Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

Kamis, 21 Maret 2024 09:25 WIB

Banjir di Kabupaten Demak meluas merendam komplek Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata religi di wilayah Kabupaten Demak, termasuk komplek makam Sultan Demak Bintoro Raden Fatah, Sunan Kalijaga di Kadilangu, alun-alun, dan pelataran Masjid Agung Demak, terkena dampak banjir.

Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Abdullah Syifa, menyatakan bahwa genangan air dari Sungai Kalijajar yang meluap mengganggu kegiatan ziarah masyarakat. Namun, dengan bantuan tiga mesin sedot air, genangan air di komplek Masjid Agung Demak dan makam Raden Patah berhasil diatasi, memungkinkan warga untuk melanjutkan aktivitas ibadah dan ziarah.

Dikutip dari jateng.nu.or.id, Kiai Syifa menegaskan bahwa kegiatan rutin seperti pesantren lansia, tadarus, ngaji kitab kuning, dan lainnya tetap berjalan sesuai rencana selama bulan Ramadan. Selain itu, warga dari luar daerah juga menghubungi kantor Takmir untuk mengetahui kondisi masjid dan makam Raden Patah setelah banjir melanda Demak beberapa waktu lalu. Lantas, Bagaimana dengan profil Masjid Demak?

Profil Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak, sebuah bangunan kuno, didirikan oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dengan bantuan para Walisongo pada abad ke-15 Masehi. Sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berada di alun-alun dan pusat keramaian Demak, sehingga mudah ditemukan.

Advertising
Advertising

Dikisahkan bahwa masjid ini merupakan tempat berkumpulnya para Walisongo yang menyebarkan Islam di Jawa, yang menjadi dasar Demak disebut sebagai kota wali. Raden Patah dan para Walisongo membentuk masjid ini dengan menggambarkan bulus sebagai candra sengkala yang berarti Sirno Ilang kerthaning bumi.

Filosofisnya, bulus mewakili tahun pembangunan Masjid Agung Demak pada 1401 Saka, dengan kepala bulus melambangkan angka 1, empat kaki bulus melambangkan angka 4, badan bulus melambangkan angka 0, dan ekor bulus melambangkan angka 1. Bulus menjadi simbol masjid ini, terbukti dari ornamen bergambar bulus di dinding masjid.

Secara arsitektural, Masjid Agung Demak mencerminkan arsitektur tradisional Indonesia yang khas dan penuh makna. Meskipun sederhana, tetapi terasa megah, anggun, indah, dan penuh karisma. Atapnya berbentuk limas tiga lapis, mewakili akidah Islam: Iman, Islam, dan Ihsan. Empat tiang utama di dalam masjid, yang disebut Saka Tatal/Saka Guru, dibuat oleh Walisongo masing-masing oleh Sunan Bonang di barat laut, Sunan Gunung Jati di barat daya, Sunan Apel di tenggara, dan Sunan Kalijaga di timur laut.

Kini, Masjid Agung Demak, yang telah berusia 542 tahun, kokoh berdiri di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kepala bulus melambangkan angka 1, empat kaki bulus melambangkan angka 4, badan bulus yang bulat melambangkan angka 0, dan ekor bulus melambangkan angka 1, secara filosofis mewakili tahun pendirian masjid. Ornamen bulus juga terdapat di dinding masjid.

Tujuan pendirian Masjid Agung Demak oleh Raden Patah adalah agar seluruh penduduk Jawa dapat memeluk agama Islam. Desain bangunan masjid ini kental dengan ornamen budaya Jawa, dengan interiornya menggunakan material kayu yang dihiasi ukiran kayu yang artistik. Di sekitar masjid ini terdapat museum yang menyimpan sejarah Masjid Demak, serta beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | ASMA AMIRAH

Pilihan Editor: Banjir Meluas Merendam Makam Kesultanan Demak

Berita terkait

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

35 menit lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

11 jam lalu

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

Penetapan status bandara tidak berdampak pada layanan penerbangan haji melalui Bandara Adi Soemarmo.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

4 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

4 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

5 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

5 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

6 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya