Jepang Berencana Luncurkan Visa Digital Nomad Akhir Maret 2024

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 3 Februari 2024 08:56 WIB

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang berencana untuk mengeluarkan visa digital nomad. Gaya bekerja jarak jauh ini semakin diminati banyak orang. Selain itu juga mendapat dukungan banyak pemerintah untuk meningkatkan pariwisata.

Persyaratan visa digital nomad

Badan Layanan Imigrasi Jepang atau ISA, mengumumkan rencana visa untuk digital nomad pada Jumat, 2 Februari 2024. Visa digital nomad itu berlaku selama enam bulan. Program ini diharapkan mulai berlaku pada akhir Maret 2024.

Untuk mendapatkan visa tersebut, harus menenuhi beberapa persyaratan. Seperti memiliki pendapatan tahunan sebesar ¥10 juta atau sekitar Rp 1 miliar lebih. Selain itu, hanya digital nomad dari 49 negara dan wilayah berdasarkan kategori visa aktivitas tertentu yang bisa mendapatkan visa itul,

Negara dan wilayah yang memenuhi syarat adalah negara yang telah menandatangani perjanjian pajak dan perjanjian yang menghilangkan kebutuhan visa jangka pendek dengan Jepang. Seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

Mereka akan diizinkan bekerja jarak jauh dari mana saja di negara ini tanpa harus bekerja di Jepang. Persyaratan lainnya termasuk memiliki asuransi kesehatan swasta. Pasangan dan anak-anak juga akan diizinkan tinggal di Jepang.

Advertising
Advertising

Mereka yang tinggal di Jepang dengan visa digital nomad tidak akan diberikan kartu penduduk atau sertifikat kependudukan, yang memberikan akses terhadap manfaat tertentu dari pemerintah. Visa tidak dapat diperpanjang dan harus diajukan kembali, dan ini hanya dapat dilakukan enam bulan setelah meninggalkan negara tersebut.

Periode setengah tahun dipilih berdasarkan survei terhadap para digital nomad, yang mayoritas mengatakan mereka lebih memilih untuk tinggal lebih lama dari 90 hari hingga enam bulan. Saat ini durasi masa tinggal jangka pendek bebas visa hanya 90 hari.

Digital nomad untuk meningkatkan pariwisata

Beberapa digital nomad yang telah bekerja di Jepang dengan menggunakan visa turis atau visa lainnya. Mereka telah melobi untuk mendapatkan visa digital nomad selama setahun terakhir. Tahun lalu, pemerintah berjanji untuk menciptakan visa nomaden digital sebagai bagian dari dorongan pariwisata.

Saat ini terdapat lebih dari 35 juta digital nomad di seluruh dunia, dengan nilai ekonomi kolektif sebesar U$787 miliar, menurut Brother Aboard, situs informasi perjalanan. Selain pekerjaan jarak jauh semakin populer, berbagai pemerintah di seluruh dunia juga mendukung pergeseran sistem kerja ini. Digital nomad dipandang sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan pariwisata dan memacu inovasi dalam negeri.

Lebih dari 50 negara di seluruh dunia mengeluarkan visa nomaden digital saat ini. Namun dengan jangka waktu tinggal berbeda-beda. Kalau di Jepang 60 hari Setiap negara memiliki Namun jangka waktu tinggalnya berbeda-beda: Misalnya, Korea Selatan mengizinkan masa tinggal hingga dua tahun, sedangkan Taiwan mengizinkan tiga tahun, setelah itu mereka yang memenuhi syarat bahkan dapat mengajukan permohonan izin tinggal permanen.

JAPAN TIMES

Pilihan editor: Mengenal Visa Digital Nomad, Keuntungan, dan Cara Membuatnya

Berita terkait

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

4 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

2 hari lalu

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

Salah satu produk unggulan yang disukai oleh para pengguna Traveloka adalah fitur perlindungan Visa Traveloka.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

3 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

5 hari lalu

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.

Baca Selengkapnya

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

5 hari lalu

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

GCC akan memperkenalkan visa terpadu, mirip Schengen, untuk enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait.

Baca Selengkapnya