Berapa Uang yang Terkumpul dari Tradisi Lempar Koin di Air Mancur Trevi Kota Roma?

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Selasa, 26 Maret 2024 15:00 WIB

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gemerlapnya Kota Roma, Italia, Air Mancur Trevi berdiri megah menjadi saksi bisu dari harapan dan impian ribuan pengunjung yang berduyun-duyun ke sana setiap hari. Dalam ritual kuno yang telah berlangsung selama berabad-abad, mereka melemparkan koin ke dalam air mancur dengan harapan akan cinta sejati, kesehatan, atau sekadar kembali ke yang legendaris ini.

Namun, koin-koin tersebut tidak hanya menyimpan harapan individu, tetapi juga menjadi sumber kebaikan bagi mereka yang membutuhkan. Setiap tahun, badan amal Katolik sedunia divisi Roma, Caritas, mengumpulkan koin-koin tersebut. Dana yang terkumpul digunakan untuk mendanai bank makanan, dapur umum, dan proyek kesejahteraan. Pada 2022 saja, mereka berhasil mengumpulkan 1,52 juta dolar AS atau sekitar Rp24 miliar dan jumlahnya diperkirakan akan lebih banyak lagi pada 2023.

Asal-usul tradisi lempar koin

Tradisi melempar koin ini memiliki asal-usul yang menarik. Menurut legenda, jika seseorang melemparkan koin dengan tangan kanan melalui bahu kiri ke dalam air mancur, mereka akan kembali ke Roma. Seiring waktu, orang-orang dengan bersemangat menambahkan keinginan pribadi mereka dalam lemparan koin tersebut, menciptakan tradisi yang terus berlanjut hingga hari ini.

Proses pengumpulan koin juga menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung. Para pekerja dari utilitas regional ACEA berdiri di tepi air mancur, menyeimbangkan diri mereka dengan sapu panjang dan selang isap untuk mengambil koin-koin yang terlempar di antara harapan dan impian. Koin-koin tersebut kemudian dikeringkan, disortir, dan dihitung dengan cermat sebelum disalurkan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Simbol Kota Roma

Selama berabad-abad, Trevi Fountain telah menjadi simbol Roma yang tak terpisahkan. Selesai dibangun pada tahun 1762, air mancur ini menutupi satu sisi Palazzo Poli dengan patung Triton yang memandu kereta cangkang Dewa Oceanus, menampilkan tema penjinakan air yang mengagumkan.

Advertising
Advertising

Meskipun larangan mengarungi perairannya dan peringatan untuk tidak mencuri koin, Air Mancur Trevi terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia. Di sinilah harapan dan kebaikan bergabung, menciptakan sebuah cerita yang tak terlupakan di jantung Kota Abadi.

Dengan setiap lemparan koin, dengan setiap kunjungan ke Air Mancur Trevi, Roma terus memperkuat ikatan yang mendalam antara sejarah, tradisi, dan kemanusiaan.

PUTRI ANI | REUTERS | NDTV

Pilihan Editor: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

6 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

10 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

11 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

14 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

14 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

19 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

20 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

22 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

22 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

26 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya