Kue Keranjang Identik dengan Perayaan Imlek, Begini Cara Menyajikannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 3 Februari 2024 14:34 WIB

Pekerja mengemas kue keranjang di Ny Lauw, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Jumat, 13 Januari 2023. Menjelang Hari Raya Imlek, permintaan dodol dan kue keranjang di tempat tersebut meningkat hingga dua kali lipat dan dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Nian gao atau kue keranjang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Teksturnya kenyal dan lengket seperti dodol.

Dalam perayaan Imlek, kue ini disajikan sebagai penganan camilan sehari-hari sampai Cap Go Meh dua pekan setelahnya.

Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, membagikan cara menyajikan kue ini. Kata dia, kue ini biasanya dibungkus dengan plastik transparan yang membuat bentuknya tidak berubah meskipun ditumpuk. Namun, tekstur lengket kue keranjang membuat plastik ini sulit dilepas. Jadi, untuk melepas plasti itu, di amenyarankan menggunakan air matang.

"Kita hanya cukup ambil air saja, tapi air matang ya, jadi tinggal oles-oles saja di seluruh bagian plastiknya dengan merata. Sesudahnya, kita tinggal lepaskan saja," katanya kepada Antara di produksi kue keranjang Hoki di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024.

Selain cara melepas plastik, Jauhari juga menjelaskan cara memotong kue keranjang. Kue ini umumnya berbentuk bulat seperti keranjang. Supaya bisa dipotong dengan rapi dan sama rata, dia memiliki trik khusus.

"Biasanya kalau mau rapi itu, kita potong kue ini dengan bantuan orang lain. Yang satu potong, yang satunya lagi pegang bagian yang ingin dipotong sambil agak ditarik," katanya. "Alat potongnya itu juga setelah digunakan untuk memotong dicelupkan dulu ke air, lalu lap, dan gunakan kembali, begitu seterusnya," ia menambahkan.

Sejarah sajian kue keranjang saat Imlek

Dilansir dari Atlas Obscura, adat istiadat pertama yang berkaitan dengan kue keranjang tercatat pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M). Dalam Chinese New Year: Fact & Folklore, William C. Hu mencatat bahwa gao, atau kue puding, awalnya dimakan bukan pada Tahun Baru, melainkan pada hari kesembilan bulan kesembilan lunar, pada hari libur yang dikenal sebagai Chongyang. Pada saat Chongyang, masyarakat Tionghoa mempraktikkan denggao, sebuah ritual yang melibatkan makan kue puding untuk mendapatkan keberuntungan. Ketika orang-orang mulai mengonsumsi lebih banyak gao sepanjang tahun, variasi gao khusus untuk Tahun Baru Imlek menjadi favorit.

Ada kepercayaan bahwa saat Imlek, kue ini dapat mengusir monster, dan diciptakan sebagai suap kepada dewa dapur kuno untuk menutup rapat bibir mereka sehingga mereka tidak bisa membocorkan rahasia ibu rumah tangga kepada tetangga yang usil.

Advertising
Advertising

Tapi apa pun kisah di balik kue keranjang, kue ini selalu dinantikan saat Imlek.

ANTARA | ATLAS OBSCURA

Pilihan Editor: Cara Membuat Kue Keranjang atau Nian Gao Untuk Perayaan Imlek

Berita terkait

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

12 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kue Jadul untuk Hidangan Lebaran

32 hari lalu

Rekomendasi 5 Kue Jadul untuk Hidangan Lebaran

Sejumlah kue jadul bisa jadi pilihan hidangan lebaran

Baca Selengkapnya

Pastry Tak Sama dengan Bakery, Ini 6 Jenisnya

59 hari lalu

Pastry Tak Sama dengan Bakery, Ini 6 Jenisnya

Apa itu pastry, apa bedanya dengan bakery? Berikut 6 jenis yang termasuk pastry.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya