Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Jumat, 8 Maret 2024 08:50 WIB

Sebuah tanah lapang tempat terjadinya perkosaan terhadap turis asal Inggris yang sedang berlibur ke Goa, India. Sumber: CNN.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India menjadi perhatian dunia. Kejadian itu menambah daftar perkosaan kepada turis perempuan di India. Tindak kriminal yang berulang tersebut disinyalir bisa mencoreng pariwisata India. Seperti diketahui para pelancong biasanya akan memperhatikan tingkat keamanan suatu negara saat akan berkunjung. Jika tingkat keamanannya buruk, bukan tidak mungkin, negara itu akan dihindari dan keluar dari daftar rekomendasi destinasi wisata yang aman untuk perempuan.

Dikutip dari Aljazeera, hasil survei terbaru dari Thomson Reuters Foundation menunjukkan bahwa India, merupakan negara paling berbahaya bagi perempuan di dunia. Survei ini melibatkan hampir 550 ahli isu-isu perempuan yang membuat peringkat berdasarkan sejumlah isu utama, seperti akses terhadap layanan kesehatan, pelecehan seksual, dan diskriminasi.

Laporan survei ini juga mengidentifikasi lima dari 193 negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai yang paling berbahaya bagi perempuan. Faktor-faktor yang dievaluasi termasuk layanan kesehatan, sumber daya ekonomi, praktik tradisional, pelecehan seksual dan non-seksual, serta perdagangan manusia.

Selain India, Amerika Serikat (AS) juga masuk dalam deretan negara berbahaya bagi perempuan. Hasil survei ini menunjukkan bahwa AS juga memiliki tantangan serius terkait kekerasan seksual dan non-seksual. Survei ini dilakukan setelah gerakan #MeToo yang mengungkapkan prevalensi pelecehan dan pelecehan seksual di ruang kerja di seluruh dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 negara yang paling berbahaya bagi perempuan:

Advertising
Advertising

1. India

India mendominasi dalam tiga aspek kritis yaitu risiko kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan, praktik budaya dan tradisional, serta perdagangan manusia, termasuk kerja paksa, perbudakan seks, dan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.

Selain itu, tingkat kekerasan terhadap perempuan di India pun masih tinggi, menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai keamanan dan perlindungan yang memadai bagi perempuan di negara ini.

2.Amerika dan Alaska

Dilansir dari Anadolu Agency, Di Amerika Serikat, Statista mencatat 99.856 kasus pemerkosaan pada tahun 2017, dengan tingkat nasional sebesar 30,7 kasus per 100.000 orang.

Negara bagian Alaska menduduki peringkat tertinggi dengan 116,7 kasus per 100.000 penduduk. Organisasi anti kekerasan seksual, RAINN, menyimpulkan bahwa kasus kekerasan seksual terjadi setiap 98 detik di AS, memengaruhi berbagai kelompok seperti tahanan, personel militer, anak-anak, dan warga sipil.

Di Uni Eropa, menurut Eurostat pada tahun 2015, polisi mencatat 215.000 kejahatan seksual, dengan 80.000 kasus di antaranya adalah pemerkosaan. Swedia memimpin dalam jumlah pelanggaran kekerasan seksual, diikuti oleh Skotlandia, Irlandia Utara, Inggris, Wales, dan Belgia.

3. Afghanistan

Afghanistan menempati peringkat kedua sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan, bahkan setelah hampir 17 tahun penggulingan Taliban. Negara ini memiliki tiga masalah utama yaitu kekerasan non-seksual, akses terhadap layanan kesehatan, dan akses terhadap sumber daya ekonomi.

4. Syria

Negara ini menempati peringkat ketiga sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan. Ini terutama terlihat dalam akses terhadap layanan kesehatan yang terbatas dan tingginya tingkat kekerasan non-seksual, termasuk kekerasan konflik dan dalam rumah tangga.

5. Somalia

Negara ini menduduki peringkat keempat setelah terperosok dalam konflik sejak 1991. Negara ini berbahaya bagi perempuan, terutama dalam akses terhadap layanan kesehatan dan risiko dari praktik budaya dan tradisional yang dianggap berbahaya. Selain itu, Somalia disebut sebagai negara terburuk kelima dalam hal perempuan untuk memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi.

Pilihan Editor: Apakah Kekerasan Seksual Sudah Jadi Hal Normal di India?

Berita terkait

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

37 menit lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

57 menit lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

2 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

4 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya