Banjir Semarang, Destinasi Wisata Kota Lama Semarang Turut Terendam

Senin, 18 Maret 2024 11:11 WIB

Warga mengayuh sepeda dan becak untuk menembus banjir yang merendam di ruas jalan GPIB Immanuel (Gereja Bleduk) kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Sejumlah ruas jalan di wisata cagar budaya nasional yang memiliki julukan 'Little Netherland' yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada abad ke-18 tersebut terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-70 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Selasa malam. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Semarang kembali membuat beberapa titik kota terendam. Banjir diakibatkan curah hujan yang tidak terkendali. Hujan turun dengan intensitas sedang ke tinggi selama beberapa hari.

Lokasi yang selalu menjadi langganan banjir Kota Semarang adalah jalur pantai utara atau Pantura Jalan Kaligawe. Lokasi tersebut selalu banjir ketika hujan curah tinggi dan air laut pasang. Selain itu, wilayah Kota lama Semarang juga ikut terendam banjir dengan ketinggian sepahaa orang dewasa.

Pada 2021, Kota Lama Semarang juga sempat mengalami kejadian serupa. Kawasan wisata sejarah tersebut tergenang air setinggi 30 sentimeter hingga 1 meter. Akibatnya, kendaraan bermotor tidak dapat melewati kawasan cagar budaya tersebut. Bagi pengendara yang nekat melewatinya akan terjebak dan akhirnya harus menuntun kendaraan mereka.


Profil Kota Lama Semarang

Kota Lama merupakan salah satu cagar budaya dari Kota Semarang. Dilansir dari bpad.jogjaprov.go.id, Kota Lama Semarang merupakan bagian dari sejarah terbentuknya ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Kota Lama Semarang seringkali disebut sebagai Outstadt atau Little Netherland dimana saat zaman penjajahan, kota ini dijadikan sebagai pusat pemerintahannya. Bangunan-bangunannya pun mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an.

Awalnya, kawasan kota lama tersebut hanya dibangun gedung perkantoran dan gudang. Banyaknya jumlah orang Belanda sebetulnya lebih sedikit dibandingkan dengan orang tionghoa. Namun, saat itu orang Belanda tetap menjadi penguasa segala akses pemerintahan dan perdagangan. Kemudian, para Belanda tersebut mulai membangun pemukiman elit di kawasan kota lama dengan berpusat di Gereja Blenduk.

Salah satu gedung perkantoran yang dimaksud adalah gedung perusahaan Kereta Api Hindia Belanda atau NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) yang saat ini dikenal sebagai bangunan Lawang Sewu.

Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda saat itu digunakan untuk melakukan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan antara Semarang – Surakarta – Jogjakarta dan Ambarawa. Perusahaan dan jalur kereta api tersebut merupakan awal mula perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.

Sampai pada akhirnya muncul jalur kereta api Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah yang dinamakan Trans Kereta Api Semarang – Tanggung yang dibuat pada tahun 1867. Adanya Trans Kereta Api Semarang – Tanggung merupakan jalur kereta pertama yang berhasil dibangun di Indonesia.

Pengorbanan yang dilalui masyarakat untuk membangun jalur kereta api tersebut adalah kerja rodi dimana para pekerja dipaksa bekerja tanpa upah. Dengan pengorbanan mereka juga, Indonesia saat ini menikmati akses yang mudah dengan transportasi kereta api.

ADINDA ALYA IZDIHAR | JAMAL ABDUN NASHR | IRSYAN HASYIM

Sumber: Sederet Destinasi Wisata Ikonik di Kota Tua Semarang

Berita terkait

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

9 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

9 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

11 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

14 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

22 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

23 hari lalu

126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Ahmad Yani terjadi pada 6 April 2024 yaitu sebanyak 10.193 penumpang.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

24 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

24 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

25 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

25 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya