Sri Lanka Hapus Perpanjagan Visa Gratis untuk Turis Rusia dan Ukraina gegara Pesta

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 4 Maret 2024 16:14 WIB

Pejabat bandara internasional Bandaranaike mengenakan masker saat mereka mengarahkan wisatawan setelah mereka melewati pemindai suhu guna antisipasi atas penyebaran virus Corona di bandara internasional Bandaranaike di Katunayake, Sri Lanka, 24 Januari 2020. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua tahun, Sri Lanka mengakhiri perpanjangan visa jangka panjang gratis bagi warga Rusia dan Ukraina yang berkunjung ke negara tersebut. Menurut laporan Reuters, hal ini merupakan imbas kemarahan warga setempat atas pesta yang dibuat di Lounge Sarayka, sebuah klub malam yang dikelola orang Rusia di Pulau Unawatuna.

Pesta tersebut bertajuk White Party. Sebuah poster tentang acara tersebut yang beredar luas di media sosial bertuliskan "Face Control: White", yang dimaknai bahwa orang non-kulit putih akan ditolak masuk.

Pesta tersebut akhirnya dibatalkan. Tak lama setelah pesta dibatalkan, Otoritas Pengembangan Pariwisata Sri Lanka mengumumkan bahwa mereka akan menghapuskan perpanjangan visa jangka panjang gratis bagi wisatawan Rusia dan Ukraina mulai 23 Februari. Ada masa tenggang 14 hari yang memungkinkan wisatawan tanpa visa baru untuk tinggal hingga 7 Maret.

Menteri Keamanan Publik Tiran Alles mengatakan kepada Reuters bahwa setiap orang yang terkena dampak dan ingin tetap tinggal di Sri Lanka harus membayar sekitar $50 atau sekitar Rp787 ribu untuk visa 30 hari.

“Siapapun yang ingin tinggal di sini bisa mengajukan visa baru,” kata Alles. “Mereka dapat segera memperbarui visanya dan tetap di sini.”

Advertising
Advertising

Seorang pengguna yang mengaku sebagai salah satu penyelenggara pesta meminta maaf melalui Instagram Jumat, 1 Maret 2024. "Tidak ada niat jahat atau rasisme dalam hal ini. Kami ingin bertemu ekspatriat yang sudah lama tinggal di sini dan mencintai Sri Lanka,” kata pengguna tersebut, seraya menambahkan bahwa dia dan keluarganya harus meninggalkan pulau itu karena ancaman.

Tanggapan Rusia

Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebagai tanggapan atas insiden klub malam tersebut, Kedutaan Besar Rusia di Kolombo mengatakan bahwa pemerintah Rusia mengutuk keras segala bentuk diskriminasi rasial dan nasionalisme dan meminta warganya untuk mengikuti hukum dan adat istiadat setempat.

Banyak negara memberlakukan pembatasan terhadap warga negara Rusia setelah invasi ke Ukraina dua tahun lalu. Akhirnya wisatawan Rusia banyak memilih berlibur ke Sri Lanka. Sekitar 300 hingga 400 orang diperkirakan tetap tinggal di sana sejak saat itu, kata Priantha Fernando, ketua badan pariwisata pulau itu, kepada Reuters.
Menurut statistik resmi, hampir 200.000 orang Rusia dan sekitar 5.000 orang Ukraina mengunjungi pulau itu pada 2023.

Kunjungan turis Rusia dan Ukraina ini berdampak positif bagi perekonomian Sri Lanka yang mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Negara tersebut menyatakan kebangkrutan pada 2022 karena meningkatnya utang luar negeri.

SKY NEWS | BUSINESS INSIDER

Pilihan Editor: 6 Destinasi yang Menjadi Daya Tarik Sri Lanka

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

2 hari lalu

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

Salah satu produk unggulan yang disukai oleh para pengguna Traveloka adalah fitur perlindungan Visa Traveloka.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

4 hari lalu

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

GCC akan memperkenalkan visa terpadu, mirip Schengen, untuk enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya