Diguyur Hujan, Gunung Merapi Luncurkan Dua Kali Awan Panas

Senin, 27 November 2023 20:00 WIB

Aktivitas pertanian dengan latar Gunung Merapi. (Dok. Desa Wukirsari Sleman)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin sore, 27 November 2023, saat puncak gunung itu diguyur hujan deras. Awan panas Gunung Merapi tercatat terakhir terjadi pada 28 Juli 2023.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat awan panas Merapi hari ini terjadi berturut turut sebanyak dua kali, yakni pukul 17.00 dan pukul 17.15 WIB.

"Awan panas guguran pertama mengarah di Kali Boyong pukul 17.00 WIB dengan jarak luncur 1500 meter serta durasi 169 detik," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangannya Senin.

Selanjutnya awan panas guguran kedua Gunung Merapi menyusul terjadi pukul 17.15 WIB dengan jarak luncur lebih jauh yakni 2.000 meter menuju ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan durasi 217 detik.

Sepanjang hari ini, mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, Gunung Merapi yang dikelilingi Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten itu terpantau bercuaca cerah dan mendung.

Advertising
Advertising

BPPTKG Yogyakarta sempat mengamati setidaknya ada 6 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter. Juga 2 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.

"Status Merapi tetap di Level III atau Siaga," kata Agus.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Ishadi Zayid menuturkan memasuki November yang diwarnai hujan cukup intens, pihaknya mulai mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi pada sektor pariwisata di Sleman. Lereng Merapi termasuk kawasan melimpah destinasi wisata sekaligus rawan potensi bencana.

"Yang perlu dintisipasi terutama potensi bencana hidrometeorologi, berbagai pihak termasuk pengelola wisata dan wsiatawan perlu mewaspadai bersama," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: 13 Wisata Alam di Lereng Merapi yang Asri, Sejuk dan Segar Dipandang Mata

Berita terkait

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 jam lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

4 jam lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

6 jam lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

15 jam lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

1 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

2 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

2 hari lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

3 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

3 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya