tak semata mengandalkan aplikasi peta elektronik Google Maps.

"Jalur yang cukup rawan bagi mereka (pemudik) yang mungkin baru pertama ke Yogyakarta seperti jalur-jalur area (kecamatan) Prambanan bagian atas," kata Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Pramana pada Kamis, 28 Maret 2024.

Di Kecamatan Prambanan tak hanya ada objek wisata Candi Prambanan, tapi ada juga Tebing Breksi, Candi Ratu Boko, Candi Barong, Candi Ijo, Candi Banyunibo, Obelix Hills, dan lainnya. Sebagian destinasi di Prambanan itu berada di ketinggian perbukitan dengan rute menanjak sehingga perlu perhatian ekstra.

Arip mencontohkan, saat wisatawan hendak menuju destinasi Tebing Breksi yang ada di selatan Candi Prambanan, jalurnya rawan karena memiliki kemiringan jalan yang cukup ekstrem.

Advertising
Advertising

"Kemiringan jalur utama menuju Tebing Breksi itu hampir 30 derajat, sedangkan kendaraan itu rata-rata didesain untuk menghadapi kemiringan 25 derajat," kata dia.

Sebagai antisipasi, kata Arip, Dinas Perhubungan Sleman pun memasang rambu peringatan di sepanjang jalur Tebing Breksi agar pengguna jalan menggunakan gigi rendah saat menanjak.

Lereng Gunung Merapi

Tak hanya di wilayah Prambanan. Di jalur sekitar lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman juga perlu jadi perhatian. Dinas Perhubungan Sleman mencontohkan salah satu ruas jalan menuju Jembatan Kali Boyong di lereng Gunung Merapi yang rawan dilalui sehingga diusulkan dihapus dari Google Maps. Jembatan itu di peta elektronik tertulis sebagai Perak Bridge yang persisnya berada di Padukuhan Kemiri, Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

"Kami usulkan jembatan itu dihapus dari Google Maps karena pernah ada bus masuk jalur yang sebenarnya hanya bisa dilalui kendaraan kecil," kata Arip.

Dinas Perhubungan Sleman juga telah memasang rambu larangan dan portal agar kendaraan besar tidak melintas di jalur tersebut.

Wakil Kepala Satuan Lalu Lantas Polresta Sleman Ajun Komisaris Polisi Arfita Dewi menuturkan di Kabupaten Sleman Yogyakarta ada sejumlah jalur rawan kecelakaan, sperti Jalan Kaliurang terutama kilometer 4 sampai 17, ring road atau Jalan Siliwangi, serta Jalan Yogya-Solo di jalur utama antara Kecamatan Prambanan-Kalasan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

22 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

2 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

12 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

12 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya