Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Selasa, 20 Februari 2024 23:37 WIB

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta menjelaskan penyebab suhu cuaca yang gerah dan panas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir. Gerahnya suhu cuaca di Yogya itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

BMKG Yogyakarta mencatat suhu maksimal di Yogyakarta saat siang hari pada 14 sampai 18 Februari berkisar 31,7 -32,7 derajat celsius. Adapun suhu terendah saat malam-dini hari berkisar 23 -25 derajat celsius. Pemicu utama yang meningkatkan suhu udara dan memicu kondisi gerah itu karena ada faktor yang tidak mendukung pembentukan awan hujan.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan ada sejumlah kondisi penyebab yang tidak mendukung pembentukan awan hujan.
“Salah satunya, cuaca cerah yang kerap terjadi di Yogya, membuat penyinaran matahari tak terhalang awan,” kata Reni Selasa 20 Februari 2024.

Reni melanjutkan, posisi matahari pada bulan Februari ini, relatif tepat di atas Pulau Jawa. Sehingga intensitas penyinaran matahari relatif tinggi.

“Kondisi berawan pada siang hingga malam hari yang tak disertai hujan belakangan ini juga menyebabkan panas yang diterima bumi tertahan oleh awan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, suhu udara juga meningkat karena berdasarkan streamline angin udara atas yang bertiup di atas Jawa dari tenggara membawa sifat cenderung kering atau RH rendah.

"Faktor –faktor itu menyebabkan suhu jadi lebih panas sepanjang hari," katanya.

Adapun aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan terakhir juga cenderung landai alias tak ada guguran awan panas terjadi. Meski demikian, selama sepekan terakhir ini, hujan secara kontinyu masih terjadi di lereng Gunung Merapi.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Paguyuban Andong dan Pedagang Ikut Tegakkan Aturan Malioboro Kawasan Tanpa Asap Rokok

Berita terkait

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

4 jam lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

7 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

8 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

11 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

Potensi hujan badai di sejumlah wilayah Indonesia akibat keberadaan tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

12 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

15 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

1 hari lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

1 hari lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya