Penutupan Pulau Kunti di Sukabumi, Mencegah Pembalakan Kayu Santigi?

Senin, 12 Februari 2024 17:15 WIB

Pekerja mendekorasi kayu dengan tema bonsai sebuah aquascape, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 20 Oktober 2020. Bisnis aquascape berbagai jenis seperti Bonsai, Jungle, dan discus tank di masa pandemi mengalami peningkatan yang dijual mulai Rp.8 juta hingga Rp3.50 juta per akuarimum yang dipesan hingga ke berbagai daerah seperti Bandung dan Kalimantan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Kunti merupakan sebuah destinasi wisata alam yang terkenal di Sukabumi. Termasuk dalam kawasan Geopark Ciletuh, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pulau ini akan segera ditutup karena alasan melindungi cagar alam. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian alam serta memberikan kesempatan bagi lingkungan untuk pulih dari dampak negatif perusakan manusia. Dilansir dari Sukabumiupdate, mitra Teras.id, berikut adalah fakta menarik soal Pulau Kunti di Sukabumi:

Pembalakan Pohon Santigi

Sejumlah vegetasi unik juga terdapat di pulau tersebut. Salah satu yang terkenal adalah pohon santigi. Dilansir dari Sukabumiupdate, mitra Teras id, pohon santigi, salah satu ikon tanaman di kawasan Geopark Ciletuh banyak tumbuh di pulau Kunti.

Pada Agustus 2023, pohon santigi yang tumbuh di atas karang Santigi dan menjadi bagian dari zona Ciletuh-Palabuanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) di perbatasan Kecamatan Ciracap dan Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kondisinya mati sudah punah. Tahun 2015 lalu, pohon itu masih tumbuh subur, namun mulai dijarah sekitar 2019.

Pohon santigi dikenal sebagai bahan yang sangat baik untuk bonsai dan aquascape. Dikenal tumbuh di karang dan memiliki batang kayu yang kuat, pohon santigi yang diambil dari alam punya harga hingga jutaan rupiah. Bahkan, bonsai dari kayu santigi bisa mencapai harga ratusan juta rupiah jika menang kontes bonsai.

Advertising
Advertising

Sejumlah masyarakat percaya bahwa pohon santigi merupakan pohon keramat. Kayunya banyak dicari karena diyakini bisa menolak santet. Zaman dulu, kayu santigi biasa digunakan sebagai gagang keris atau tombak. Dilansir dari buku Mengenal Bahari karya Muhammad Saidi, kayu santigi memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi. Keunikan lain dari pohon yang terendam air laut itu, ular bisa lemah jika dekat kayu tersebut.

Mitos Gua Jodoh

Pulau Kunti di Sukabumi. Shutterstock

Pulau Kunti terkenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena mitos yang mengelilingi tempat-tempat unik di dalamnya. Rumor berkembang, pulau itu dihuni sosok hantu perempuan menyeramkan. Mitos yang dipercayai sebagian masyarakat setempat, di pulau itu sering terdengar suara tertawa hantu kuntilanak yang menyeramkan.

Ada berbagai tempat menarik di sana, selain pantai, terdapat juga gua yang kerap dikunjungi muda-mudi. Tempat itu bernama Gua Jodoh, yang juga dikenal sebagai Gua Jomblo atau Gua Anti Jomblo.

Konon, gua ini memiliki kekuatan magis yang bisa mempercepat seseorang mendapatkan pasangan hidup. Mitos ini telah menjadi cerita turun temurun di kalangan warga dan wisatawan yang pernah mengunjungi gua tersebut.

Meskipun demikian, secara faktual, gua ini merupakan hasil abrasi laut selama bertahun-tahun dan memiliki kedalaman sekitar sembilan meter serta tinggi langit-langit lima meter. Meskipun mitosnya menarik, Pulau Kunti dan Gua Jodoh akan ditutup untuk wisatawan kecuali untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.

Dengan segala keunikan tersebut, pulau ini akan segera ditutup untuk kegiatan wisata. Keputusan ini diambil karena Pulau Kunti berada di dalam wilayah Cagar Alam Cibanteng.

Dikutip dari Sukabumi Update, rapat koordinasi di kantor Desa Mandrajaya pada 29 November 2023 menyepakati penutupan ini, yang akan mulai dilaksanakan awal 2024. Hal ini dilakukan untuk mematuhi kebijakan perlindungan terhadap Cagar Alam Cibanteng.

Pembongkaran belasan warung warga di Pantai Pasir Putih sudah dimulai, dengan relokasi pemilik warung ke Pantai Cikadal dan Pantai Palangpang. Pengawasan dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan implementasi keputusan tersebut. Setelah Pantai Pasir Putih selesai disterilisasi, selanjutnya giliran Pulau Kunti.

Pilihan Editor: UNESCO Tetapkan Ciletuh-Palabuhanratu Sebagai Geopark Dunia

Berita terkait

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

4 jam lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

9 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

11 jam lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

11 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

9 Pantai Pasir Putih di Jogja Beserta Harga Tiket Masuk 2024

12 jam lalu

9 Pantai Pasir Putih di Jogja Beserta Harga Tiket Masuk 2024

Libur long weekend, Anda bisa mengunjungi pantai pasir putih di Jogja berikut ini. Harga tiket masuknya terjangkau, bahkan ada yang gratis.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

6 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

7 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

12 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

13 hari lalu

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.

Baca Selengkapnya