Kasus Kecelakaan Bus Wisata di Jalur Hutan Mangunan Yogyakarta Akibat Kelalaian

Rabu, 21 Februari 2024 19:11 WIB

Polisi menyelidiki penyebab kecelakaan bus di Bukit Bego Imogiri Bantul Yogyakarta 8 Februari 2024. Dok.istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengusut kasus kecelakaan tunggal bus wisata di Bukit Bego, jalur wisata Hutan Mangunan, Kecamatan Imogiri Bantul Yogyakarta pada 8 Februari 2024 lalu.

Kecelakaan bus yang membawa 50 wisatawan asal Karanganyar Jawa Tengah itu menyebabkan tiga penumpangnya tewas. "Dari pemeriksaan delapan saksi, sopir bus itu sejak Senin (19 Februari) telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Ajun Komisaris Polisi I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Rabu 21 Februari 2024.

Kecelakaan tunggal itu diduga akibat kelalaian sopir asal Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, hingga menyebabkan sejumlah penumpang kehilangan nyawa dan luka luka.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan melibatkan ahli dari Dinas Perhubungan, bus nahas itu mengalami kondisi brake fade effect atau rem blong. Hal ini disebabkan panas berlebihan pada kampas dan tromol. Kondisi panas ini dipicu akibat pengereman terus menerus di jalanan menurun jalur itu.

Dalam kecelakaan itu, tidak ditemukan adanya engine brake atau pengereman menggunakan mesin. Dari pemeriksaan terhadap bus ternyata sistem pengereman tidak ada kebocoran angin dan oli. "Bus yang kecelakaan itu uji (kelayakan) terakhir tahun 2018 silam, sehingga bus tersebut masuk kategori tidak layak jalan," kata dia.

Advertising
Advertising

Jeffry menambahkan, pengakuan sopir sempat berhenti untuk mengecek kondisi kendaraan di sekitar Bukit Bego yang berada beberapa puluh meter dari titik lokasi kejadian kecelakaan. Setelah dianggap normal sopir melanjutkan perjalanan pelan namun membiarkan masuk perseneling atau gigi dua pada rute curam dan menurun.

Bus itu pun melaju semakin kencang mulai 40 km/jam hingga 60-70 km/jam dan lepas kendali hingga terguling. Sopir berupaya mengendalikan bus yang kian melaju kencang itu namun gagal. Akibat kelalaian itu sopir pun terancam hukuman maksimal enam tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp 12 juta.

Bus wisatawan terguling di jalur wisata menuju Hutan Pinus Mangunan Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis, 8 Februari 2024. Dok. Istimewa

Kecelakaan di jalur wisata Hutan Mangunan Bantul bukan pertama kali

Pada Februari 2022 silam, bus pariwisata yang membawa 40 wisatawan asal Solo Jawa Tengah juga mengalami kecelakaan menabrak tebing Bukit Bego di jalur wisata Hutan Mangunan itu. Kecelakaan yang juga diduga akibat rem blong itu membuat 13 penumpang termasuk sopir bus tewas.

Adapun Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh menuturkan perlunya upaya meningkatkan aspek keselamatan angkutan orang dan barang untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas berulang.

"Umumnya penyebab terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengemudi, seperti melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, kelelahan dan dan yang lainnya," kata dia.

Sebab itu, setiap perusahaan otobus penting melaksanakan Sistem Manajamen Keselamatan atau SMK sebagai bentuk manajemen risiko kecelakaan. Sementara dari sisi pengawasan, tidak hanya dari Uji KIR, tetapi juga dilakukan di Terminal, ruas jalan untuk kendaraan barang.

Pihaknya pun mendorong antisipasi meningkatkan keselamatan dan mencegah kecelakaan berulang. Seperti memperkuat pelatihan pengemudi dan uji kelayakan pengemudi dan peningkatan pengawasan dan penegakan hukum.

Sebelumnya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono juga mengatakan sekitar 80 persen kecelakaan pada angkutan umum dan barang terjadi akibat adanya kegagalan sistem rem dan kelelahan pengemudi.

"Penting bagi setiap pengemudi untuk melakukan inspeksi harian pada kendaraan sebelum dijalankan demi mencegah adanya kebocoran sistem rem," kata dia. "Di samping itu, tempat wisata diharapkan ikut serta menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi untuk menjaga kondisi dan kesehatan."

Pilihan editor: Nama-nama Unik Bus Wisata di Beberapa Kota, ada Bandros sampai Domapan

Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

15 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

16 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

2 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

2 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

3 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

3 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya