Rangkaian Galungan Simbol Kemenangan Dhrama Melawan Adharma, Menuju Hari Raya Kuningan

Kamis, 29 Februari 2024 12:02 WIB

Umat Hindu bersembahyang bersama saat Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Bali, Sabtu 12 Agustus 2023. Umat Hindu melakukan persembahyangan di berbagai pura di Pulau Bali untuk merayakan Hari Raya Kuningan sebagai rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Suci Galungan adalah hari yang disakralkan dan memiliki makna mendalam bagi umat Hindu. Tahun ini, Galungan jatuh pada Rabu, 28 Februari 2024, dan rangkaian perayaannya akan berakhir pada Hari Raya Kuningan Sabtu, 9 Maret 2024.

Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari atau setiap enam bulan sekali, yaitu pada Budha (Rabu) Kliwon Dungulan. Sedangkan Hari Raya Kuningan jatuh pada sepuluh hari setelah Galungan, yaitu Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Kuningan dalam kalender Bali.

Menurut Lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) pada 882 Masehi atau tahun Saka 804, umat Hindu merayakannya sebagai simbol kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan).

Makna Hari Suci Galungan

Hari Raya Galungan bermula dari kisah seorang raja yang memerintah jagat Bali bernama Mayadenawa. Mayadenawa adalah seorang raja yang lalim dan kejam, buta dengan kesaktianya yang tidak terkalahkan dan menganggap dirinya adalah dewa yang harus disembah oleh rakyatnya.

Advertising
Advertising

Akibat kesewenangannya, rakyat lalu memohon bantuan kepada Bhatara Indra. Bhatara Indra dan pasukannya pun turun ke dunia untuk menyerang dan membunuh Mayadenawa. Namun akibat kesaktiannya, Mayadenawa mampu berkali-kali berkelit, sampai akhirnya berhasil dikalahkan oleh Bhatara Indra. Kemenangan inilah yang kemudian disimbolkan sebagai kemenangan kebaikan melawan kejahatan, yang diperingati sebagai Hari Raya Galungan.

Keyakinan tersebut kemudian diwariskan dari generasi-ke generasi, makna yang terkandung di dalamnya pun selalu menjadi pengingat mengenai bagaimana manusia mengendalikan diri secara rohani dan menjalankan kehidupan di jalan dharma (kebaikan).

“Momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dimanfaatkan masyarakat, khususnya umat Hindu, untuk senantiasa selalu meningkatkan sradha bahkti pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan), “ ujar Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Bali sebagaimana dilansir dari Antara pada Senin, 26 Februari 2024.

Ia mengatakan kemenangan dharma melawan adharma pada masa kini harus diterjemahkan sebagai upaya dan tekad untuk terus berkarya meningkatkan kualitas kehidupan yang seimbang antara meterial dan spiritual.

“Jadikanlah spirit Hari Suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira (introspeksi diri) dalam menyikapi tantangan saat ini, dan jadi momentum untuk meningkatkan sradha dan bhakti, serta menjadi momentum kebangkitan dan kemenangan, serta mulia dalam perbedaan,” kata Jaya Negara.

Rangkaian Hari Raya Galungan

Sebelum perayaan puncak, terdapat serangkaian kegiatan terkait Hari Suci Galungan. Diawali dengan Hari Raya Tumpek Ngatag yang jatuh pada Sabtu Keliwon Wuku Wariga untuk memuja Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Sangkara, upacara dilakukan sebagai ungkapan puji syukur atas berkat penghidupan berupa tumbuh-umbuhan.

Rangkaian selanjutnya adalah hari Sugihan Jawa, yang jatuh pada Kamis Wage Wuku Sungsang yang merupakan upacara pembersihan atau penyucian Bhuana Agung (Alam Semesta), kemudian pada hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang adalah hari Sugihan Bali yaitu upacara pembersihan dan penyucian Bhuana Alit (Alam Manusia).

Rangkaian berikutnya dilanjutkan dengan acara penyekeban pada Minggu Paing Wuku Dungulan yang bermakna pengendalian diri karena turunnya Sang Buta Tiga Galungan (Bhuta Amangkurat, Dungulan, dan Bhuta Galungan) yang dipercaya akan menggoda manusia.

Dua hari sebelum Galungan disebut sebagai Penyajan Galungan yang jatuh pada hari Senin Pon Wuku Dungulan, pada hari ini umat Hindu disibukan dengan persiapan sarana upakara (sesajen) dengan membuat jajan. Setelahnya, sehari sebelum Galungan, umat Hindu menggelar tradisi penampahan (penyembelihan). Tradisi ini dilakukan dengan menyembelih babi yang mengandung makna simbolis, yaitu membunuh semua nafsu kebinatangan dalam diri manusia.

Semaraknya perayaan Galungan juga terlihat dari barisan penjor yang berdiri didepan pintu masuk rumah umat Hindu di Bali. Penancapan penjor ini bermakna kemenangan dan kemakmuran, dimana pada penjor tersebut digantungkan segala hasil panen yang telah diperoleh dari alam.

Sementara itu sehari setelah Hari Suci Galungan merupakan Umanis Galungan dimana umat Hindu biasanya melakukan persembahyangan dan mengunjungi sanak saudara.

Pilihan Editor: Umat Hindu di Yogyakarta dan Jawa Tengah Rayakan Galungan di Candi Prambanan

Berita terkait

Bali Selatan Jadi Kawasan Sentral Pariwisata Pulau Dewata, Membuatnya Overtourism?

3 hari lalu

Bali Selatan Jadi Kawasan Sentral Pariwisata Pulau Dewata, Membuatnya Overtourism?

Limpahan turis di Bali Selatan antara lain di Denpasar, Gianyar, Badung tak imbang dengan yang terjadi di Bali Utara. Ini membuat overtourism?

Baca Selengkapnya

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

4 hari lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

8 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

11 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

17 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

18 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Usai Bongkar Perselingkuhan Suami, Anandira Puspita Ajukan Praperadilan

23 hari lalu

Jadi Tersangka Usai Bongkar Perselingkuhan Suami, Anandira Puspita Ajukan Praperadilan

Istri Letnan Satu TNI Malik Hanro Agam, Anandira Puspita, menjadi tersangka usai membongkar dugaan perselingkuhan suaminya

Baca Selengkapnya

Dugaan Perselingkuhan Lettu Agam Berujung Kasus UU ITE, Ibu Anandira Puspita Ungkap Alasan Tak Penuhi Panggilan Polisi

23 hari lalu

Dugaan Perselingkuhan Lettu Agam Berujung Kasus UU ITE, Ibu Anandira Puspita Ungkap Alasan Tak Penuhi Panggilan Polisi

Anandira Puspita menjadi tersangka UU ITE usai membongkar dugaan perselingkuhan suaminya, anggota TNI Lettu Agam

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Perselingkuhan Anggota TNI, Admin Akun Instagram Ayoberanilaporkan6 jadi Tersangka

27 hari lalu

Kasus Dugaan Perselingkuhan Anggota TNI, Admin Akun Instagram Ayoberanilaporkan6 jadi Tersangka

Anandira Puspita, istri dari anggota TNI Letnan Satu Malik Hanro Agam, menjadi tersangka UU ITE usai membongkar dugaan perselingkuhan suaminya

Baca Selengkapnya

Istri TNI Laporkan Dugaan Perselingkuhan Suami jadi Tersangka, IPW Sebut Polres Denpasar tak Adil

27 hari lalu

Istri TNI Laporkan Dugaan Perselingkuhan Suami jadi Tersangka, IPW Sebut Polres Denpasar tak Adil

IPW meminta Polres Denpasar tidak menahan Anandira Puspita yang menjadi tersangka usai melaporkan dugaan perselingkuhan suaminya

Baca Selengkapnya