Insiden Pintu Pesawat Jebol, 3 Penumpang Alaska Airlines Tuntut Ganti Rugi Rp15,7 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 5 Maret 2024 12:00 WIB

Masker oksigen penumpang digantung di atap di samping jendela yang hilang dan sebagian dinding samping Alaska Airlines Penerbangan 1282, yang menuju Ontario, California dan mengalami depresurisasi segera setelah berangkat, di Portland, Oregon, AS, 5 Januari 2024. Kyle Rinker melalui X/melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga penumpang Alaska Airlines Penerbangan 1282 yang pintunya jebol saat terbang menggugat maskapai tersebut dan Boeing sebesar $1 miliar atau sekitar Rp15,7 triliun. Tiga penggugat, Kyle Rinker, Amanda Strickland, dan Kevin Kwo, mengklaim bahwa insiden 5 Januari 2024 tersebut disebabkan oleh kelalaian. Akibatnya, pintu penutup pesawat meledak di tengah penerbangan dan pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Dilansir dari CBS News, dalam gugatan disebutkan bahwa ketiga penumpang tersebut diduga menderita cedera mental, emosional, dan psikologis yang parah, termasuk stres pasca-trauma, dan cedera fisik. Kondisi itu disebut merupakan akibat langsung dari insiden pesawat Boeing itu.

Gugatan tersebut juga memasukkan bahwa perubahan tekanan tiba-tiba di dalam kabin menyebabkan telinga beberapa penumpang berdarah.

Jonathan W. Johnson, firma hukum di Atlanta yang mengajukan pengaduan atas nama para penumpang, menulis bahwa mereka meminta pertanggungjawaban Boeing atas kelalaiannya yang telah menyebabkan kepanikan, ketakutan, dan stres pasca-trauma.

Gugatan tersebut juga menuntut ganti rugi dari Boeing atas insiden yang seharusnya dapat dicegah. Cacat produksi Boeing itu mengancam nyawa penumpang di semua pesawat Boeing 737 Max 9. Dalam rilis juga dituliskan bahwa semua Boeing 737 Jet Max 9 dilarang terbang oleh FAA setelah penerbangan tersebut.

Advertising
Advertising

Armada 737-9 milik Alaska Airlines kembali mengudara pada akhir Januari setelah diperiksa keamanannya dan FAA mengizinkan untuk digunakan.

Insiden Alaska Airlines terjadi dalam penerbangan dari Portland, Oregon ke Ontario, California, pada ketinggian 16.000 kaki dan menyebabkan lubang menganga di sisi pesawat. Setelah 40 menit terbang, pesawat pun mendarat darurat. Seluruh 171 penumpang dan enam awak pesawat kembali ke bandara dengan selamat, meskipun beberapa penumpang mengalami cedera yang memerlukan perhatian medis.

Sekitar seminggu setelah pendaratan darurat, Alaska Airlines menawarkan kompensasi sebesar Rp23 juta kepada para penumpang. Dalam pernyataan persnya, maskapai tersebut mengatakan telah memberikan pengembalian dana penuh kepada setiap penumpang. Maskapai ini juga menawarkan akses terhadap sumber daya kesehatan mental dan sesi konseling.

PEOPLE | CBS NEWS

Pilihan Editor: Kenapa Tidak Disarankan Pakai Celana Pendek saat Naik Pesawat?

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

19 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

21 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

3 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

5 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

5 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

6 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya