Anies Baswedan Berkunjung ke Makam Kuno di Tapanuli, Ini Istimewanya Kompleks Makam Mahligai Barus

Senin, 15 Januari 2024 09:40 WIB

Penjaga makam, Fahrudin, melintas di antara batu nisan makam Mahligai, Barus, Tapanuli Tengah, 4 Agustus 2018. Di Barus terdapat sejumlah makam yang ditengarai sebagai salah satu bukti awal masuknya Islam di Nusantara, di antaranya makam Mahligai dan Papan Tinggi. ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Anies Baswedan melakukan kampanye di Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Jumat, 12 Januari 2024. Selain di sana, Anies juga berkunjung ke Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Di sela-sela kampanyenya, Anies menyempatkan diri mendatangi makam kuno penyebar Islam di Barus, Syekh Mahmud Bin Abdurrahman. Makam ini merupakan bagian dari Kompleks Makam Mahligai.

Menurut catatan sejarah, jumlah kuburan di kompleks Makam Mahligai Barus ini diperkirakan sekitar 215. Makam ini didirikan oleh Syekh Siddiq dan jenazahnya juga dimakamkan di sini.

Menurut “Inkripsi Islam pada Makam-Makam Kuno Barus”, kompleks ini merupakan kompleks makam terbesar dibandingkan kuburan lainnya. Luasnya kurang lebih 3 hektar dan dikelilingi oleh perkebunan karet. Kelompok kuburan ini terletak di daerah perbukitan.

Anies Baswedan telah berkunjung ke Sumatera Utara sebanyak dua kali. Kunjungan kali ini merupakan bagian dari menghormati pendahulu yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam dan perkembangan peradaban Islam di Nusantara.

Setelah mengunjungi Kompleks Makam Mahligai Barus, Anies menyempatkan diri untuk berziarah ke Kompleks Makam Syekh Papan Tinggi. Dalam kompleks malam tersebut terdapat makam Syekh Rukunuddin, salah satu tokoh yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam di Barus.

Advertising
Advertising

Makam tersebut berada di Desa Panaggahan, Barus Utara, Tapanuli Tengah dan terletak di puncak bukit berketinggian kurang lebih 3000 meter dari permukaan laut. Untuk sampai ke kompleks makam tersebut harus melewati sekitar 700 anak tangga.

Daerah Barus, Provinsi Sumatera Utara memang memiliki banyak kompleks makam kuno penyebar agama Islam. Daerah tersebut menjadi jalur yang paling banyak digunakan dalam proses penyebaran agama Islam. Kompleks-kompleks makam kuno Barus menjadi tanda bahwa daerah tersebut terbilang masih otentik dibadingkan wilayah lain di Sumatera dan cocok dikunjungi sebagai wisata religi. Berikut beberapa makam kuno di Barus.

Calon Presiden Anies Baswedan melakukan ziarah ke makam Makam Syekh Mahmud Bin Abdurrahman Bin Muadz Bin Jabal di Barus, Tapanuli Tengah. Instagram

Makam Syekh Papan Tinggi
Syekh Papan Tinggi merupakan seorang ulama yang memiliki nama asli Syekh Mahmud Al-Mutahzam. Ia berasal dari Yaman dan pergi ke Barus untuk menyebarkan agama Islam. Selain misi menyebarkan agama Islam dan mengajarkan tajwid, para ulama juga berdagang kapur barus di wilayah ini.

Makam ini terletak di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus. Untuk mencapainya, Anda harus menaiki sebanyak 710 anak tangga karena ketinggiannya yang berada 200 meter di atas permukaan laut. Dilansir dari jurnal berjudul "Fenomena Makam Syekh Papan Tinggi Sebagai Wisata Religi di Desa Pananggahan Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah", lokasi ini kini dijadikan sebagai tempat mata pencaharian oleh warga sekitar.

Makam Mahligai Barus
Makam ini terdiri dari tumpukan kuburan-kuburan tua yang lokasinya terletak di Desa Aek Dakka. Luas makam ini sekitar tiga hektar dan letaknya hanya sekitar tiga kilometer dari lokasi Makam Syekh Papan Tinggi.

Nama "Mahligai" berarti istana kecil. Dilansir dari laman tapteng.go.id, di dalamnya, terdapat makam Syekh Imam Khotil Muazamsyah Biktibai, Syekh Samsuddin Min Biladil Fansury, Syekh Zainal Abidin, Syekh Ilyas, dan para pengikutnya.

Makam Tuan Syekh Maqdum
Makam ini terletak di Desa Bukit Patupangan, tidak jauh dari pinggiran jalan raya. Luas area pemakaman sekitar 421,18 meter persegi dengan ketinggian kurang lebih lima meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai makam ini, Anda harus menaiki sekitar 80 anak tangga.

Dilansir dari tempo.co, Syekh Papan Tinggi merupakan seorang ulama bernama asli Syekh Mahmoud Al Mutazam. Dia berasal dari Yaman dan pergi ke Baluz untuk menyebarkan Islam. Para ulama di daerah tersebut tidak hanya mendakwahkan agama Islam dan mengajarkan tajwid, namun juga berdagang kapur barus.

Selain sebagai tempat wisata, kompleks makam kuno di Barus juga dapat menjadi tempat untuk kegiatan keagamaan dan budaya, seperti acara-acara keagamaan, festival, atau perayaan yang dapat melibatkan masyarakat setempat dan wisatawan.

SUKMA KANTHI NURANI I DINA OKTAFERIA

Pilihan Editor: 5 Wisata Religi Islam di Barus, Salah Satunya Makam Syekh Papan Tinggi

Berita terkait

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

18 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

19 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Tegas Menolak Politik Uang

3 hari lalu

Nikson Nababan Tegas Menolak Politik Uang

Eks Bupati Tapanuli Utara (Taput) dua periode, Nikson Nababan, menghadiri acara silaturahmi bersama Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Masyarakat Tabagsel Indonesia (DPP HMTI).

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

3 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Foto Presiden Jokowi Tak Dipasang di Kantor DPD PDIP Sumut, Begini Aturan Pemasangan Foto Presiden dan Wapres

6 hari lalu

Foto Presiden Jokowi Tak Dipasang di Kantor DPD PDIP Sumut, Begini Aturan Pemasangan Foto Presiden dan Wapres

Aturan tentang pemasangan foto Presiden - Wakil Presiden dan Lambang Negara diatur dalam Surat Menpanrb 12/2014.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

7 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

9 hari lalu

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

Giliran mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka kasus mengubah hutan menjadi permukiman bagi perambah.

Baca Selengkapnya