Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Senin, 5 Februari 2024 21:27 WIB

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2). Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Industri batik lokal memiliki peran penting bagi perekonomian nasional karena merupakan sektor padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) batik sudah banyak dikreasikan tak hanya untuk busana. Para pekerja seni Yogya membuatnya menjadi berbagai turunan produk terutama cinderamata.

Yang menjadi pekerjaan rumah saat ini, bagaimana batik itu bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya. Termasuk mem-branding batik itu agar dapat leluasa masuk ke berbagai platform digital.

“Di Yogyakarta ini banyak terdapat hotel berbintang, kami berharap ada area khusus yang bisa digunakan perajin merepresentasikan proses membatik sembari memamerkan karya secara kontinyu,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi saat menghadiri forum #MelokalDenganBatik di Hotel Tentrem Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. Siwi, panggilan Srie Nurkyatsiwi menambahkan, pariwisata dan usaha kecil menengah (UKM) menjadi hal tak bisa dipisahkan alias saling menghidupi satu sama lain.

Aktivitas Membatik dan Pamera Batik di Hotel

Salah satu tempat berkumpulnya wisatawan dan munculnya aktivitas belanja itu tak lain ketika mereka berada di hotel saat berlibur. “Makanya aktivitas membatik dan pameran batik secara kontinyu di hotel itu bisa menjadi strategi untuk mengerek belanja wisatawan selama di Yogya,” kata dia. Dengan acuan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY jumlah hotel berbintang ada 168 hotel dan 1.528 hotel nonbintang, upaya membranding batik di Yogya dinilai bisa masif.

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2). Foto: TEMPO| Pribadi Wicaksono.

Advertising
Advertising


Meski demikian, Siwi melanjutkan, branding batik saat ini tak cukup hanya secara offline atau pemasaran langsung. Pemerintah DIY, kata dia, telah menggandeng sejumlah platform digital untuk membantu perajin batik lokal bergerak.

“Saat ini kami telah bekerjasama dengan platform digital seperti Tokopedia juga Tik Tok untuk membantu perajin batik lewat teknologi mereka, dengan fitur khusus yang disediakan,”’ kata Siwi.

Fitur Kusus Batik dari UMKM di Tokopedia

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto yang hadir dalam forum itu mengatakan platformnya menyediakan fitur khusus agar masyarakat bisa mudah mendapatkan batik dari UMKM. “Sejak fitur itu ada pada Januari 2024, sejumlah brand fashion lokal termasuk batik mengalami peningkatan transaksi rata-rata sembilan kali lipat,” kata dia.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan pelestarian batik tidak bisa dilakukan hanya dari aspek budaya saja. “Tetapi juga penting pelestarian batik itu dilakukan dari aspek ekonominya, bagaimana kemampuan perajin atau UMKM batik ini bisa menembus berbagai platform,” kata dia.


Pilihan Editor: Cara Yogyakarta Jaring Bibit Muda Minati Kerajinan Batik

Berita terkait

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

1 jam lalu

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

6 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

7 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

10 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

15 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

16 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

17 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

17 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

21 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

22 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya