Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 21 Maret 2024 13:00 WIB

Masjid Jumeirah Dubai (TEMPO/Mila Novita)

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara banyak bangunan ikonik di Dubai, Uni Emirat Arab, ada Masjid Jumeirah yang menjadi salah satu lanskap favorit turis di kota. Masjid ini diresmikan pada 1979 oleh Syeikh Rashid bin Saeed Al Maktoum, pemimpin Dubai terdahulu dan ayah dari pemimpin Dubai saat ini, Syeikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Dengan fiosofi "Open doors. Open Minds", masjid yang bisa menampung 1.500 jemaah ini menerima kunjungan turis setiap hari, kecuai Jumat.

Rabu, 20 Maret 2024, Ahmed Al Jafflah, Protocol Manager & Senior Presenter dari Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Centre for Cutural Understanding, lembaga pemerintah yang mengelola masjid ini, membawa lebih dari 30 turis asing menjelajahi masjid. Mereka tidak hanya diajak melihat keindahan arsitekturnya, tetapi juga mengenal Islam yang merupakan agama resmi di negara ini.

Ahmed memulainya dengan memperkenalkan masjid. Menurut dia, nama masjid "Jumeirah" berasa dari kata "jumr", istilah yang digunakan di desa nelayan untuk menggambarkan api. "Ketika nelayan datang di malam hari, mereka akan melihat api di rumahnya, yang terbuat dari kayu. Jadi 'jumr' adalah api atau cahaya," kata dia.

Kubah Masjid Jumeirah Dubai yang dihiasi dengan seni dekorasi 25 warna. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Fatimiyah (TEMPO/Mila Novita)

Arsitektur gaya Fatimiyah

Ahmad menjelaskan bahwa masjid ini dibangun dengan gaya Fatimiyah, seperti Masjid Al-Azhar dan kebanyakan masjid lain di Kairo, Mesir. "Kamu bisa melihat banyak sekali warna, lebih dari 25 warna, tidak ada bentuk manusia atau malaikat di sekitarmu. Namun, banyak hal indah yang bisa dilihat, dari kolomnya, lengkungannya, semua itu gaya Fatimid (Fatimiyah)," kata Ahmed.

Advertising
Advertising

Gaya arsitektur ini berkembang pada tahun 900-an, pada masa Disnasti Fatimiyah di Afrika Utara dan Timur Tengah. Dengan eksterior didominasi warna krem, masjid ini terlihat menonjol di antara bangunan-bangunan berbentuk kotak di sekitarnya.

Masjid ini memiliki satu kubah besar dan beberapa kubah kecil dengan hiasan dinding yang mempesona. Kubah ini, kata Ahmed, bukan sekadar hiasan. Ini juga berfungsi untuk memantulkan suara imam saat salat sehingga para jemaah bisa mendengar bacaannya. Dinding di depan mihrab juga melengkung dengan fungsi yang sama.

Di dalam masjid terdapat beberapa pilar yang menopang bangunan. Interiornya dihiasi dengan seni dekorasi plesteran dengan warna-warni pastel yang cantik, ditambah dengan sebuah lampu gantung besar di bawah kubah.

Selain itu, terdapat menara kembar tinggi yang membingkai kubahnya. Menara ini dulu berfungsi untuk mengumandangkan azan. "Tapi sekarang sudah tidak digunakan karena ada speaker," kata Ahmed.

Kubah Masjid Jumeirah Dubai yang dihiasi dengan seni dekorasi 25 warna. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Fatimiyah (TEMPO/Mila Novita)

Hal yang menarik perhatian banyak turis adalah tata cara ibadah umat Islam. Ahmed menjelaskan bahwa saat beribadah di masjid, jemaah laki-laki dan perempuan dipisah. Perempuan memiliki ruang ibadah sendiri yang berada di bagian samping masjid, terhubung dengan sebuah pintu besar. Ruang ibadah perempuan ini dilengkapi dengan tempat wudu serta mainan anak.

"Ibu-ibu kadang datang dengan anak-anak, karena di rumah tidak ada yang menjaga, jadi mereka bisa salat dan anak-anak bermain. Ruangan ini tidak punya mihrab tetapi terkoneksi," kata dia.

Ahmed menjawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan sederhana dari turis, seperti mengapa imam selalu laki-laki atau kenapa perempuan salat di tempat terpisah. Tapi pertanyaan rupanya tak habis sampai tur usai. Peserta tur ada yang rela menunggu sampai selesai untuk bertanya lebih jauh.

Memperkenalkan Islam

Tur ini bukan hanya untuk mengajak turis melihat keindahan dan sejarah masjid, tetapi memperkenalkan Islam kepada orang asing, baik tentang ibadah atau hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan seorang muslim. Dia juga memperkenalkan lima rukun Islam mulai dari membaca kalimat syahadat sampai dengan berhaji.

Di luar dugaan, banyak orang asing yang tertarik bertanya dan ingin mempelajari lebih jauh tentang Islam setelah mengikuti tur ini. "Orang-orang ini mengajukan banyak pertanyaan dan sebagian dari orang-orang ini masuk Islam," kata dia.

Tur Masjid Jumeirah Dubai yang berlangsung lebih dari satu jam ini dibuka dua kali dalam sehari, pagi hari pukul 10.00 dan 14.00 waktu setempat. Untuk mengikuti tur ini, wisatawan harus membayar 40 dirham atau sekitar 170 ribu per orang. Itu sudah termasuk minuman ringan dan snack sebelum memulai tur.

Pilihan Editor: Inilah Bandara Paling Mewah di Dunia, Ada Hotel Bintang Lima dan Bioskop di Dalamnya

Berita terkait

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

11 jam lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

2 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

2 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

5 hari lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

5 hari lalu

Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

6 hari lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

7 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

7 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata Gratis di Dubai, dari Kawasan Bersejarah hingga Danau di Tengah Gurun

7 hari lalu

6 Tempat Wisata Gratis di Dubai, dari Kawasan Bersejarah hingga Danau di Tengah Gurun

Dubai memiliki banyak pilihan untuk backpacker atau wisatawan dengan budget terbatas. Bahkan, banyak spot turis yang bisa dinikmati secara gratis.

Baca Selengkapnya