Turis Prancis Ditahan di Mesir gegara Bawa Patung Suvenir yang Dinilai Berusia 4.500 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 10 Februari 2024 07:30 WIB

Para wisatawan mengunjungi objek wisata Piramida Giza di Giza, Mesir, Senin, 26 April 2021. Xinhua/Sui Xiankai

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan impian turis Prancis, Nathalie, ke Mesir berubah jadi mimpi buruk setelah dia dituduh menyelundupkan patung kuno. Dia mengira patung tersebut hanyalah replika barang antik biasa, tapi ternyata Bea Cukai menganggap itu merupakan peninggalan bersejarah berisa 4.500 tahun.

Nathalie membeli patung itu dari pusat perbelanjaan sebuah hotel mewah. Turis berusia 56 tahun itu ditangkap di bandara Luxor dan ditahan di kantor polisi selama delapan hari. Dia kemudian didakwa dengan kepemilikan dan perdagangan barang antik.

Kronologi penahanan

Nathalie berlibur ke Mesir selama sepuluh hari bersama teman-temannya. Dia mengunjungi beberapa situs arkeologi terkenal di negara tersebut. Kelompok tersebut mengatakan kepada Ouest France bahwa pada hari terakhir, mereka pergi ke hotel kelas atas dan membeli patung logam tersebut sebagai suvenir.

“Kami ingin melakukannya dengan cara yang benar,” kata teman Nathalie, Nicolas, yang ikut traveling bersamanya, menjelaskan mengapa kelompok itu pergi ke toko kelas atas Winter Palace Hotel.

Nathalie sendiri mengatakan, karena vendornya sudah mapan, ia yakin membeli di toko tersebut akan bebas risiko. Dia pun membeli patung seharga €250 atau sekitar Rp4,2 juta. “Saya sangat tertarik dengan benda ini, sosok kecil bercawat, duduk sambil memegangi lutut. Saya tidak menyangka itu tidak akan memberi saya keberuntungan,” katanya kepada surat kabar Prancis Le Figaro.

Advertising
Advertising

Dia dan kelompoknya dijadwalkan pulang dari Bandara Luxor. Seperti wisatawan lain, dia melewati bagian dari pemeriksaan keamanan, kopernya diperiksa dengan X-ray. Saat itulah staf Bea Cukai merasa melihat benda yang aneh. Bea Cukai lalu menghubungi para ahli, dua dari tiga ahli yang dipanggil mengatakan mereka yakin patung itu adalah barang antik yang mungkin berusia hingga 4.500 tahun.

Polisi kemudian membawa Nathalie ke kantor polisi Luxor yang kemudian menyimpulkan bahwa patung itu bukanlah replika, melainkan patung asli yang berusia 4.500 tahun.

Dianggap bersalah oleh polisi

Nathalie, yang seorang pengacara, dicurigai memperdagangkan barang antik. Pengacaranya yang ditunjuk pengadilan dilaporkan menjelaskan kepadanya bahwa dia dianggap bersalah dan harus meminta maaf kepada polisi.

“Sangat sulit melihat dia tidak membela kepentingan saya,” kata Nathalie yang mengaku terpaksa tidur di kamar berukuran 10 meter persegi bersama 40 orang tahanan lainnya.

Dua hari kemudian, Nathalie hadir di hadapan hakim berbahasa Prancis. Untuk menunjukkan bahwa patung itu adalah replika, pemilik galeri dipanggil untuk memberikan alamat bengkel pembuatan, di mana model serupa berjajar di rak.

Hakim menerima bahwa dia telah bertindak dengan itikad baik dan telah membeli patung itu dengan keyakinan bahwa itu adalah salinan suvenir dari sebuah artefak, bukan yang asli. Hakim menyatakan persidangan dihentikan, namun tetap tidak memberikan pembatalan resmi kepada Nathalie.

Dilarang ke Mesir seumur hidup

Setelah delapan hari ditahan, Nathalie dapat meninggalkan Mesir pada 2 Februari 2024 dan diantar ke bandara oleh polisi dan petugas keamanan nasional sebelum menaiki penerbangan ke Paris.

Nathalie mengatakan, kasus itu membuat dia dilarang masuk wilayah Mesir seumur hidup. Namun, dia tidak ingin diam saja dianggap bersalah. Pengacaranya mengatakan dia akan mengambil tindakan agar larangan tersebut dicabut dan menerima pengakuan resmi atas pembatalan kasus tersebut.

EURONEWS | CONNEXION FRANCE

Pilihan Editor: 4 Destinasi yang Wajib Masuk Bucket List Traveling 2024

Berita terkait

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 hari lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

5 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

5 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

7 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

10 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

11 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya